2 minggu telah berlalu, semenjak Dave mengatakan ia ingin bertanggung jawab. Kini saatnya janji itu di tepati, Dave akan menjadikanku miliknya. Aku menatap pantulan diriku di cermin. Aku menggunakan gaun berwarna putih yang menurutku sangat indah, kelewat indah.
"Ayo acaranya sudah mau di mulai." Ucap ibunda Dave, Tamara, yang sebentar lagi akan menjadi ibuku. Di usianya yang sudah tak muda lagi ia pintar merawat dirinya sehingga menjadikannya wanita yang awet muda.
"Jangan gugup, santai aja sayang" kata bunda Tamara mengelus rambutku. "Percaya sama bunda, Dave anak yang baik dan sudah terlihat dia mencintaimu" lanjutnya.
Aku menghela nafas. "Ya, aku juga mencintainya bun, hanya saja... aku punya firasat tidak enak. Entahlah mungkin aku hanya gugup"
Bunda tersenyum dan menyuruhku melihat penampilanku sekali lagi.
Acara berjalan lancar, sangat lancar dan aku bersyukur akan hal itu. Saat ini aku, bunda, ayah, Dave, dan Maria sedang berbincang sambil tertawa bahagia. Menikmati momen kebersamaan ini walau hanya sebentar karena mulai besok akan berlanjut kesibukkan masing masing. Maria terlihat sangat bahagia dengan pria kerabat Dave, tapi pria itu terus menatapku dengan pandangan datar seperti ada yang salah dengan diriku.
"Sayang, apa yang kau perhatikan hem?" Tanya Dave lembut sambil melingkarkan tangannya di pinggangku.
"Tidak ada, ayo lanjutkan makannya" kataku sambil tersenyum.
-author notes-
Hello, maaf sebelumnya author gak update update. Authornya lagi ada masalah, terus author juga lagi sakit. Maaf juga update yang ini abal abal, authornya ngerasa bersalah gak update jadi update dikit doang. Author mau ngasih tau kalo, konflik aslinya belum di mulai. Jangan lupa vomment ya kali aja bikin authornya sembuh hehehe.
![](https://img.wattpad.com/cover/32231596-288-k269316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanya (tdk dilanjutkan)
Romance"apapun yang kukatakan nantinya, kumohon percayalah" mohon lelaki tersebut lirih. "aku tak bisa" ucap sang perempuan datar. "kenapa?" sang lelaki bertanya, tapi bagai bisikkan. "kau yang membuatku seperti ini" ucap sang perempuan tetap datar. "aku m...