Dibalik manis

2.8K 385 135
                                    

Wian lagi nguras aquarium piranha, caranya dia jaring dulu ikannya, ditaruh ember dulu, terus dia ganti airnya. wian sekolah kok, tapi tadi cuma pengumuman, sekarang hari tenang sebelum ujian, dia lagi stress banget jadi dia bersih-bersih. kalau bang dikta itu suka masak pas stress, lain sama wian yang suka bersih-bersih pas stress, kamar rendi yang udah kaya kandang babi aja dia bersihin gas lur!. "lhah?, udah pulang?," tanya dikta baru saja parkir motor.

"iya, dari tadi,"

"tumben rajin, lagi banyak pikiran?," tanya dikta ngelepas sepatu dan kaos kakinya, terus dia cuci kaki di kran depan rumah.

"pala ian rasanya mau pecah, dari kemaren pemberitahuan UTBK mulu," jawab wian frustasi. Dikta yang ngeringin tangannya langsung terkekeh, merangkul bahu adiknya.

"ketahuilah, jika kamu merasa tidak berguna, ya memang, HAHAHAHA!," setelah ngomong gitu dikta langsung kabur ke dalam rumah nggak peduli sama teriakan adeknya.

"ABANG!!,"

***

Kalau ngomongin pernikahan itu nggak melulu soal nana ninu, bikin anak, seneng seneng. tapi segala kemungkinan itu di pikir. bu winda punya saudara, namanya syania, saat ini syania lagi nangis nangis di kamar winda. "aku nggak suka sama ibunya mas jefran, aku kan mau rumah sendiri mbak, aku pikir kalau rumah sendiri itu enak, aku nggak sungkan sama mertua," tangis syania di pelukan bu winda.

"udah syan, kamu udah bicarain ini sama suamimu?," tanya pak chandra ikutan nimbrung.

"gimana mau bicara berdua, mas jefran setiap bicarain rumah selalu aja ngalihin pembicaraan,"

"coba ajakin nge teh syan, biasanya mas chandra sama mbak win selalu gitu,"

"nanti nia coba mas," ujar syania pada chandra dan winda.

"masih mau nangis?," tanya winda membuat syania mengelap air matanya sembari menggeleng.

"udah sana, jangan nangis di depan ucil, nanti di ledekin kamu," ujar pak chandra, gimana ya syania itu udah kaya adiknya sendiri, walaupun syania itu sepupu winda.

chandra jadi ingat kejadian pas winda ngelahirin yusril, ibu sama bapaknya chandra agak sedikit gimana gitu, karena winda nggak ngelahirin anak perempuan, padahal keluarga gunandar pengen cucu perempuan. "ya gimana namanya juga menyatukan dua keluarga yangg semula nggak sama," ujar winda pas tahu apa yang ada di pikiran suaminya.

syania keluar dari kamar winda dan chandra, langsung bersibobrok sama dikta yang baru keluar ganti baju. "lho tante syania disini," buru dikta saliman sama tantenya.

"iya, ita baru pulang ya?," Dikta ngangguk terus duduk di meja makan.

"tante mau ita bikinin coklat?, biasanya mama suka bikinin ita coklat kalau lagi stress kuliah," syania ngangguk, ponakan satu itu anaknya mbak winda memang manis banget ke orang, padahal syania nggak bilang kalau lagi stress.

"ita kok tau tante lagi gak enak hati?,"

"tau dong, kelihatan muka sembab gitu, tante jangan nangis, nanti cantiknya luntur," syania langsung ngakak ketika mendengar hal itu dari keponakannya.

"pasti pacar ita bahagia kalau sama ita yo kan?," logat syania keluar pas memperhatikan punggung lebar ponakannya.

"hahaha, ita nggak mau ah punya pacar dulu, ita mau bahagiain mama," jawab dikta sambil ngaduk coklatnya.

"tante tau, ita tuh gimana yaa emm, ita inget pas mama lahirin ucil, eyang kakung bilang kok yang lahir laki laki, untung papa bilangnya yang penting sehat dan lengkap sudah Alhamdulillah, ita jadi mikir gimana kalau ita yang ada di posisi papa, punya istri gitu dan banyak tuntutan dari mertua, ita emang saat itu masih kelas berapa, tapi ita kan sulung, tau dong jelas apa yang dimaksud sama eyang kakung," ujar Dikta yang sudah duduk di depan syania.

Keluarga Suket Teki - wenyeol ft. Dy,rj,Ww,YuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang