"Gue gak mau kehilangan adik gue. Gue gak mau kehilang Ashilla"Ucap Sheila dalam tangisnya.
"Gak ada yang mau kehilangan Ashilla. Gue yakin Ashilla pasti sembuh"Ucap Vidi.
"Tapi-"Ucap Sheila.
"Loh tenang ya. Ashilla akan tetap sama Kita. Gue yakin kok pelan pelan Omnya Ashilla pasti luluh. Sekarang mending kita balik ya. Emangnya loh mau entar Ashilla sadar loh gak ada disampingnya"Ucap Vidi membelai rambut Sheila.
"Thanks ya udah mau nenangin gue"Ucap Sheila.
"Sama sama. Balik yuk"Ucap Vidi menggandeng Sheila.
Sementara didepan ruang operasi semua menunggu dengan cemas.
"Duh lama amat sih"Ucap Cakka mondar mandir.
"Sabarlah Bang. Jangan mondar mandir kayak setrikaan deh. Betrand pusing liatnya"Ucap Betrand.
"Santai aja Kka. Mending sekarang kita berdoa. Supaya Operasinya berjalan lancar"Ucap Pak Wijaya.
Tak lama Vidi Sheila pun datang dengan bergandeng tangan. Azof yang melihatnya menjadi tak suka. Haico yang peka dengan perasaan Azof langsung menenengkan Azof.
"Sabar Bang. Tahan cemburu loh"Bisik Haico.
"Siapa yang cemburu sotoy loh Kusut"Bisik Azof.
"Halah ngaku aja tuh muka udah lecek banget kayak cucian kotor bilang gak cemburu"Ledek Haico pelan.
"Yang ada loh tuh Kusut mulu tuh muka loh"Ucap Azof berbisik.
"Yang penting gue gak bucin welk"Ucap Haico pelan.
"Dih songong ya loh"Ucap Azof keras yang membuat semua orang disitu menoleh kearahnya dan Haico.
"Ada apa Azof kenapa kamu teriak teriak"Ucap Pak Narendra.
"Eh enggak Pah. Gpp kok"Ucap Azof.
"Loh sih"Bisik Azof.
"Kok gue loh kali"Ucap Haico berbisik.
"Shei loh gak cemburu liat Bang Azof sama Haico"Ucap Vidi pelan.
"Enggak. Gue gak mau mikirin itu. Gue mau fokus sama kesembuhan adik gue"Ucap Sheila pelan.
Tak lama dokter pun keluar dari ruang operasi.
"Dok gimana keadaan putri saya dok?"Ucap Bu Syifa.
"Operasi berjalan lancar. Kita tinggal tunggu kapan Ashilla bisa sadar"Ucap Dokter.
"Alhamdulillah..."Ucap Aisyah.
"Boleh dijenguk dok?"Ucap Ari.
"Nanti kalau sudah dipindahkan diruang inap"Ucap Dokter.
Ashilla sudah dipindahkan keruang inap. Semua ada disana kecuali Ari Aisyah dan Alika yang sedang berada dikantin rumah sakit.
"Lika sekali lagi aku ngucapin terima kasih ya berkat kamu Kak Ashilla bisa dioperasi"Ucap Ari.
"Santai aja Ri. Kan udah kewajiban kita harus saling tolong menolong sebagai manusia"Ucap Alika.
"Loh emang cewek baik Alika. Udah cantik baik pinter juga. Perfact banget deh"Ucap Aisyah.
"Makasih tapi loh jauh lebih sempurna dibanding gue Syah"Ucap Alika.
"Maksud loh....?"Ucap Aisyah.
"Iya karena loh dikelilingi dengan orang orang yang menyanyangi loh dengan tulus. Terutama Ari"Ucap Alika.
"Lika tapi-"Ucap Aisyah.
"Loh gak usah ngerasa gak enak. Gue ikhlas kok. Kalau Ari bahagia. Tapi loh ngizinin kan gue sama Ari temenan?"Ucap Alika.
"Pastilah. Ngapain gak. Loh orang baik. Gue juga gak akan ngekang Ari. Dia bebas berteman dengan siapa aja"Ucap Aisyah.
"Idaman banget sih loh. Gak salah gue suka sama loh"Ucap Ari mencubit pipi Aisyah.
"Sakit Kang Siomay"Ucap Aisyah.
"Mulai deh loh kuaci panggil gue Kang Siomay lagi"Ucap Ari.
"Itu kan panggilan sayang gue buat loh"Ucap Aisyah.
"Ya deh serah loh kuaci. Gue panggil loh kuaci juga jangan marah. Karena itu panggilan sayang gue buat loh"Ucap Ari.
"Kalian ini ya ada ada aja panggilan sayangnya masa Kang Siomay sama Kuaci"Ucap Alika terkekeh.
"Kita antimenstream Lika"Ucap Ari.
"Udah makan aja yuk Lika gak usah dengerin Kang Siomay pidato"Ucap Aisyah.
Sementara diruangan Ashilla. Ashilla telah tersadar.
"Ashilla...."Ucap Bu Syifa.
"Emmm"Eluh Ashilla sambil mengerjapkan matanya pelan pelan.
"Alhamdulillah Ashilla kamu udah bangun sayang"Ucap Pak Wijaya.
"Papa...Mama..."Ucap Ashilla pelan.
"Vid Ashilla udah bangun Vid"Ucap Sheila refleks memeluk Vidi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN TAKDIR (END)
Storie d'amore"Aku dan Kamu saling mencintai namun takdir tak mengizinkan kita bersama. Biarlah ini menjadi jalan cerita Kita"
