——— BY YOUR SIDE ———"Hyung, apa yang kau punya di sana?" Jungwon memanggil dan dia melihat kakaknya sedang mencari makanan di lemari es.
"Hei, Jungwon. Susu ini ada di sini selama—"
"Eoh, waktu yang tepat. Aku sangat ingin makan sereal hari ini." Jungwon mengambil susu dari tangan kakaknya.
"Jungwon, tunggu! Susu itu—" Jeongin, Kakak Jungwon, terlambat memperingatkan adiknya tentang susu itu. Jungwon sudah memakan sereal dan meminum seluruh susunya, dan itu membuat Jeongin menghela nafas.
Bukankah adiknya sendiri merasakan bahwa susunya sudah basi dan dia masih mengunyah sereal?
"Ya! Jungwon! Susu itu sudah kadaluwarsa selama sebulan! Aku baru saja akan mengeluarkannya sampai kau mengambilnya dari tanganku dan menuangkannya ke serealmu." Jeongin berseru karena dia terlambat karena Jungwon sudah menghabiskan mangkuknya.
"Kau hanya cemburu karena kau tidak bisa memakan sereal hari ini." Hanya itu yang Jungwon katakan, tanda kesal mulai muncul dari Jeongin.
Maka kedua bersaudara itu mulai bertengkar, sama sekali lupa tentang susu itu.
——— By Your Side ———
"Ugh, perutku sakit sekali."
"Aku sudah memperingatkanmu tentang susu itu, tapi kau tidak mendengarkanku. Menderitalah sendiri."
"Terserah. Aku sedang tidak ingin bicara denganmu." Jungwon dan Jeongin sedang dalam perjalanan ke sekolah dan sepertinya Jungwon sedang tidak enak badan. Sungguh menakjubkan bagaimana Jungwon bisa tetap tenang meskipun perutnya sangat sakit.
Dia merasa seperti dia akan segera membutuhkan toilet.
"Jungwon. Kau bisa saja tinggal di rumah jika kau merasa tidak sehat." Jeongin menghela nafas.
Meskipun kedua bersaudara suka berdebat, mereka juga peduli dan saling memperhatikan satu sama lain. Mereka memang bersaudara.
Jeongin memperhatikan bahwa dia harus sering memeriksa adiknya hari ini. Dia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.
——— By Your Side ———
Perasaan Jeongin benar. Secara mengejutkan Jungwon tidak memiliki nafsu makan untuk makan siang. Jeongin selalu melihat Jungwon bergegas ke kamar mandi dan keluar setelah 15 menit.
"Jungwon, apa kau tidak enak badan? Apa kau tidak makan? Kau terlihat pucat hari ini." Heeseung mendekati juniornya dan meletakkan tangannya di dahi Jungwon.
"Kau demam. Pulang dan istirahatlah sekarang." Heeseung menunjukkan, tetapi Jungwon bersikeras bahwa dia baik-baik saja.
"Aku akan baik-baik saja, Hyung. Aku—" Jungwon kembali merasakan mual dan ingin muntah lagi. Dia menutup mulutnya dan menghadap ke arah lain, dan makan siang yang dia makan keluar dari mulutnya. Dia terlambat untuk lari ke kamar kecil karena sakit perutnya semakin parah seiring berjalannya waktu. Ini benar-benar mengejutkan semua orang,
KAMU SEDANG MEMBACA
By Your Side : Jungwon • Jihan ✔️
Fanfiction[ C O M P L E T E ✓ ] • Weeeklyhypen stories || Enerwon • Hati bisa menjadi lembut, itulah yang Han Jihan inginkan. Dia kesepian, rapuh, namun dia tetap orang yang ceria. Hidup memperlakukannya dengan buruk, namun dia tetap menerimanya. Bagaimanapun...