dua puluh☘️☘️

1.2K 51 1
                                    

  Jangan lupa tinggalkan jejak
Happy reading ☘️

Tak lama berselang akhirnya Riyan pulang juga kerumah dengan perasaan yang begitu bahagia, bagaimana tidak ia tadi mampir ke tempat permainan anak dan juga membeli banyak mainan yang di belikan oleh kakeknya.

"Assalamualaikum ma, dad" teriaknya sambil berlari menuju ruang tengah

"Eeh den Riyan udah pulang ,wih bnyak banget mainan nya yaah ,sini biar bibi bawakkan" bik Jum sambil berjalan mendekati Riyan yang masih menenteng mainan nya.

"Maaf ya bik Riyan jdi ngerepotin bibik " lesunya sambil memandangi bik Jum.

" Gak papa to den, namanya juga ini barang nya banyak kan" ucap bik Jum menambahkan.

Riyan hanya mengangguk senang sambil menyerahkan mainan nya kepada bik Jum.

" Waaha my bunny udah pulang, sini peluk mama dulu" Sinta merentangkan tangan nya sambil berjalan menemui Riyan,

Kini ia sudah mandi dana terlihat segar, setelah ia di bangun kan bik Jum karena ketiduran di depan tv.

"Mamaa" teriak nya lagi sambil memeluk mamanya eraat,

" Mama lama banget pergi sama Dady, Riyan ga di ajak deh" cemberut nya sambil memainkan tangan2nya yang mungil.

" Utuutu syang nya mama imut banget sih,, sekarang kan mama udah pulang sayang ,jdi jangan sedih lagi dong" ucapnya sambil menoel2 pipi Riyan.

" Eheh iya mah siap,, emm Dady mana ma? " Tanya nya sambil melirik kesana sini untuk melihat Dady nya.

" Itu Dady Masih di kamar, lagi ngerjain sesuatu., "

" Riyan mau ketemu sama Dady?" Tanya sinta lagi.

"Iyah mah,,"

" Yaudaha ayuk tapi sebelum ketemu sama Dady, Rian ganti baju dan bersih2 okee" ucap Sinta kepada kesayangan nya.

" Siaaaaap boss" cengirnya sambil berlari ke arah kamar nya.

Tak berselang lama Riyan sudah wangi dan juga segar. Pasalnya ia mandi dengan hati yang senang karena bertemu lagi dengan mama dan Dady nya,, ya walaupun Hanya di tinggal sebentar tapi itu seperti di tinggal bertahun-tahun.

" Mamaa" panggilnya sambil mencari keberadaan mama nya.

" Mama kemana yah, kok ga ada" gumam nya pelan sambil berjalan menuruni tangga.

Tak lama ia melihat mama nya berada di dapaur sedang menyiapkan makan malam karena ia sengaja menunggu putranya agar bisa makan malam bersama.

" Mama di sini to, Riyan tadi nyariin mama ih" cemberut nya sambil berjalan menghampiri mama nya.

" Iyah dari tadi mama disini loh, lagi nyiapin makan malam syang," ucapnya sambil menata makanan di atas meja.

Setelah selesai ia menghampiri putranya dan jongkok untuk menyamai tinggi badan nya.

" Aduuuh wangi nya bujang mama ih, udah gedek yaah udah pande mandi sendiri hihi" cengirnya sambil mencium dan mengacak-acak rambut putra nya.

" Ih mama rambut Riyan jadi jeleek kan hemm" cemberutnya sambil melipat kedua tangan nya tanda merajuk.

"Ih udah pandai merajuk hemm" cium nya lagi sampai terus menerus hingga Riyan merasa senang dan geli secara bersamaan.

" Ih udah mama geli ih " ujarnya sambil memegang tangan mama nya yang masih di kepalanya.

" Hehe iya2,, yaudah sana panggil Dady gih,, Dady kayaknya lagi di kamar tu" ucap Sinta

" Oke mama"

Sang Penakluk DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang