.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
Hansol membuka mata saat mendengar jeritan Kwanie bergema di gendang telinganya, lalu dia mencoba melepaskan diri dan berpindah tempat dari posisinya saat ini.
Ketika melihat pemandangan yang ada di depannya, seketika membuat dia marah. Di sana tubuh Kwanie terbaring sangat lemah dan berdarah. Wanita itu hampir tidak sadarkan diri dan Hansol segera meneriakkan namanya karena khawatir.
Hansol tertegun karena Kwanie dipukuli sampai biru. Tubuhnya penuh dengan memar dan luka serta mulutnya mengeluarkan darah. Melihat Kwanie yang tergeletak di tanah, seketika air mata mulai mengalir dari mata Hansol.
"Ah.. Hansol-ssi, kau sudah bangun! Tepat pada waktunya untuk kau bergabung bersama kami." Ujar Jinnie tanpa rasa bersalah.
"Hmm... Tapi aku akan bermain denganmu nanti, aku dan Kwanie-ssi masih ingin bersenang-senang dulu." Wanita itu menambahkan saat dia mendaratkan tendangan di perut Kwanie yang ada di bawahnya.
"Tidak! Berhenti! Berhenti menyakitinya!" Hansol meraung pada wanita itu dengan seluruh kekuatannya.
Kwanie tidak bergerak lagi, matanya tertutup dan Hansol merasakan dunianya akan hancur saat itu juga.
"Jika kau ingin menyiksa seseorang lakukanlah padaku." Ujar Hansol memohon.
Air matanya terus mengalir dan rambutnya terlihat acak-acakan namun dia tidak peduli. Persetanan dengan penampilannya, yang paling penting adalah keselamatan Kwanie.
Dia tidak peduli jika dia terlihat seperti orang yang paling menyedihkan di dunia, bahkan dia akan berlutut di depan Jinnie jika dia memiliki kekuatan hanya untuk membuatnya berhenti menyiksa Kwanie.
"J-jangan kau hentikan apa yang t-telah kau mulai." Ujar Kwanie dengan terbata-bata.
Hansol terisak sangat keras saat Kwanie berteriak padanya agar dia tidak bergerak ke arah sana. Kwanie hampir tidak bisa mengangkat kepala apalagi membuka matanya, namun wanita itu masih mencoba untuk melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirteen Human Are Blessed || Seventeen (End)
FantasyKetika sebuah legenda tragis terulang kembali, akankah mereka bisa melawannya kali ini? Dapatkah mereka mengubah semuanya seperti sedia kala? Seperti kehidupan yang damai, aman dan tentram tanpa adanya gangguan? Atau iblis malah menguasai dunia mer...