dua puluh dua☘️☘️

1.7K 77 44
                                    

" sakit hati terdalam adalah
Ketika kamu di abaikan"

Kini di kediaman geonanda mereka sedang makan malam dengan khidmat, walaupun hanya sayur kangkung dan peyek teri tapi Revan tetap memakan nya, itu merupakan hal yang sangat membahagiakan untuk nya.

Revan telah selesai makan dan ia berpamitan untuk masuk ke kamar dahulu pasalnya ada pekerjaan yang belum ia selesaikan.

" Baiklah, Dady ke atas dulu, son habis kan makan mu yah" setelah mengatakan itu ia langsung bergegas naik ke atas menuju ke kamarnya.

" Kok Dady buru2 kali ya mah makannya ?" Tanya nya kepada Sinta

" Dady masih ada pekerjaan sayang , udah Ayuk di lanjut lagi makan nya, nanti habis itu sholat isya langsung lanjut tidur yah" ucapnya memberitahu putra nya ini.

Riyan hanya mengangguk untuk menanggapi nya,, setelah beberapa menit akhirnya makan malam mereka berdua pun selesai, kini Sinta sedang membereskan piring kotor untuk di cuci dan menaruh sisa makanan ke dalam lemari, itu lah kegiatan nya sebagai istri .

" Mah,, Ayuk kita sholat yuk"  ajak Riyan saat melihat Sinta mulai berjalan ke arahnya ,Sinta sudah siap membersihkan meja makan.

" Mama lagi ga bisa sholat ganteng,, kamu aja yah yang sholat yah, mama lagi ga boleh ini"  jawabnya

" Memang kenapa ga boleh sholat ma, sedang kan Riyan boleh sholat" heran nya

" Eeh gak papa, itu urusan perempuan nanti kalo Riyan udah besar nanti pasti bakalan tau" jawab nya sambil tersenyum dan mengusap perlahan kepala putranya.

" Ooh gitu,, jadi Rian sholat sendiri dong hari ini" ucapnya sambil melirik Sinta lesu.

Sinta hanya mengangguk dan tersenyum untuk menanggapi nya.

" Yaudah yuk mama Anter sampai kamar, mama tungguin Riyan sholat yaaah"

Seketika wajah Riyan berubah cemerlang " waaah beneran maa, yeeee Ayuk maah" riang nya sambil menarik tangan Sinta untuk berjalan bersama menuju kamarnya.

Hampir setengah jam Sinta berada di kamar Riyan, setelah Riyan sholat Sinta pun juga mengajarkan Riyan belajar ,karena tahun depan ia sudah mulai sekolah aaah betapa senang nya Sinta melihat tumbuh kembang putra nya ini.

Huaaamm " maah Riyan ngantuk , " adunya.

" Eh udah ngantuk to, emang jam berapa sekarang" gumamnya sambil melihat jam yang ada di kamar riyan, astagah sudah jam 9 malam, lama juga dia di kamar Riyan .

" Yaudah sekarang Riyan tidur tapi sebelum itu kita cuci kaki sama sikat gigi dulu, ayuuuk" ajak nya sambil menuntun Riyan menuju kamar mandi nya

Setelah semua ritual selesai, kini saat nya Riyan untuk tidur,

" Jangan lupa baca doa yah, selamat malam sayang" gumamnya pelan sambil mengecup pelipis putra nya.

Sinta mulai berjalan perlahan untuk keluar, setelah Riyan sudah tidur sekarang dia akan berbicara dengan suaminya berdua, mumpung masih ada waktu sebelum suaminya tidur.

Kini Sinta sudah sampai di depan kamarnya, dan ia membuka pintu kamar dengan perlahan, dan melihat Revan masih berkutat dengan laptopnya, di atas ranjang.

Sang Penakluk DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang