[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[Romance]
Gadis cantik yang memiliki nama panggilan
Zeta ini tidak sengaja bertemu dengan tukang nasi goreng yang notabenenya super cool dan suka nyindir pelanggannya sendiri. Melihat tukang nasi goreng yang seperti itu mala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis berumur 20 tahun ini terlahir di Jakarta dengan nama Razeta Bratarini. Sebenarnya ia lebih senang dipanggil Zeta daripada Razeta, karena lebih terkesan simple.
Namun apalah daya teman-temannya yang laknat itu memelesetkan namanya menjadi Zebra, alias Zeta Bratarini.
Anak dari pasangan pesohor terkenal yaitu Arum dan Andi Mahendra. Papa nya yang terkenal memiliki kewibawaan yang sangat baik dan Mama nya terkenal dengan kedermawanannya.
Hidup dalam keluarga yang bergelimang harta memanglah dambaan bagi setiap orang, salah satunya Zeta. Tetapi ia tidak pernah sombong akan kekayaannya.
Bisa dibilang Zeta itu anak baik, rajin, udah gitu cantik, tapi satu kekurangannya.
Ia petakilan dan bodoh dalam ilmu hitung-menghitung, contohnya matematika, itu adalah mata kuliah yang paling ia hindari. Maka dari itu nilainya selalu merah.
"Eh, lo pada mau main kerumah gue gak?"
"Lain kali deh Ta, gue ada urusan sama Bunda gue," jawab Saula.
"Kalau lo San?"
"Sama, gue juga. Kapan-kapan gue main deh ke rumah lo," jawab Sausan.
Zeta menghela napas kecewa, beginilah nasib jadi anak tunggal, tidak memiliki teman di rumah.
Makanya itu Zeta mengajak teman-temannya untuk main ke rumahnya agar dirinya tidak sendirian dan kesepian. Belum lagi Mama dan Papanya selalu sibuk dengan pekerjaan mereka.
"Yaah... yaudah deh, kalau gitu gue balik duluan ya?"
"Iyaa, hati-hati, Ta," kata Saula.
Zeta mengangguk, kemudian melangkah menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Rasanya hari ini begitu melelahkan akibat mata pelajaran matematika yang membuat kepalanya berasap.
"Huft... finally, gue bisa balik juga," gumamnya.
Karena rasa lelah merajalela, ia pun langsung menancap gas dan mengemudikan mobil nya menuju rumah.
Saat sudah di tengah perjalanan, ia merasa seperti ada yang kurang. Well, ia baru ingat jika dirinya belum memasang ear phone di telinganya.
Rasanya kurang afdol kalau tidak mendengarkan musik saat berkendara.
Padahal sebenarnya kurang baik jika saat menyetir sambil mendengarkan musik apalagi memakai ear phone.
Lebih baik mendengarkan di radio mobil. Tapi balik lagi, Zeta memiliki keras kepala yang akut.
Tangan kanannya sibuk menyetir sedangkan tangan kirinya sibuk memasang ear phone ke telinganya yang tertutup pashmina.
