(Bonus) Chapter 15

1.2K 130 13
                                    

6 tahun kemudian

Jungwon dan Jihan telah menjalin hubungan selama 6 tahun, cinta mereka sangat kuat sehingga tidak ada yang bisa mematahkannya.

Sekarang mereka tinggal bersama di apartemen Jungwon yang di belikan oleh orang tuanya untuk mereka. Saat mereka hidup bersama, Jihan terkadang memiliki perasaan aneh semacam ini pada Jungwon, dia terkadang tidak memberikan perhatian penuh kepada Jihan.

Awalnya Jihan mengabaikannya karena dia tahu bahwa Jungwon sangat sibuk dengan pekerjaannya. Namun seiring berjalannya waktu, Jungwon tetap tidak memperhatikan Jihan sekalipun, rasanya seperti mengabaikannya. Jihan ingin bertanya kepada Jungwon, tetapi dia mengurungkan niatnya.

Dan hari ini adalah hari jadi mereka yang ke-6.

Jihan berada di dapur sedang menyiapkan makanan untuk mereka. Dia kepikiran tentang hari jadi mereka. Dia ingin tahu apa yang akan mereka lakukan untuk hari jadi mereka yang keenam. Jihan juga ingin tahu apakah Jungwon ingat hari jadi mereka?

"Jungwon!!" Jihan berteriak dari dapur.

"Ya?!" Jungwon balas berteriak saat pergi ke dapur.

Jihan berbalik badan untuk berhadapan dengan Jungwon, "Apa kau masih punya pekerjaan hari ini?" Dia bertanya lalu Jungwon mengangguk sebagai jawaban.

Jihan hanya menghela nafas. Apakah dia lupa?
Itu bukan seperti Jungwon, biasanya dia selalu ingat hari jadi mereka.

Jihan menghela nafas dan tersenyum sedih padanya, "Aw baiklah." Ucap Jihan kemudian kembali memasak.

——— By Your Side ———

Jungwon pergi bekerja, sedangkan Jihan hanya tinggal di apartemen menonton TV. Kemudian sesuatu muncul di benaknya, hari jadi mereka.

'Apa dia benar-benar lupa?'

Ting tong!

Jihan bangkit dan segera menuju pintu depan untuk membukanya. Dan terlihatlah dua wanita tersenyum manis pada Jihan, membuat Jihan tersenyum kembali.

"Wonyoung! Mia-eonnie!" Jihan kemudian melihat di bawah gendongan Mia yang merupakan bayinya.

Jihan semakin gemas melihat keponakannya, "Annyeong Hansung!!" Jihan menoyel pipinya Hansung, anak Mia.

"Silahkan masuk, aku akan menyiapkan teh untuk kalian." Jihan mempersilahkan mereka masuk kemudian menuju ke dapur.

Wonyoung dan Mia masuk ke apartemen Jihan dan duduk di sofa ruang tamu. Jihan membawa nampan dengan teh dan cemilan lalu meletakkannya di meja.

"Eonnie, bolehkah aku memegang Hansung?" Tanya Jihan, siap-siap ingin menggendong Hansung.

"Tapi aku duluan yang ingin menggendong Hansung." Wonyoung cemberut, padahal dia sudah duluan yang ingin menggendong Hansung.

Jihan terkekeh melihat tingkah Wonyoung yang masih seperti anak kecil, "Baiklah aku akan mengalah. Jika kau sudah selesai, berikan Hansung padaku." Wonyoung mengangguk lalu Mia memberikan Hansung pada Wonyoung.

Wonyoung pelan-pelan menggendong Hansung, terlalu menggemaskan Wonyoung mencium pipinya.

"Jadi Eonnie, bagaimana kabar San-oppa?" Jihan bertanya pada Mia mengenai suaminya, Choi San.

San dan Mia telah berkenalan sejak mereka kuliah, dan mereka menjalin hubungan selama 3 tahun lalu mereka menikah dan memiliki anak laki-laki, Choi Hansung.

"San baik-baik saja, dia selalu mengirim pesan ketika dia sedang berada di Amerika." Ucap Mia. Suaminya tersebut sedang bekerja di luar negeri, tetapi San akan sempat untuk pulang ke rumah untuk menemui istrinya dan anaknya.

