Aku mengasihani diriku sendiri karna masih berharap pada seseorang yang tak lagi sendiri. Lucu ya? Aku di sini menangis tersedu-sedu. Sedangkan kamu, tertawa begitu seru.
Aku ternyata begitu bodoh. Menancapkan tombak luka pada diri sendiri. Membuat hati hancur berkeping-keping yang tidak akan pernah bisa disatukan kembali. Hanya karna seseorang yang tidak tahu diri.
Hati yang patah membuat mati rasa. Kamu yang buat patah, tidak ada rasa bersalah. Malah semakin menertawakan dan menyalahkan. Pantas, bila aku menganggap kau jahat.
Bahagia dan sedih punya porsi sendiri-sendiri. Mungkin sekarang kamu sedang bahagia. Tapi jangan lupa, duka selalu mengikuti di belakang bayanganmu.
Jika kamu melihat ku kembali, mungkin kamu akan tertawa penuh kemenangan. Karena diri ini terlihat miris di mata siapapun. Tapi tidak di mata kamu. Karna Tuhan tidak menciptakan hati untuk manusia jahat seperti kamu.
Lanjutkan drama mu, sampai kamu sadar bahwa dunia ini real tanpa rekayasa seperti yang kamu buat. Tertawalah sepuasmu, karna suatu hari nanti akan ada yang membuatmu menangis sepertiku.
Jangan merasa puas karna sudah menyakitiku. Karna aku yakin, suatu hari nanti kamu akan berada di posisi yang sama sepertiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Rasa
PoesíaTidak ada rasa yang tidak bisa disampaikan lewat kata-kata. Selama kita bisa berbicara, satu bait puisi pun mampu tercipta. Start : August 17th, 2020 Finish : -