kemarin pas tanggal 31 Desember 2020, dikta, wian, dan rendi malah asyik bergelung dengan selimut, nggak ada yang main keluar rumah, mungkin cuma beli boba doang, kecuali ucil yang ngerengek ngajak papanya buat nonton kembang api karena kak jefri sama mas nadim atau kerap disapa mas nana sama ucil itu main kembang api sama mercon berbagai jenis, ada mercon tai kucing, mercon tetes, mercon tikus, kupu kupu, smock, dan beberapa kembang api lainnya yang ucil nggak tau.
siapa yang nggak tergiur dengan tawaran lihat kembang api?, salahin kak jefri yang ngajakin bang wian buat main mercon bareng, bikin ucil denger, dia kan jadi pengen ikutan juga, nggak lupa dia juga ngajakin jujun sama farel buat nonton. siapa tau nanti dapat mercon yang bisa buat nulis di aspal. "abang beneran nggak mau ikut ucil sama papa?," tanya bu winda pada wian yang lagi asyik nonton on the spot.
"nggak, males, nanti wian jadi nyamuknya cindy sama jefri," jawab wian. dia tuh udah sering jadi baygon kalau di sekolah, masa di malam tahun baru dia harus jadi baygon juga? gak keren dong
"kan ada papa," ujar pak chandra memakaikan jaket tebal pada yusril.
"papa aja, sekalian main sana sama om suhar," jawab wian. om suhar itu ayahnya jefri sama nadim, suaminya bu airin yang kemarin biyodo bareng sama mama winda.
"yaudah, pasti om suhar juga lagi bakar-bakar," pak Chandra niatnya cuma mau pamerin ke anaknya biar bisa rame rame ke kediaman suhar sekeluarga.
"nggak ngurus!, lagian mama juga udah beli sosis gede, sama ayam juga, nanti ian ajak aja bang dikta sama rendi bakar-bakar, anak papa kan emang Ucil doang, aku, bang dikta, sama rendi emang anak mama, " sungut wian, bu winda tau kok sebenarnya itu semacam kata yang dilatarbelakangi oleh kecemburuan seorang wian. Soalnya papanya memang selalu pro sama ucil.
"heh!, kalau gak ada papa mana bisa jadi kamu, belajar materi reproduksi kan kamu?"
"papa, bang wian kok malah ribut sih, udah sana keburu kembang apinya di bakar sama pak suhar!, wian mau dibikinin apa sama mama? mumpung nunggu abang sama dek rendi beli boba?" tanya bu winda yang duduk di sebelah wian sambil ngelusin kepalanya wian dengan sayang. udah SMA gini wian masih manja kok sama mamanya.
"nggak usah, nanti aja ian bikin sendiri, mama disini aja, ian mau peluk peluk," jawab ian meringsek ke pelukan mamanya.
"dih!, itu istri papa ya!," sergah pak chandra nggak terima istrinya di peluk peluk anaknya.
"dih!, ini mamanya wian yaaa!," berakhirlah tahun 2020 dengan gelut gelut sayang antara bapak dan anak keluarga gunandar.
Hari ini sudah tanggal 8 Januari 2020, sudah sekitar seminggu lalu pergantian tahun, rendi menghela napasnya. "tahun 2021, gua harap lancar UN," rapal rendi pelan, dia sibuk, sibuk bimbel dan juga belajar sana sini, dia pengen masuk ke SMA yang sekarang jadi sekolah bang wian.
"dek!," panggil dikta membuka pintu kamar rendi yang tertutup.
"kenapa?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.