7 || 🍛

182 27 12
                                    

Jangan lupa di Vote ya! ✨

7. Kenyataan Pahit

Kini Dewa duduk di samping Zeta, raut wajahnya masih terlihat syok dan kebingungan karena ada sosok Zeta di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Dewa duduk di samping Zeta, raut wajahnya masih terlihat syok dan kebingungan karena ada sosok Zeta di rumahnya.

Dewa belum tahu apa motif Zeta berkunjung ke rumahnya, dan darimana ia tahu keberadaan rumahnya? Padahal Dewa tidak pernah memberitahu letak rumahnya pada Zeta..

"Kamu tau rumah saya dari mana?" tanya Dewa datar.

Zeta menoleh, "Tau dari l-" Belum sempat meneruskan ucapannya, deringan handphone di saku Zeta berbunyi.

Dengan cepat ia merogohnya dan melihat nama siapa yang tertera di layar handphone.

"Waalaikumsalam. Kenapa Ma?"

"Kamu masih di kampus?"

"Zeta gak ke kampus Ma."

"Lho, terus kamu di mana sekarang?

Nah loh. Zeta bingung mau jawab apa. Masa iya dia bilang kalau lagi di rumah cowok. Bahaya. Bisa-bisa Mamanya mengeluarkan 1001 pertanyaan yang membuat kepala Zeta pusing.

Ekor mata Zeta melirik takut ke arah Dewa.

"Dii... anu... di rumahnyaa... temen."

"Serius di rumah temen?"

"I-iya Ma, serius."

"Yaudah, cepet pulang ya. Mama tunggu di rumah. Soalnya Mama mau pergi lagi."

"Iya Ma. Waalaikumsalam."

Zeta menaruh kembali ponselnya di atas meja. Kembali melirik Dewa yang masih berdiam diri. Merasa tak enak, akhirnya Zeta memutuskan untuk berpamitan.

"Eum... Bang, gue pamit ya?"

Akhirnya Dewa menoleh, "Kamu belum jawab pertanyaan saya."

"T-tapi gue di suruh balik sama Mama. Nanti gue ceritainnya lain kali deh ya?"

Lagi, Dewa terdiam.

"Oh ya... Ibu lo mana Bang? Gue mau pamit."

Tanpa menjawab pertanyaan Zeta, Dewa beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam meninggalkan perempuan berkemeja kotak-kotak itu.

"Dih, main tinggal aja buset," batinnya. Setelah itu ia mengambil ponselnya dan memasukkannya ke dalam tote bag untuk bersiap pulang.

Tak lama Rumi dan Lulu pun keluar, diikuti oleh Dewa di belakangnya.

"Nak Zeta mau pulang?" tanya Rumi.

"Eh, iya Tante. Soalnya udah ditungguin Mama di rumah."

"Yaaaahh... kenapa gak nanti aja sih Kak pulang nya?" lirih Lulu.

Fried RiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang