Joohyun melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat Jihyun, ia mendekati ibunya perlahan
“Eomma.. bagaimana keadaan Jihyun?”
“Tidakkah kau bisa melihatnya? Seandainya hari itu kau yang menyetir mobilnya maka ia tak akan pernah mengalami hal seperti ini. Dia mungkin sudah bahagia karena bisa menikah dengan pria yang dia cintai” ucap sang ibu.
“Eomma, aku juga tidak berharap hal seperti ini terjadi pada Jihyun...” Lirih Joohyun mendengar kata-kata yang menusuk di hatinya.
“Dulu kau membuat Appa mu celaka hingga meninggal, sekarang kau membuat putriku celaka juga” isak tangis memenuhi ruang rawat Jihyun.
“Eomma... Apa aku juga bukan putrimu?” ucap Joohyun seraya menahan isakan tangisnya. “JIKA AKU BUKAN PUTRIMU, LALU SIAPA AKU? KENAPA AKU MEMILIKI WAJAH YANG SAMA DENGAN JIHYUN?”
‘PLAKK’ sebuah tamparan yang keras mendarat di pipi chubby milik Joohyun, membuat darah segar mengalir diujung bibirnya. Seketika itu pertahanannya runtuh, airmata yang telah ia bendung kini meleleh membasahi pipinya. Ia keluar dari kamar itu, membuka pintu kasar lalu dapat ia lihat pria yang amat dia kenal terdiam di depan pintu tanpa pergerakan, namun ia pun tak memperdulikannya. Ia melangkahkan kakinya keluar sembari memegang pipinya yang terasa perih namun rasa perihnya tak dapat melebihi rasa sakit di hatinya.
Pria itu segera mengejarnya dan meraih pergelengan tangannya. Dapat ia lihat gadis yang semalam berdiri disampingnya di altar itu terisak sembari memegang pipinya yang telah memerah dengan ujung bibirnya yang berdarah, sekeras apakah ibunya menamparnya hingga gadis yang notabenenya terlihat sangat kuat menjadi seperti ini? Pikirnya dalam hati.
Cho Kyuhyun menarik pergelangan tangan itu menuju ketaman, mendudukkannya di bangku taman sementara ia pergi membeli obat untuk gadis itu. Beberapa menit kemudian ia berlari kecil menghampiri Joohyun yang masih terisak dalam diamnya, ia melihat sudut bibir gadis itu kemudian mengambil obat yang tadi ia beli lalu mengolesnya pelan, dapat dirasakannya gadis itu meringis karena obat yang mengenai permukaan lukanya.
Tak ada perbincangan diantara mereka, sejujurnya Joohyun terlalu malu untuk membuka suara. Ia malu kalau Kyuhyun akan mentertawakannya atau mengasihaninya. Ia tak mau terlihat lemah dihadapan pria itu.
“Apa yang sebenarnya terjadi antara dirimu dan Eommonim?” tanya Kyuhyun sembari memasukkan kembali obat tadi kedalam kantong kresek yang ia bawa tadi.
“Bukan urusanmu, akan jauh lebih baik jika kau tak ikut campur dalam urusanku” ucap Joohyun, ia tak ingin pria itu menyentuh hidupnya yang kelam. “Kenapa kau kembali kemari?”
“Ah..Aku hanya ingin mengantarkan ponselmu yang tertinggal di dalam mobil, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Jung Jinwoon”
“Benarkah?” tanyanya dengan mata berbinar saat ia mendengar nama Jinwoon. Ia pun mengirim pesan pada Jinwoon. Tak berapa lama Jinwoon membalas pesan itu dan meminta untuk bertemu. “Aku pergi dulu, Jinwoon sedang mencariku. Jika kau ingin menemui Jihyun langsung saja kekamarnya” ucap Joohyun seraya menyampirkan tas di punggungnya.
Dapat ia lihat kebahagiaan terpancar dari matanya. “Dasar gadis aneh, baru juga dapat pesan dari Jung Jinwoon itu sudah bisa membuatnya terlihat begitu bahagia” gerutunya pelan, ia pun memutuskan untuk kembali kekantornya.
**************************
Dikampus, Joohyun sedang makan bersama di kafe biasa mereka nongkrong. Ia menceritakan kejadian yang tadi menimpanya.“Apa !!! Ibumu menamparmu?”
“Hmm... tidakkah kau lihat pipiku yang chubby ini terlihat memerah karena pukulan dari ibuku” ucap Joohyun manja seraya menunjuk kearah pipinya yang masih memerah.
“Aishh benar-benar keterlaluan ibumu itu, bagaimana bisa dia menamparmu. Bukankah kau juga putrinya. Kau tenang saja aku akan selalu dipihakmu”
“Terima kasih temanku, hanya kau yang paling mengerti aku” ucap Joohyun seraya bergelayut manja di lengan sahabatnya itu.
“YAA !! hentikan tingkahmu itu, aku bukan kekasihmu, bagaimana jika fans-fans ku melihat nanti, pamorku akan turun karena dirimu” ucap Jinwoon seraya menyingkirkan tangan Joohyun dari lengannya “Oya.. bagaimana rasanya tinggal dirumah suamimu?”
“Dia bukan suamiku, Jinwoon-ah”
“Meskipun kau hanya menggantikan Jihyun, tapi bukan kah kau yang tinggal dengannya. Apakah kau memiliki perasaan pada pria itu?”
“Cihh... tidak akan. Aku tidak akan pernah memiliki perasaan pada pria itu, dia adalah kakak iparku mana mungkin aku menyukainya” ucap Joohyun seraya meminum mocachino dihadapannya.
“Baiklah kita lihat saja nanti, awas saja jika suatu hari nanti kau menangis darah dan mengatakan kepadaku kalau kau mencintai pria itu” mendengar ucapan Jinwoon membuat Joohyun mencibir.
“YAA... JUNG JINWOON kenapa kau mendo’akan aku agar aku jatuh cinta padanya”
“Ya siapa tahu omonganku itu benar”
“Aish.. Kau itu sangat menyebalkan Jung Jinwoon” ucap Joohyun seraya pergi dari Jinwoon.
‘Drrrrtttt drrrttt’ ponsel Joohyun berdering, ada panggilan dari nomor baru. Ia pun menjawab telepon tersebut.
“Halo..”
“Hari ini, pulanglah lebih awal. Ada suatu hal yang harus kita lakukan”
“Baiklah aku akan pulang sekarang” ucap Joohyun yang sangat mengenal suara itu.
“Telfon dari siapa?” tanya Jinwoon.
“Cho Kyuhyun, dia menyuruhku untuk pulang lebih awal”
“Yaa... Suamimu menyuruhmu pulang tapi kenapa kau sangat lesu”
“Aku hanya tidak ingin pulang” ucap Joohyun.
“Pulanglah” mendengar ucapan Jinwoon yang seolah mengusirnya untuk pergi dari sana membuat Joohyun melenggang pergi dan kemudian menaiki taksi yang akan membawanya pulang kerumah Kyuhyun.
Entah kenapa Kyuhyun menyuruhnya pulang, dia tidak tahu. Yang pasti ia pun hanya bisa menuruti permintaan seorang Cho Kyuhyun.
TBC
Mohon maaf kalau part ini sangat pendek, aku berharap readers terhibur dengan fanfict ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorawa (Come Back) SeoKyu FanFict
RomanceAku... Hanya seorang pengagum rahasia... Seseorang yang kusukai sejak lama... Kusimpan rapat dihatiku.. Hingga akhirnya kenyataan itu menjauhkanku darinya.. Seseorang yang tak mungkin bisa kugapai... Karena Aku hanya seorang pengganti...