"Kau mau apa sekarang?" tanya Seokjin menatap tajam perempuan di depannya.
"Aigoo, tenang dulu kakak sepupu!" kata perempuan itu sambil cengengesan tak jelas.
"Tenang? Kau bilang tenang?" kata Jin tak percaya. "Tengah malam menyuruhku menyelinap keluar dan menemuimu di supermarket. tak mungkin hanya untuk melihatmu menyantap mie itu kan!" lanjutnya kesal.
"Aish, kakak sepupu! aku ini punya rencana agar paman dan bibi bisa bersatu kembali." Lalu gadis itu kembali melahap mie-nya.
"Kita mulai dari Min Yoongi," kata gadis itu setelah menyelesaikan makannya.
"Apa hubungannya dengan Min Yoongi?"
Dengan tak berperasaan, gadis itu memukulkan botol air mineralnya ke kepala Jin. "Dasar Dungu!"
"Yak!!! Bagaimanapun aku ini kakak sepupumu! Kau harus bisa menghormatimu, Pasta!"
Pasta, panggilan yang paling membuat gadis itu emosi. Apa-apaan ini? Masa dirinya harus disamakan dengan makanan itu!
Dia langsung menendang keras kaki Jin dengan kesal. "Katakan sekali lagi, dan besok hari kau takkan bisa melihat Jisoo-mu!"
"Baik, baik, terserah yang mulia saja!" Ucap Jin sudah pasrah jika harus membawa nama pacarnya. Dasar bucin!
Seringai menyebalkan terbit di bibir gadis itu, "Besok bawalah Yoongi ke sekolahku. Oh ya, jangan lupa membawa Kim Namjoon!"
Lalu gadis itu berlalu begitu saja meninggalkan Seokjin yang belum mengerti apa maksudnya.
"YAK! ROSE APA MAKSUDMU!!!" Teriaknya bingung
Sementara Rose yang sudah berlalu hanya cengengesan tak jelas. Dia tak sabar menunggu hari esok yang pastinya akan sangat menyenangkan.
"Drama dimulai!" Ucap Rose dalam hati.
***
Sesuai yang disuruh Rose semalam, Siang ini Seokjin sengaja membujuk Yoongi untuk pergi ke YG. Namun karna Yoongi yang terlalu malas bergerak, pria pucat itu tetap pada pendiriannya.
Tidur dan tak bergerak kemanapun!
Segala cara sudah Seokjin lakukan namun tak ada satupun cara yang berhasil meluluhkan sisi malas pria min itu. Mulai dari mengajak dengan normal dengan alasan hanya ingin mengganggu murid YG, menjanjikannya makanan lezat, sampai merengek tak jelas sudah Seokjin lakukan tetapi si pucat tetap saja menutup matanya seakan tak terganggu sedikitpun.
"Aaaa, ayolah Suga!!! Temani aku, ne?" rengek Jin kali ini disertai aegyo. Posisinya sekarang cukup memalukan dengan tangan yang menarik narik ujung almamater Yoongi dan tubuh yang sudah terduduk di lantai tepat di samping Yoongi yang tetap menutup mata dengan tenang di sofa.
"Aku.tak.mau." kata Yoongi pada akhirnya dengan mata tertutup.
Jin berdecak pelan. Lalu entah darimana ide briliant muncul di otaknya. "Kudengar anggota OSIS sedang dalam masa kelam. Ketua OSIS mereka mengamuk sejak tadi pagi." celetuk Jin sengaja memprovokasi.
Sedangkan Yoongi langsung membuka matanya dan bangkit dari sofa. "Ayo kutemani ke YG."
Seokjin langsing bersorak tanpa suara lalu berlari menyusul Yoongi yang sudah berlalu terlebih dahulu. Tadi katanya tak mau, tapi sekarang malah yang paling mau! Dasar gengsi!
Untungnya sebelum menyeletuk tadi dia sudah mengirimi Namjoon pesan.
***
Sementara dilain tempat Rose sedang memperhatikan Lisa dengan penuh senyum. Perkiraannya benar bahwa hari ini Lisa akan membawa kemanapun kaleng ramuan itu.
Termasuk sekarang, ketika mereka semua sedang mendapat semprotan amarah dari Jennie.
"Lo semua kerja gak becus banget sih, Bangsat!" Bentak Jennie sambil mengumpat kasar. "Ini gimana bisa kalian nulis nolnya kebanyakan, hah?!"
Anggota osis yang lain hanya menunduk takut, sementara Lisa malah dengan santainya berceletuk, "yaelah, eon, itu kan beda nol doang!' dasar, Lalisa oon Manoban.
"Doang?" Ulang Jennie tak percaya. "Jisoo eonnie, kasi paham!" Perintah Jennie sambil memejamkan mata menahan amarahnya.
Sementara Jisoo yang merasa diperintah lantas langsung menghadap ke arah Lisa yang berada di samping kirinya.
"Kalau harusnya sejuta jadi sepuluh juta, Lis. Kalau sepuluh juta bisa jadi seratus juta... Udah kebayang kan itu ruginya berapa?"
Si Lalisa membulatkan mata kaget dan langsung mengangguk kaku. Ternyata masalahnya besar juga. Kepala Lisa pusing tiba-tiba dan badannya serasa lemas. Uang sebanyak itu lebih baik dia jadikan untuk bahan penelitiannya. Astaga..
Lain dengan Jennie yang memijat kepala, Lisa yang sudah lemas, jisoo yang murung, dan anggota osis lainnya yang sudah menunduk merasa bersalah, Rose malah tertawa memecah kesuraman di dalam ruangan itu.
"Hahaa... Udahlah santai aja." ucap Rose yang membuat ia menjadi pusat perhatian sekarang.
"Santai gimana Oce?" tanya Jisoo gemas.
"Inget waktu itu Jennie nyuruh gue naikin proposal itu?" Sontak Jennie dan jisoo mengangguk pelan, masih belum mengerti. Sementara Lisa yang tidak tahu menahu hanya menyimak.
"Terus?"
"Karna gue mager jadi proposal aslinya belom sempet gue naikin ke kepala sekolah. Jadi masih ada waktu buat perbaikin itu."
"ANJING ROSE! HARUSNYA LO BILANG DARI TADI OON!!!" Pekik Lisa yang sudah mencak-mencak. Tubuh yang tadinya lemas sekarang malah siap menerkam Rose.
"Ya kan seru ngeliat muka pucet Lo, Lis!"
Lisa menfgembuskan nafas keras lalu berjalan menghampiri Rose yang ada di depannya. Kemudian gadis dengan poni itu menjambak keras rambut Rose hingga menimbulkan pekikan keras dari Rose.
Rose tersenyum miring, entah bagaimana caranya tangannya perlahan bergerak ke arah meja, mengambil kaleng soda dengan warna pink milik Lalisa, lalu menempatkannya ke meja Jennie sambil terus memekik pura-pura kesakitan.
Sungguh drama sekali!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty savage
FanfictionIni tentang YG highschool dan Bighit Highschool. Dua sekolah menengah atas yang selalu berselisih dan bersaing. Selalu ingin menjadi nomor 1, hingga bersaingan dengan berbagai cara, dari yang sportif sampai melanggar aturan. Namun apa jadinya jika...