2 || 🍛

292 39 33
                                    

Jangan lupa vote ya teman ✨

2. Good or Bad?

 Good or Bad?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Duh, kenapa hidup gue begini sih?"

Di malam yang sepi dan mengerikan ini, Zeta melangkah dengan gontai tanpa tahu arah. Luntang-lantung mencari tempat naungan.

Suara jangkrik terdengar merdu, ditambah lagi dengan suasana dingin dan berkabut.

"Ya Allah, Ma... Pa? Gue dimana nih?" lirihnya.

Dengan bersetelan sweater putih dan celana kulot berwarna dusty, ditambah pashmina berwarna senada, ia terus berjalan menyusuri jalanan yang sepi.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah seseorang terdengar dari arah belakang, "Siapa itu?" batinnya.

Karena takut, ia pun mempercepat jalannya. Bodo amat dengan sendal tali yang belakangnnya sudah putus, yang penting dirinya aman damai.

Namun saat Zeta mempercepat jalannya, suara langkah di belakangnya pun ikut mempercepat.

Ia terhenti, kemudian menoleh ke belakang. Nihil, tidak ada siapapun di sana. Apa itu hanya perasaannya saja? Atau halusinasi?

"Apa gue lari aja ya?" katanya bermonolog.

Tanpa basa-basi Zeta pun lari terbirit-birit, hingga akhirnya ujung sandal nya menyandung batu yang lumayan besar.

BRUK!

"Adaww! Sshh... sakit banget," ringisnya.

Tangannya terbentut aspal, hingga terasa perih dan nyeri. Celana jeans panjang yang ia pakai pun terobek dibagian lututnya, dan lututnya mengeluarkan darah segar.

"Ckckckck, mau kemana cantik?"

Deg!

Kepala yang semula tertunduk akibat tersandung pun Zeta dongakkan, ia menelan ludahnya susah payah. Siapa tiga orang laki-laki berbadan besar di hadapannya ini?

"S-siapa kalian?" Dengan cepat Zeta menegakkan tubuhnya.

"Kamu mau kemana malem-malem begini?" tanya salah satu pria tak di kenal itu sambil menoel dagu Zeta.

Ia menepis tangan yang coba-coba menyentuhnya, "Gak usah pegang-pegang!"

Senyuman smirk tercetak jelas di wajah ketiga pria besar itu, "Gak usah takut, kita cuma mauuu..."

Zeta was-was bukan main, tapi ketiga pria itu langsung mencekal pergelangan tangan Zeta.

"Ish! Lepasiiin! Kalian mau ngapain?!"

Fried RiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang