Diam, menatap hiruk pikuk
Namun, sunyi bisu memeluk
Keadaan pun semakin rusuh
Sesekali air mata ku basuhDisana, mereka terlihat bahagia
Disini, aku mencari pengganti dia
Namun, aku kembali salah memilih
Kini, aku hanya bisa merintihTerlukis senyuman getir dibibir
Hati pun dipenuhi badai petir
Tanpa sadar, mataku memanas
Air mata pun akhirnya jatuh tandasAku masih dengan luka yang sama
Memilih bungkam dalam drama
Yang semakin menenggelamkan
Hidupku pun dikacaukanAku benci kamu, dia, dan mereka yang datang hanya untuk menambah luka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Rasa
PoetryTidak ada rasa yang tidak bisa disampaikan lewat kata-kata. Selama kita bisa berbicara, satu bait puisi pun mampu tercipta. Start : August 17th, 2020 Finish : -