Jihan menganggukkan kepalanya kemudian menoleh ke Wonyoung yang masih menggendong Hansun.

"Wonyoung, kapan kau akan memiliki anak bersama Jeongin-oppa?" Tanya Jihan dengan senyuman nakal, membuat Wonyoung terkejut dan hampir saja menjatuhkan Hansung.

"Hei, Jihan! Jangan bertanya secara terang!" Tegur Wonyoung, membuat Jihan menjulurkan lidahnya.

"Aku belum siap untuk memiliki anak, aku masih ingin menghabiskan waktu bersama Jeongin-oppa." Ucapnya, "Lagipula aku dan dia baru menikah sejak 7 bulan yang lalu."

Jihan terkekeh kemudian Wonyoung menghampirinya dengan Hansung. Jihan segera mengangkat Hansung dari gendongannya, lalu dia mencium sekaligus menggigit pipinya.

"Kau menggemaskan sekali, Hansungiee!" Gumam Jihan.

"Ngomong-ngomong Jihan, bukankah hari ini adalah hari jadimu dan Jungwon?" Mia bertanya, menyeruput tehnya.

"Ya, itu benar.." Jihan menjawab dengan pelan.

"Wahh, kalau begitu.. Selamat hari jadi untuk kalian berdua!" Wonyoung menepuk tangannya, "Apakah kalian berdua akan merayakannya?"

"Mungkin.." Jihan berpikir-pikir, apakah dia akan merayakannya dengan Jungwon?

—–— By Your Side ———

Petang menjelang malam, Jihan menuju ke kamarnya untuk tidur. Dia tidak perlu menunggu Jungwon, karena Jungwon selalu kerja lembur malam. Tiba-tiba Jihan terbangun saat mendengar suara deringan telepon dari ponselnya.

Jihan segera melihat siapa yang meneleponnya ternyata kekasihnya, "Eoh, Jungwon." Jihan segera mengangkatnya.

"Yeoboseyo?"

"Jihan, tolong pergi ke taman dekat apartemen."

"Hm? Baiklah!"

Jungwon mematikan teleponnya lalu Jihan bangun, dan segera berganti pakaian lalu berjalan ke taman dekat apartemen.

Begitu dia sampai di sana, dia melihat banyak balon berbentuk hati.

"Jungwon!" Jihan memanggilnya tetapi tidak ada jawaban.

"Jungwon!!" Dia memanggilnya lagi dan tiba-tiba lampu padam dan Jihan tidak bisa melihat apa-apa karena kegelapan.

Jihan mulai ketakutan. Menggigil sampai ke tulang punggungnya.

"J-Jungwon?"

Lalu tiba-tiba sebuah video diputar di layar. Itu adalah Jihan dan Jungwon, sejak mereka masih SMA, lalu mereka kuliah, dan sekarang video ketika mereka membeli apartemen.

Jihan mulai menangis, lalu seorang pria muncul di hadapannya. Itu adalah Jungwon, dia memakai jas dan rambutnya terlihat rapih. Dia sangat tampan.

"Jihan, selamat hari jadi keenam!" Jungwon tersenyum lalu mencium pipi Jihan dan memeluknya.

"Aku pikir kau lupa." Kata Jihan sambil memeluk kembali.

"Kenapa aku lupa?" Dia bertanya lalu Jihan menggelengkan kepalanya.

"Jihan, aku tahu ini terlalu awal tapi.." Jungwon berhenti sambil berlutut dan mengambil sebuah kotak kecil di belakang punggungnya,

"Maukah kau menikah denganku?" Dia bertanya saat dia membuka kotak itu dan mengungkapkan sebuah cincin.

Jihan hanya terdiam, dia tidak tahu harus berbuat apa. 'Apakah ini benar-benar terjadi sekarang?'

"Iya!" Dia berteriak lalu Jungwon memasang cincin di jarinya dan mencium Jihan dengan penuh gairah.

"Aku mencintaimu, Yang Jihan!"

"Aku lebih mencintaimu, Yang Jungwon!"



•••



Sekali lagi terima kasih yang telah membaca dan jangan lupa mampir ke cerita lain di work ku!

By Your Side : Jungwon • Jihan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang