☘️Jangan lupa tinggalkan
Jejak yaa, happy reading ☘️
Pagi ini benar2 mendukung suasana untuk pasangan pengantin yang baru menikah ini,, dengan cuaca mendung benar2 membuat mereka masih menikmati tidur di bawah selimut yang sangat hangat,,Revan dan Sinta masih tertidur pulas di bawah selimut , dengan Revan yang memeluk pinggang Sinta dari belakang membuat kesan yang sama2 hangat untuk satu sama lain.
Sinta mulai mengerjapkan matanya perlahan, ia mulai mengamati sesisi hotel, efek baru bangun tidur jadi agak Lola.
"Duh enak banget lagi ini tempat tidur,, mana mah empuk seumur2 baru ini tidur di hotel, ternyata enak nya kan maen " gumam nya yang masih belum menyadari akan sesuatu.
Setelah lama termenung ia menyadari bahwa di perut nya serasa ada yang berat, seperti tertimpa sesuatu.
Perlahan ia pun melihat ke arah pinggang nya.
" Wiih ini tangan mulai aktif ya" sinis nya sambil melihat kebelakang.
Dengan pergerakan pelan ia pun mulai menyingkirkan tangan suaminya yang masih bertengger di pinggang nya, setelah lepas ia bergegas bangun dan bersih2 di kamar mandi.
" Haah segar nya,,berasa kaya orang kaya aing mah wkwk" ucapnya setelah selesai mandi.
Setelah selesai mengeringkan rambut ia mulai berjalan di balkon kamar hotelnya,, ia ingin menikmati udara pagi hari di atas hotel ini , sembari ia mengenang bahwa dirinya saat ini sudah menjadi istri sekaligus ibu,,
" Gue nikah ko kaya dapat diskon ya, beli satu gratis satu, lah ini baru nikah udah ada gratisan nya si Riyan, " pikirnya yang masih melihat ke arah langit ,
" Gue bisa gak ya jalani ini semua, disni peran gue udah jadi ibu sekaligus istri " tambah nya yang masih setia memandangi langit yang mulai menampak kan matahari.
" Ya Allah semoga ini menjadi awal dan dari kehidupan yang akan bahagia kedepan nya ,aamiin" doanya dengan segenap hati.
" Aamiin" ucap seseorang di belakang nya.
Sinta spontan melihat siapa pelaku tersebut. Yaaa siapa lagi kalo bukan suaminya.
" Loh ko bapak udah bangun? perasaan tadi loh masih tidur, kapan bangun nya?" Tanya nya dengan beruntun
" Bisa gak sih tanya nya satu2, gini kan berarti saya udah bangun" jawab Revan singkat.
" Eh ealaaah slow dong gitu aja pake ngegas"
" Gak ada yang ngegas disini"
Revan mulai berjalan menghampiri Sinta yang masih setia berdiri di balkon kamar mereka.
" Kamu lagi curhat ya sama tuhan?" Tanya Revan langsung
" Iya dong namnya juga hamba yang penurut jadi harus sering2 curhat" balas Sinta
" Kamu masih ragu sama pernikahan ini?" Tanya Revan lagi
" Ko bapak bilang gitu? Kalo aku ragu ga mungkin kan aku nikah sama bapak" balas Sinta cepat sambil memandang Revan heran.
" Kalo gak ragu kamu ga mungkin canggung gini sama saya"
" Saya tau ,sya belum cinta sama kamu tapi kita coba perlahan pelan2" tambah Revan lagi.
Sinta yang tidak mengerti arah pembicaraan ini langsung menaikkan alis nya bingung
" Kenapa tiba2 bapak ngomong gini?" Tanya nya lagi" Nah kan baru juga di bilang coba pelan2 masih aja di ulangi"
![](https://img.wattpad.com/cover/255793682-288-k218637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penakluk Duda
RomanceSeorang duda beranak satu yang selalu tampil cool di depan orang dan selalu tegas oleh siapa pun. Tapi jika di depan anaknya dia akan menjadi lelaki yang lembut dan penyayang, ingat hanya dengan anaknya,, tapi apakah dia juga bisa menjadi hangat di...