11 || 🍛

174 27 2
                                    

Akhirnyaaaa, bisa up juga 😆 maaf yaa lamaa... ☹ soalnya mata aku lagi gak bisa diajak kompromi, karna mataku mins jadi kadang suka gak bisa lama-lama ngetik.

Tapi insyaallah diusahakan up cerita ini cepet kok 😊

Langsung baca aja deh! Tapiiii divote dulu yaaaa! ✨

Happy Reading ♥️

11. Masih Menerka

Malam ini, sahabat-sahabat laknat tengah kumpul di kediaman Zeta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini, sahabat-sahabat laknat tengah kumpul di kediaman Zeta. Tapi tidak dengan Ori, bahkan jam sudah menunjukkan pukul 19.30 ia belum juga muncul.

Si Ori emang raja nya telat.

"Wey ah! Lama-lama kesel juga nunggu si Ori," ucap Sausan kesal.

Pijo memainkan pulpen di tangannya. "Sama."

"Lelet banget tuh bocah. Mood gue yang tadinya bagus jadi jelek," tambah Saula.

"Sama," ucap Pijo lagi. Sausan dan Saula saling lirik.

Saula memukul kepala Pijo dengan buku yang ia pegang. Plak! "Apasih lo! Dari tadi sama samaa mulu!" gertak Saula.

"Hehe... maap Buu." kata Pijo cengengesan.

Menit berikutnya datanglah Zeta dari arah tangga menggunakan baju tidur minion dan hijab instannya sambil membawa buku-buku kuliah dan laptop.

"Si Ori belum dateng juga?" tanya Zeta, berjalan memutari sofa kemudian ikut bergabung bersama para sahabatnya yang tampak sudah kesal.

"Boro-boro," decak Sausan.

"Kerjain duluan aja yok, lama kalo nunggu si Ori mah." Saula memberi usul, dan usul tersebut di setujui.

Mereka pun membuka bukunya satu per satu, saling bertanya dan kemudian mengerjakannya dengan tenang.

Selang beberapa detik, deru mesin mobil terdengar dari arah teras.

"Assalamualaikum?!" salam orang itu sambil menyengir.

Mereka yang berada di ruang tamu pun mendongak untuk melihat siapa yang datang.

"Waalaikumsalam," ucap mereka bersamaan.

"Idih najis, udah dateng telat pake cengar-cengir segala lagi," cibir Saula.

Sausan memutar matanya malas, "Udah telat! Sana lo balik lagi!"

Zeta hanya bisa diam. Melihat Sausan dan Saula memaki Ori pun itu sudah cukup. Sementara Pijo yang senang Ori di hina hanya terkekeh.

"Iya iyaaa... sorry, lagian gue telat cuma setengah jam."

Semua cengo. "Setengah jam lo bilang cuma?! Otak lo di manaaaa?!" Sausan benar-benar dibuat naik darah oleh Ori. Bisa-bisanya telat setengah jam dibilang cuma.

Fried RiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang