~3~

53 25 2
                                    

Happyy reading (^3^)










"Haiii Grisa," ucap Dira dingin dan menyungging senyum mengerikannya.

"Ternyata.... Lawan gue pengecut," lanjut Dira sambil menuruni motor besar nya. Grisa yang tidak terima dikatai pengecut melangkahkan kakinya untuk keluar dan menemui Dira.

"Gua nggak pengecut bangsat!!" jawab Grisa yang amarahnya mulai terpancing.

"Nantangin, tapi lo sendiri yang nggak dateng. Bukan pengecut kata lo?" lanjut  Dira yang aura dingin nya semakin mengguar dan anggota Loridss perlahan mundur karna Dira semakin lama semakin mendekat.

"Hahhaa.. Gue cuman mau main-main dulu sama lo, kalo gua udah puas baru gua ngebunuh lo!" ujar Grisa dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Dira yang mendengar kata - kata Grisa menampilkan senyum devil nya.

"Lo ngelakuin kesalahan besar, lo sendiri yang ngundang singa betina ke rumah lo!" ucap Dira melajukan langkahnya ke arah Grisa. Anggota Loridss langsung siap siaga di depan Grisa. Dira yang melihat itu tertawa.

Dira menarik salah satu anggota cowok Loridss lalu menarik kera bajunya dan mengangkat nya ke atas. Anggota Loridss yang bernama Jack itu menggeram karna kesusahan untuk bernafas, dan Grisa yang melihat betapa kuat nya ketua Delvarozz seketika menutup mulutnya. Anggota Loridss yang lain hanya diam karna sudah tau keahlian dan kemampuan ketua Delvarozz.

"nggak pecundang tapi dilindungi sama anggota nya, cihh. Lawan satu-satu lo! Jangan jadi pecundang!" kata Dira lalu melempar Jack ke arah Grisa.

Grisa mulai melangkah maju dengan sedikit keraguan tapi dia sudah bertekat dan dia sendiri yang memulai semua ini. Jadi semua harus dia tuntaskan, kalau memang bisa heheheh.

" GUA BUKAN PECUNDANG! " kata Grisa dan berlari ke arah Dira untuk menyerang.

Grisa memukul Dira secara membabi buta tapi dengan gampangnya Dira menghindarinya dan Dira sengaja tidak melawan karna Dira ingin memperlihatkan kemapuan Sang ketua Loridss kepada anggotanya yang dalam artian ingin mempermalukan Grisa karna kemampuan Grisa masih teramat jauh dari kemampuan Dira. Dira hanya ingin bermain main dengan Grisa terlebih dahulu. Kemudian ada hal yang harus Dira selesaikan sebelum melenyapkan Loridsss tanpa tersisa satu nyawa pun. Dira rasa pertunjukan Grisa sudah cukup dan sekarang waktunya Dira yang bermain. Dira mengarahkan tinjunya ke arah perut Grisa tapi Grisa dengan cekatan langsung menendang perut Dira tapi Dira tidak bergerak sama sekali akan tetapi Grisa yang terpental akibat pukulan Dira yang tepat pada perutnya. Grisa terbaring cukup jauh dari Dira nampak berusaha untuk kembali berdiri sambil memegang perutnya.

"kemampuan cuman secuil tapi lo nekat manggil malaikat maut lo sendiri!" ucap Dira lalu memukul kembali Grisa yang kembali mendekat.

Grisa tak tinggal diam, ia melompat lalu berputar dan mengarahkan kakinya tepat mengenai pipi mulus Dira. Dira yang terkecoh dengan tendangan Grisa langsung tertunduk cukup lama lalu mengangkat kembali arah matanya ke arah Grisa. Tampak pinggir bibir Dira mengeluarkan darah lumayan banyak. Nana yang melihat Dira terluka ingin lari ke Dira tapi langsung di tahan oleh Alvin. Dira sudah terlanjur tersulut emosi, yang tadinya ia ingin main-main tapi Grisa sudah melukainya. Bukan Dira namanya kalau tidak membalas yang lebih kepada orang yang sudah melukainya dan juga keluarganya.

Dira mengangkat Grisa dengan mencekiknya dan Grisa nampak sedang berusaha untuk melepaskan cekikan dari Dira yang begitu kuat sampai2 Grisa hampir tidak bisa bernafas. Lalu dengan sigap Dira langsung memukul perut Grisa dengan sangat kuat dan Grisa terpental jauh dan terbentur di tembok rumahnya sendiri. Disitu juga Grisa juga langsung tidak sadarkan diri dan Dira langsung berbalik dan mengusap darah yang keluar cukup banyak di pinggir bibirnya.

"cuihhh!"

"bawa boss kalian itu ke rumah sakit! Masih banyak lagi permainan yang harus bos kalian liat! Gua nggak bakalan ngebunuh boss kalian semudah itu!" kata Dira dengan penuh penekanan.

Para anggota Loridss langsung memopong boss nya ke dalam mobil dan melarikannya ke rumah sakit, mereka juga tidak mau kehilangan boss mereka. Kalau boss mereka sampai meninggal, pasti satu persatu dari mereka akan dibantai dan di teror oleh Delvarozz.

Dira langsung berbalik dan menaiki motor besarnya memakai helmnya dan langsung pergi dari tempat yang Dira sebut sebagai tempat hina. Delvarozz yang melihat ketuanya pergi langsung menyusul ketua nya. Dira tidak ingin kembali ke rumahnya saat ini, dia butuh pelampiasan karna sudah datang ke tempat hina itu dan membuat Dira teringat sebuah kejadian yang membuatnya sangat marah dan benci.




































Haiiii, makasihh udah mampirr dan udah baca sampai part ini:)

Jangan lupa vote dan komen biar makin semangat nulis nya hheheh..

~M.F.M~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang