[12]

461 29 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Samuel memberhentikan mobilnya di depan gedung auditorium. Tempatnya membawa paksa Rhea tadi. Keinginannya hari ini sudah tercapai. Samuel sangat puas akan hal itu.

Samuel memiringkan badannya menatap Rhea penuh arti. “mana bayaranku?”

Seluruh badan Rhea tegang mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Samuel. Insting perlawanan dirinya mendadak aktif. Rhea buru-buru menutup mulut dengan kedua tangan. Tidak. Tidak. Kejadian kemarin tidak boleh terulang kembali.

Samuel tertawa melihat reaksi Rhea. Ini saatnya dia menggoda Rhea. Samuel memajukan badannya mendekat pada Rhea. Semakin Samuel mendekatkan diri pada Rhea, semakin gencar pula Rhea menjauhkan badannya dari Samuel.

Terkutuklah mode autolock mobil Samuel

Rhea meringis saat kepalanya membentur kaca jendela mobil. Dia sudah tidak punya tempat untuk menghindar. Habis sudah riwayatnya hari ini. Rhea menatap Samuel was-was. Sepertinya pria itu benar-benar menginginkan bayarannya.

Rhea membelalak terkejut saat Samuel menempelkan bibirnya pada kening Rhea. Cukup lama hingga Rhea merasa kehabisan oksigen karena menahan napas. Dilihatnya Samuel yang tertawa. Pasti dia sengaja melakukan itu dengan lama. Karena Samuel tau Rhea menahan napasnya saat ia mencium kening Rhea.

Samuel keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Rhea. Rhea keluar dari mobil dengan kesal. Ia menginjak kaki kanan Samuel kencang. Lalu dengan santainya berjalan menjauh dari pria itu.

Samuel terkekeh pelan melihat punggung Rhea menjauh dari pandangannya. Rhea adalah candunya. Lebih membuatnya candu daripada alkohol-alkohol mahal yang ada di rumahnya. Samuel kembali masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan kawasan kampus.

***

Next [13]

Black RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang