"Joohyun, bisakah kau membantuku?" tanya Hyunsu pada Joohyun yang tengah berkutat dengan komputer yang ada dihadapannya.
"Tentu saja, apa yang harus ku lakukan?" tanya Joohyun.
"Tolong berikan dokumen ini kepada Presdir Cho" ucap Hyunsu sembari menyodorkan map yang berisi berkas itu kepada Joohyun.
"Memberikan berkas ini kepada Presdir?""Iya, tolong ya maaf merepotkanmu" Joohyun pun menerima berkas itu dan berjalan menuju ruangan Presdir, sejujurnya dia gugup untuk bertemu dengan Kyuhyun.
'Tok tok tok' Joohyun mengetuk pintu ruangan Presdir."Masuk" ucap Presdir Cho membuat Joohyun pun langsung memasuki ruangan itu.
"Presdir Cho, saya disini untuk menyerahkan berkas ini" ucap Joohyun seraya menyerahkan berkas itu kepada Presdir Cho. "Saya permisi dulu"
"Tunggu.." ucap Presdir Cho membuat langkah Joohyun terhenti.
"W..wae?" tanya Joohyun gugup, Pria itu menghampirinya dan menyerahkan tas yang berisi kotak besar entah apa isinya.
"Pakailah, aku tahu kau tidak terbiasa memakai higheels" ucap Kyuhyun membuat Joohyun menerima tas itu.
"Gomawo, Presdir Cho" ucap Joohyun kemudian dia pun pergi dari ruangan itu.
"Kenapa aku merasa sikapnya sangat aneh.. Apa dia gugup?" sedikit smirk Kyuhyun perlihatkan saat melihat tingkah Joohyun yang gugup saat bertemu dengannya.Joohyun pergi keatap untuk beristirahat saat waktunya makan siang, dia membuka kotak yang tadi di berikan kepadanya. Dilihatnya sepatu kets berwarna putih yang dipilihkan oleh Kyuhyun untuknya.
Joohyun tersenyum saat sepatu itu kini telah dipakainya, sangat nyaman saat ia memakai sepatu itu. Dia memasukkan heels yang sudah tidak dipakainya lagi kedalam kotak dan membawanya masuk.
"Wahh Joohyun-ah, bukankah tadi pagi kau memakai heels? Kenapa sekarang berganti menjadi sepatu kets?" tanya Yurim teman barunya.
"Kakakku yang memberikannya padaku, karena dia tahu aku sama sekali tidak terbiasa memakai higheels" ucap Joohyun seraya tersenyum membuat teman disampingnya mengangguk.
"Kau sungguh beruntung, karena kakakmu sangat perhatian padamu" mendengar ucapan Yurim membuatnya tersenyum entah kenapa dia senang saat mendengar kalau Kyuhyun sangat perhatian padanya.
***
Waktu sangat cepat berlalu untuk hari ini, saat ini seluruh karyawan Cho Corporation sedang mengadakan pesta penyambutan di sebuah cafe yang berada disamping perusahaan mereka, termasuk CEO mereka pun turut ikut serta dalam pesta itu.
"Pesanlah makanan dan minuman yang kalian suka, karena Presdir kita yang akan membayar tagihannya" ucap Sekertaris Lee.
"Waahh... Kamsahamnida Presdir Cho" ucap seluruh karyawan serentak termasuk Joohyun.Mereka pun akhirnya memesan makanan yang mereka inginkan. "Joohyun-ah, ayo bersulang" ucap Yurim.
"Mianhae, aku benar-benar tidak bisa minum" Tolak Joohyun.
"Wae? Ini kan pesta penyambutan kita, kau tidak boleh menolak untuk minum bersamaku. Setelah ini mungkin kita tidak akan pernah makan bersama" rajuk Yurim membuat Joohyun yang tadinya enggan minum anggur kini dengan terpaksa dia pun meminumnya segelas.
"Ayo bersulang lagi" ajak teman-teman barunya meminumnya lagi, Kyuhyun memperhatikan Joohyun yang sedari tadi minum. Ia tahu jika gadis itu tidak terbiasa minum minuman keras.
Acara pesta pun selesai, banyak dari karyawan yang kini keluar dari cafe dalam keadaan mabuk, termasuk Joohyun. Sekertaris Lee meninggalkan Kyuhyun berdua dengan Joohyun yang telah tak sadar karena mabuk.
Kyuhyun menghampiri Joohyun menepuk bahu nya pelan berharap gadis itu terbangun, namun nihil tepukan itu tak mampu membangunkannya. Satu-satunya cara untuk membawanya pulang adalah dengan menggendongnya.
"Seo Joohyun, jangan banyak bergerak" ucap Kyuhyun saat Joohyun yang berada di punggungnya bergerak untuk mencari posisi ternyaman. "Kenapa kau sangat berat? Seberapa banyak kau makan tadi?" ucap Kyuhyun
"Aku tidak banyak makan kok" igau Joohyun dalam keadaan setengah sadarnya.
"Joohyun-ah, apa kau sudah memiliki kekasih?" Kyuhyun iseng bertanya seperti itu kepada Joohyun.
"Siapa yang mau menjadi kekasihku, cuma Jinwoon yang selalu menempel padaku" racaunya lagi. Hal itu membuat pria yang menggendongnya itu tersenyum, ternyata hanya ada Jinwoon dalam hidupnya. Jinwoon satu-satunya teman sekaligus sahabat yang dia punya.
Sesampainya mereka di apartement, Kyuhyun segera membawa Joohyun masuk kekamarnya dan menidurkannya di sana, tak lupa ia melepaskan sepatu yang sedari tadi masih dipakai Joohyun. Kyuhyun menarik selimut hingga menyelimuti seluruh tubuh Joohyun.
"Appa.." igau Joohyun dalam tidurnya dan menarik pergelangan tangan Kyuhyun saat ia beranjak pergi dari sana "Appa.. Kajima" Joohyun semakin kuat menarik tangan itu hingga membuat si pemilik kembali menatap nya dan menepuk punggung tangan itu untuk menenangkannya."Aku tidak akan pergi" ucap Kyuhyun membuat gadis cantik itu kembali tenang dalam tidurnya. Wajah damai Joohyun yang tertidur membuatnya enggan untuk pergi dari sana, perasaan apakah ini? Kenapa ia merasa tak rela jika gadis itu terluka? Mungkinkah.. Ah tidak mungkin, ia tidak mungkin menyukai gadis yang kini telah resmi menjadi saudara iparnya.
Sebelum ia pergi dari apartemen yang hanya berjarak beberapa meter dari apartemennya, dia telah menyiapkan sup pereda mabuk untuk Joohyun yang dia siapkan di atas kompor agar besok gadis itu tak perlu repot lagi untuk menyiapkannya.
***
Matahari pagi menyapa, kicauan burung pun bersahutan dan bernyanyi di luar sana. Sinar mentari yang masuk melalui celah jendela mengusik ketenangan gadis yang masih terbaring di tempat tidurnya. Ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, perlahan ia terbangun dan tangannya bergerak perlahan untuk memijat kepalanya yang terasa sakit.
Seumur hidupnya ini kali pertamanya dia mabuk hingga tak sadar, ia berjalan menuju ke kamar mandi. Setelah badannya fresh kini ia beranjak ke dapur untuk membuat makanan, namun saat ia berjalan melewati kulkas ada catatan disana "Panaskan sup diatas kompor agar rasa pengar yang kau rasakan sedikit berkurang" Joohyun tersenyum saat melihat tulisan tangan sang Kakak Ipar.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorawa (Come Back) SeoKyu FanFict
RomanceAku... Hanya seorang pengagum rahasia... Seseorang yang kusukai sejak lama... Kusimpan rapat dihatiku.. Hingga akhirnya kenyataan itu menjauhkanku darinya.. Seseorang yang tak mungkin bisa kugapai... Karena Aku hanya seorang pengganti...