[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[Romance]
Gadis cantik yang memiliki nama panggilan
Zeta ini tidak sengaja bertemu dengan tukang nasi goreng yang notabenenya super cool dan suka nyindir pelanggannya sendiri. Melihat tukang nasi goreng yang seperti itu mala...
Vote jangan lupa! ✨ Part kali ini berisi 3000++ kata yaa.. Let's read!
4. Namanya Dewa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zeta mencebik, "Yaudah, Abang aja deh yang doain gue, semoga gue dapet jodoh yang ganteng, yang baik, yang bijaksana, yang ngerti agama, pekerja keras."
"Mana ada yang sempurna kayak gitu!" ucap tukang nasi goreng itu sengit.
"Ada."
"Dimana?" tanya tukang nasi goreng itu dengan menaikkan satu alisnya.
"Nih, di samping saya."
Deg!
Sepertinya tukang nasi goreng yang belum diketahui namanya itu merasakan detak jantung yang berbeda dari sebelumnya.
Ia diam, masa bodo dengan organ tubuh bernama jantung itu berdetak dengan debaran yang berbeda.
Zeta masih berdiri di samping pria asing itu dengan memegang sepiring nasi goreng. Merasa aneh, Zeta memiringkan kepalanya menatap laki-laki jangkung di sampingnya.
Pria dengan handuk kecil di lehernya mengerjap dan terkesiap, melihat ke arah wajan yang ternyata tidak ada yang gosong sama sekali.
Sial. Kena tipu.
Menyadari itu, Zeta pun langsung terbahak melihat ekspresi datar dari wajah tukang Nasgor tersebut.
"HAHAHAHAHA!"
Tangan Zeta terulur menaruh piring di gerobak dan beralih memegangi perut yang sakit akibat tertawa.
"Hahaha... aduh, demi apa perut gue sakit astagaaa..."
Tukang nasi goreng itu hanya diam, malu karena ekspresinya tadi, mana tadi Zeta sempat membuat ia jantungan akibat ucapannya.
Tanpa izin lebih dulu, tukang nasi goreng itu mengambil piring yang tadi Zeta taruh, dan itu sukses membuat Zeta menghentikan tawanya.
"Lah lah... mau diapain itu nasgor gue?" tanya Zeta mengerutkan dahinya.
Pria itu menuangkan nasi goreng yang berada di piring ke atas kertas nasi lalu tanpa basa-basi membungkusnya.
"Nih, bawa pulang."
"T-tapi kan gue mau makan di sini, ngapa main bungkus aja sih Baaang?" ringisnya, tak habis pikir dengan jalan pikiran orang itu. Main bungkus nasgor orang.
"Saya mau tutup."
"Pelit banget elah," cibir Zeta.
"Ini."
Mau gak mau Zeta pun mengambil nasi goreng yang sudah terbalut dengan kantong plastik hitam itu dengan wajah kesal.
