Bukannya kalau udah kuliah itu bakal bebas ya?, Orang tua jarang ada rapat, nggak ada grup khusus orang tua, atau orang tua yang bayarin UKT ke kampus. Tapi, kampus Dikta beda. Karena Dikta baru semester 2, maka ada rapat orang tua. Dikta hari ini juga lagi libur, cuma dia dapat tugas dari papanya buat nganter ibu negara, siapa lagi kalau bukan Bu Winda, mamanya Dikta. "Ma, mau naik mobil apa motor?," Dikta menaik turunkan alisnya, mentang mentang dia udah legal buat setir mobil, udah dapet SIM juga, jadi dia bangga hehe, kapan lagi ke kampus bawa mobil.
"Terserah kamu, tapi mama tebak kamu pasti pengen bawa mobil kan?," Dikta ngangguk, itu impian sedari kapan Dikta sampe lupa, pokoknya dia pengen ke kampus pake mobil.
"Terserah ita aja," mamanya kalau manggil panggilan kecil Dikta jadi Ita, katanya lucu. Mamanya pengen anak cewek pas hamil Dikta dulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yaudah, Dikta panasin dulu mesin mobilnya, Dikta tunggu di mobil deh kalau mama lagi ngurusin Ucil," Dikta mengambil kunci mobil yang ada di nakas dekat ruang tamu. Mamanya lagi sibuk makein baju ke Yusril. Hari ini kan Yusril juga libur, sekolahnya dia cuma Senin sampe Rabu doang, enak kan?, Pengen juga? Sana balik ke paud.
Bu Winda keluar rumah, menggandeng tangan dek Yusril yang udah pake baju merah, Bu Winda sendiri cuma pakai baju kaya gini. Sambil gandeng tangannya Yusril buat segera masuk mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah ma?," Mama Winda mengangguk ketika sudah masuk dalam mobil bersama Yusril yang duduk dipangkuan mama winda, Yusril asyik makan permen. Sedangkan mama Winda lagi chatingan sama bapak negara, atau bapak Chandra.
