33. Selalu Luka

9 4 0
                                        

Bukan luka yang ku cari,
Tapi mengapa luka yang ku dapatkan?
Aku pun tidak ingin berteman,
Tapi mengapa kita berteman begitu dekat?

Canda dan tawa menghiasi pertemanan
Lelucon receh selalu membuat tawaku menggema
Aku tak peduli akan yang terjadi suatu hari
Tanpa sadar perasaan ku menghangat

Kamu, yang awalnya aku anggap teman
Mulai mengusik pikiran dan hati ini
Saat kau menghilang tanpa kabar
Aku mencari dengan perasaan takut

Oh hati, ada apa denganmu?
Kenapa tiba-tiba hati menghangat?
Oh jantung, ada apa denganmu?
Kenapa tiba-tiba jantung ini berdetak begitu cepat dan kencang?

Teman, maaf karena telah begitu lancang
Memiliki perasaan lebih padamu
Teman, maaf karena hati dan pikiran terus menyeru
Kini namamu menjadi pemilik hatiku ini

Aku tidak bisa menahan perasaan ini
Ku ungkapkan perasaan ini padamu
Lalu kau menjauh, mulai menjaga jarak
Aku menyesal, seharusnya aku tidak jujur

Tapi nasi telah menjadi bubur
Tidak bisa kembali menjadi nasi
Apa yang terjadi tidak bisa di ulang
Hanya bisa di jadikan pelajaran

Suara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang