"APA KAU GILA JENNIE?!" pekik Jisoo tak tertahankan membuat Rose bangkit dari posisi rebahan nya sedangkan Lisa tersedak keripiknya.
Sedangkan gadis yang dikatakan gila tadi hanya menggeleng tegas. "Of course no, eonni. Aku sangat waras dan sedang dalam kesadaran penuh."
"Eonnie, jangan mengambil resiko," ucap Rose pelan kepada Jennie.
"Tapi aku memang harus kesana, Chae!"
"ini sudah malam, Kim Jennie. Disana asrama laki-laki dan kau perempuan seorang diri ingin kesana? Apa kau mau bunuh diri, hah?!" kata Jisoo dengan nada sinisnya. Walaupun Jennie adalah ketua OSIS mereka yang mana posisi nya lebih tinggi dibanding Jisoo, tapi bagaimanapun juga Jisoo lebih tua daripada dia.
"Tapi dia sakit karenaku!"
"sudahlah Eonnie, besok pagi saja." ucap Lisa setelah berhasil mengatasi ketersedakannya.
Rose mengangguk setuju, "ya aku setuju dengan Lisa."
Jennie menggeleng tegas," tidak bisa! Aku harus pergi ke sana sekarang juga!"
"Jangan keras kepala Jennie!" bentak Jisoo lagi
Jennie menghembuskan nafasnya kasar. Kemudian menatap mereka secara bergantian dengan raut memelas. "Eonnie, Chae, Lalisa, bisakah kalian mengerti kecemasanku? Aku sangat sangat sangat mencemaskannya." ucapnya. "Aku mohon," sambungnya lirih sarat dengan permohonan.
"Tapi ini sudah larut malam, Eonnie. Kau bisa dihukum jika ketahuan keluar apalagi ke Bighit." kali ini Lalisa berusaha untuk memberikan pengertian kepada Jennie.
"maka dari itu, aku akan berusaha agar tidak ketahuan,"
"Jennie, jangan keras kepala!"
Jennie menundukkan kepalanya sedih.
"hmm, kupikir kita bisa menemani Jennie Eonnie kesana dan memastikan dia tidak akan ketahuan. itu lebih baik daripada membiarkannya merasa cemas sepanjang malam." kali ini Rose berubah pihak. Dia berucap dengan hati-hati.
"kalian tahu sendiri Jennie Eonnie memiliki gangguan kecemasan. Aku hanya takut itu akan kambuh nanti." Sambung gadis berdurasi silver memberikan alasan membuat Jennie menatapnya penuh binar.
"E.. kurasa aku sependapat kali ini." Lalisa ikut menyetujui.
Mendengar itu Jisoo tidak punya alasan untuk menolak lagi. Tiga lawan satu sudah jelas dirinya kalah.
****
Di dalam asrama Bighit, Taehyung Jin dan juga Yoongi berada dalam satu kamar sedangkan Jimin, Namjoon, Hoseok dan Jungkook berada di kamar sebelahnya.
Kini Jin tengah kerepotan mencari obat alergi milik Taehyung.
"Dasar bodoh! Sudah tahu alergi mengapa kau masih memakannya, bodoh?!" omel Jin masih mencari obat alergi milik Taehyung yang entah pria itu simpan dimana.
"Aku pikir tidak apa apa jika hanya memakannya satu, Hyung." ucap Taehyung sambil menggaruk tangannya.
"Kalau alergi jangan coba coba memakan itu, pabbo!" kata Jin lagi
"Lagian siapa suruh sok bucin!" kali ini Yoongi yang berujar sinis. Pria pucat itu terlihat santai memainkan ponselnya di atas kasur.
"Heh!" pekik Taehyung tak terima.
"Makanya jangan sok sok mau bucin! Kena sendiri kan Lo!" memang pedas sekali ucapan raja savage kita ini.
Merasa kalah berdebat, Taehyung hanya bisa berdecih pelan sambil bergumam nyaris tak terdengar. "cih, bilang saja cemburu."
sayangnya Yoongi dapat mendengarnya.
****
Yeyy aku up hehe..
mau cerita, jadi besok terakhir pendaftaran sn guys, dan aku blm dapat izin buat kuliah d luar kota. Ya sbnrnya alasan aku mau ke luar kota karna cm disana yg ada PTN, sdgkn mama aku nyuruhnya d dalam kota aja yg artinya aku cm bs masuk pts. doain aku ikhlas ya ges😙🙏🏻Btw Jennie di VS baru cuuamatttt😩😩💕 mleyot saya.. mana Mino gemes bgtt😭
"Love me love me"
"Love you love you"😩💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty savage
FanficIni tentang YG highschool dan Bighit Highschool. Dua sekolah menengah atas yang selalu berselisih dan bersaing. Selalu ingin menjadi nomor 1, hingga bersaingan dengan berbagai cara, dari yang sportif sampai melanggar aturan. Namun apa jadinya jika...