~21~

8 1 0
                                    

Voteee.... Voteee.... Ayo di Votee......

#Enjoy.

▪️▪️▪️

"Jangan bodoh, Ar!" sentak Dira mendengar ide gila Arga.

"Terus gue harus apa? Gue nggak bisa kayak gini terus, berpura-pura dengan semua orang yang sebenarnya nyakitin gue sendiri. Gue nggak bisa nyangkal perasaan gue!" Arga mencengkram bahu Dira kuat.

Dira tertawa sinis, cengkraman Arga tak sesakit hatinya.

"Kalo lo kayak gini, lo bukannya cinta sama gue Ar. Tapi lo terobsesi sama gue karna rasa bersalah lo, jangan ngebuat hidup orang lain hancur cuman gara-gara keinginan bodoh lo! Jangan ngedahuluin ego lo, berfikir layaknya orang dewasa. Jangan kayak anak kecil yang ngelakuin apa aja biar keinginannya terkabulkan." ujar Dira panjang lebar.

Arga melepaskan cengkramannya. Ia tersadar, ia di kalutkan oleh ego dan rasa bersalah. Yang di katakan Dira sangat benar. Arga mengelus pelan pipi Dira yang terdapat sedikit luka akibat perkelahian.

"Lagi-lagi gue buat kesalahan, mungkin dengan gue pergi lo bisa hidup dengan tenang." ucap Arga mantap.

Dira menghela nafas lega, bukannya ia tak mau tapi semua itu sudah tak mungkin. Ia tak mau Arga bertindak yang tidak-tidak hanya demi dirinya.

"Gue harap lo ingat permintaan gue," ujar Dira dengan senyuman yang terpaksa.

Arga membalas senyuman Dira, lalu mengangguk mengiyakan. Ia pasti akan mengabulkan permintaan Dira.

"Good bay, My beloved cruel Queen." bisik Arga lalu berbalik meninggalkan Dira.

▪️▪️▪️

Semua siswa terlihat bahagia dan menikmati acara itu. Tapi tidak dengan Dira, ia malah di pertemukan dengan seseorang yang tak ingin ia temui.

Tapi sepertinya pertemuan itu membuat keduanya lebih mengetahui dan memperjelas semuanya. Walaupun akhirnya mengikhlaskan, tapi Dira pasti menyimpan tempat cinta Arga di hatinya.

"Huhh....huhhhh...." Raka mengatur nafasnya akibat berlari mencari Dira.

Dira yang baru saja menuruni tangga terkejut akan kehadiran Raka di balik dinding.

"Kenapa Ka?" tanya Dira.

"Kemana aja sih Ra? Gue daritadi nyariin," tanya Raka dengan nafas yang tak beraturan.

"Gue daritadi disini, kenapa emang?"

"Bentar lagi penutupan, lagipun udah mau jam 12. Kembang api nya bentar lagi mulai,"

"Lebih bagus liatnya disini kan?" Raka berfikir sejenak lalu melihat sekitar.

Bener juga.

Raka ikut mendudukan dirinya di sebelah Dira yang duduk di sebuah bangku panjang.

"Lo kenapa tiba-tiba disini?" tanya Raka memecahkan keheningan.

"Pengen aja,"

"Lo aneh Ra," Dira mengeryit sembari menatap Raka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

~M.F.M~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang