sebelas☘️

1.4K 65 0
                                    

Tak lama mereka tertidur, Sinta pun bangun dari tidurnya,, ia benar2 tidak nyaman dengan posisi yang sangat sangat menyiksa badan nya itu.

Sinta pun mulai mencari posisi yang nyaman, tapi kenapa kaki nya sulit sekali untuk di gerakkan.

" Jam berapa ini, huaaaahhh" ucapnya sambil menguap dan merogoh ponselnya.

" Ah rupanya sudah jam 7 malam, sekarang waktunya pulang" ucapnya saat ia melihat jam ternyata sudah malam.

Saat ingin turun, Sinta baru sadar ternyata Revan tidak berubah posisinya  saat pertama tidur tadi, ia masih lelapnya tidur dengan tangan yang msih melingkari pinggang nya.

" Tidur ae polos muke lu ye, coba kalo bangun dah macam buaya, " ucapnya pelan saat melihat wajah Revan yang polos dan damai saat tertidur.

Sinta pelan2 melepaskan tangan Revan dari pinggang nya, setelah lepas,  ia perlahan meletakkan kepala Revan yang ada di pangkuan nya untuk di letakkan di atas bantal. Dan

Gotcha , Revan tidur dngan nyenyak sekarang.

" Kalo gitu aye pulang dulu ye pak, saran nih ya, kalo tidur jangan begadang dan makan yg teratur, kalo gak nanti aku mencalonkan diri sebagai istri mu ,eak" ucapnya pelan sambil tertawa, pasalnya ia berbicara dengan orang yang sedang tertidur wkwk sudah gila emang :).

Ia pun perlahan turun, tapi saat ingin berdiri ada yang menahannya.

" Duh pak , kan dah saya bilang saya mau pulang dulu" ucapnya tanpa melihat lawan bicaranya.

Kenapa ko diem aja dia. Batinnya.

Penasaran, ia pun menolehkan kepalanya kesamping untuk melihat laki2 tersebut.

"Lah dia nya msih tidur, trus yang narik siapa dong" herannya

Sinta pun melihat pakaian nya, ternyata tersangkut di kepala ranjang aih mak_-_

" Eh kesangkut rupanya" ucapnya cengengesan wkwk

Setelah lepas ia pun, berjalan perlahan untuk keluar dari kamar Revan.
Ia ingin cepat pulang, ini sudah larut malam takutnya keluarga nya khawatir dirumah .

" Bik ,Sinta pamit pulang dulu ya. Salam aja buat my bunny bik " ujarnya kepada bik Jum, yg sengaja ia temui untuk berpamitan.

" Loh neng, ko cepet banget pulang nya, kenapa ga nunggu den Rian bangun neng?" Tanya bik Jum.

" Duh ini udah malem bik, takut di cariin di rumah, apa lagi ga baik perempuan pulang malam2 kan bik" ucapnya cepat ia ingin sekali cepat2 pulang.

" Yaudah,, neng hati2 ya di jalan ,maaf bibik ga bisa nganterin"

" Iya bik gak papa, kalo gitu Sinta pamit bik, assalamualaikum" pamitnya

" Waalaikumussalam."

Sinta pun langsung bergegas keluar dari rumah tersebut dan menunggu ujol pesanan nya, ya sebelum pamit ia sempat memesan ojol terlebih dulu.

Setelah satu jam Sinta pulang, Rian pun bangun untuk makan malam, ia telat bangun sangkin asiknya tidur. .

" Bik, kak Sinta kemana ya bik" tanya nya pada bik Jum setelah ia tiba di dapur.

Pasalnya pas ia bngun ia tak mendapatkan Sinta di kasurnya, dan ia inisiatif untuk mencari di dapur dan hasilnya sama saja tidak ada.

" Wah ,neng Sinta udah pulang dari satu jam yang lalu den" jawab bik Jum

" Kok bibi ijinin pulang ," tanya nya lagi ,

" Duh maaf ya den, neng Sinta buru2 banget tadi den, bibi jadi ga enak mau ngelarang den "

Sang Penakluk DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang