satu☘️

3.4K 139 1
                                    

Pagi yang begitu indah menerangi bumi yang penuh akan kejamnya kehidupan, tak lain halnya dengan seorang Sinta yang dengan santainya tidur tanpa tau kalau jam kerja sudah mulai mendekat..

"Hoaaaaaaaammmm , huh mataku rasanya ah mantaaap" ungkap Sinta saat baru bangun tidur. Dengan kondisi mata yang masih setengah sadar.

"ya tuhan ini jam berapa" dengan paniknya Sinta langsung melihat handphone yang sudah mulai jam 7 pagi.

"Wih gila, gila, gila kenapa udah jam 7 woy, buset kerja sin kerja molor mulu lu yeh kerjanya " monolok Sinta dengan paniknya saat melihat jam di handphone.

Dengan cepat kilat Sinta mandi dan bersih2 cukup dengan waktu 7 menit, fiks Sinta sudah gila :)

Dia bahkan berlari dengan tergesa-gesa sembari memanggil mamanya yang sedang menyiapkan sarapan pagi di dapur.

"Maaaa, isssh mama kenapa ga bangunin Sinta sih, kan jadi telat maa" ungkap Sinta dengan merengeek,

karena tidak di bangunkan oleh mamanya ,yang biasanya mamanya selalu membangun kan Sinta, tapi karena sudah lelah dengan kelakauan anaknya yang kalo tdur macam orang koma, alhasil mamanya membiarkan Sinta bngun sendiri,,

"Suruh siapa setiap mama bangunin, kamu bilang nya nanti, nanti trus ha,, udah gadis loh ya ,belajar mandiri ,besok kalo nikah ya masak suami yang bangunkan sih. " Ungkap mama Sinta dengan gemasnya kepada anaknya itu,,

" Ya tapikan bangunin gitu ma, ini Sinta udah telat loh mah, nanti di repetin bos mama syaaang " ujar Sinta dengan lesu.

"Udah dari pada kamu ngeluh terus ,bagus langsung makan, terus berangkat" kata mama Sinta memberitahu.

" Iya mamaa,, eh ma ayah sama adek kemana ko tumben pada sepi, biasanya ayah udah di meja makan loh " ungkap Sinta keheranan.

" Tengok itu jam udah jam berapa, kamu aja tdur kaya kebo, ayah sama Adek kamu udah berangkat ,barusan aja" kata mama Sinta mulai jengah.

"Heheh, iya yaa, yaudah macan, Sinta sang julaiha berangkat kerja dulu yaaaak , assalamualaikum" dengen cengengesan Sinta berpamitan kepada mamanya setelah menyiapkan sarapan paginya.

"Macan, macan kamu kira mama apa pake segala di panggil macan " kata mama Sinta tak terima.

" Itu namnya mama cantik" kata Sinta tertawa sambil berlari keluar menuju motornya.

"Dasar anak itu, jailnya Masya Allah"
Kata mama Sinta geleng-geleng kepala.

Sinta pun mulai menyalakan motornya menuju cafe yang hampir satu tahun dia kerja, yaitu cafe Munjia, yang pemiliknya adalah teman nya sendiri yaitu Dion, lelaki tampan yang sialnya patuh akan peraturan,

Sinta pun sampai di tempat kerjanya, dan dengan tergesa dia masuk perlahan2 ke dalam cafe.

"Ekheem,, terlambat lagi sin, bagus udah berapa hari heem, kamu terlambat terus" ungkap Dion secara tiba2 kepada teman nya satu ini yang susah sekali datang tepat waktu.

" Hehe, ya maaf di, namnya juga ya tidur ya jadi ga tau jam berapa pas bangun ,eh taunya udah jam segini aja, telat dikit aja nyooh" kata Sinta cengengesan dengan akting negosiasi nya.

"Dikit ndas mu itu, ini udah lewat setengah jam Sinta, astagah pening kepala gue ngadepin kamu ya sin huh, untung gue masih inget temen ini" kata Dion yang mulai naik darah dengan Sinta.

"Eh iyaaa ish jangan gitu lah di, besok2 gue usahain deh datang cepet ya ya ya"
Dengan pupeyes nya Sinta memulai aksinya,

" Sabar Dion sabar, orang sabar tambah ganteng" monolok Dion dengan santainya.

Sang Penakluk DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang