16 || 🍛

179 27 10
                                    

16. Is There Something?

Happy Reading guys! 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading guys! 🖤

Hampir lima belas menit sudah Sausan menunggu di Cafe yang telah di janjikan itu. Suhu ruangan karena AC membuat kulitnya terasa dingin.

Ia berdandan sangat cantik malam ini, rambutnya yang lurus sengaja ia uraikan. Tak lupa dengan baju coklat polos yang di padukan dengan vest ala Korea. Membuatnya semakin imut.

"Vero mana ya?" gumamnya sambil melihat arloji putih yang melekat di pergelangan tangannya.

Sausan mengaduk-aduk jus yang es batunya pun sudah mencair. "Huftt..."

Beberapa menit kemudian lelaki bernama Vero itu datang dengan aura kharismatik nya.

"Hai! Udah nunggu lama ya?"

Sausan mendongak. "Eh, gak kok. Gue juga baru dateng." Dustanya, jelas-jelas dia sudah lama menunggu.

"Sorry ya," ucapnya tersenyum.

Sausan ikut tersenyum. "Iya santai aja."

Melihat senyuman dari seorang Vero membuat Sausan merasa menjadi wanita paling bahagia malam ini.

"Oh ya, udah pesen makan?" tanya Vero.

Sausan menggeleng. "Belum."

"Yauda gue pesen ya." kata Vero dan perempuan di depannya hanya mengangguk.

"Mbak!" panggil Vero pada waiters.

"Ya."

"Buku menunya dong."

"Ini Mas."

Vero membuka buku menunya. "Vanilla late satu sama cheese burgernya dua ya Mbak. Oh ya, sama kentangnya deh."

"Dua juga?"

"Iya."

"Oke, tunggu sebentar ya." Waiters itu pergi membawa catatan pesanan.

Sausan masih diam. Dadanya bergemuruh seakan ada kupu-kupu yang akan berterbangan.

"Hm... kita belum kenalan kan?" tanya Vero membuyarkan lamunan Sausan.

Sausan mengerjap, "Eh iya.. gue Sausan Adelia." Ia mengulurkan tangannya.

"Gue Vero Fernando," ucapnya membalas uluran tangan Sausan.

"Hm.. btw, lo ada apa nih ngajak gue ketemu?"

Pertanyaan itu berhasil ia lontarkan setelah semalaman memikirkannya. Melihat Vero yang sedang asyik bermain handphone, Sausan jadi semakin penasaran.

Sebenarnya ia dengar pertanyaannya atau tidak?

"Ver?"

"Hah? Sorry-sorry? Lo nanya apa barusan?" kata Vero langsung menaruh benda pipih itu.

Fried RiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang