Sedari pulang sekolah tadi cewek itu tetap saja mengurungkan diri nya di kamar hingga malam. Sudah banyak percobaan untuk membujuk nya agar keluar tapi nihil.
Dan sejak itu pula ia sudah tidak pernah berangkat bareng dengan marvel, ospek yang sudah kelar pun cewek itu masih blum ingin menceritakan nya.
***
Hari minggu adalah hari yang tepat bagi semua orang agar menghabiskan waktu nya dengan rebahan. Tak lain adalah langit dan marvel.
"bang sekarang senja kek gimana sih muka nya?" tanya langit yang berbaring di kasur milik marvel.
"lah emang nya lo gapernah ketemu? Rumah depan-depanan geh"
"gimana gue mau ketemu dia aja gapernah keluar, di sekolah? Boro boro, tau muka nya geh kaga" ujar langit.
"ah lo terlalu sibuk sama kawan kawan lo, temen kecil yang dah di depan mata aja lo masih ga liat"
"lah dari pada lo, terlalu sibuk ngurusin bisnis jodoh di depan mata aja ampe ga terkejar"
"siapa jodoh gue?"
"caca"
"dia tuh terlalu astagfirullah, buat gue yang masyaallah" ujar marvel membela diri.
"sok suci lo"
"lah emang gue suci" ledek marvel sambil menjulurkan lidah.
"nyenye"
"plis lah bang kasih tau!" mohon langit.
"nih" marvel langsung menyondorkan foto nya dengan senja sesaat makan siang waktu itu.
"ini senja? Serius?"
"ya iyah lah serius"
***
Hari senin, perpustakaan sekolah. Yah keberadaan kedua cewek itu tak lain senja dan laura kini sedang berada di perpustakaan sekolah.
cewek itu hanya ingin menghabiskan waktu istirahat nya di sebuah ruangan yang sunyi dan di kelilingi oleh buku. Senja yang membaca buku pelajaran, sedangkan laura membaca buku novel sesekali laura meminjam ponsel senja untuk mempotret quotes yang bagus bagi nya.
"eh senja ini ka tania nge chat lo" ujar laura sesaat ingin mempotret sebuah quotes.
"nge chat apaan?" tanya nya yang masih fokus kepada sang buku.
"kata nya---" omongan laura terpotong. "eh ini dia malah nelpon"
"coba sini" tanggap senja beralih kepada ponsel nya, dan laura langsung menyerahkan nya.
3menit sudah berlalu, dan senja pun sudah mematikan telpon nya. Laura dengan jiwa ke kepoan nya pun langsung menyerbu pertanyaan.
"dia ngomong apa?"
"hm, inih dia nyuruh gue pulang sekolah temuin dia di parkiran"
"ngapain? wah wah gue curiga"
"kata nya sih pengen ngenalin gue ke temen-temen nya" jawab nya santai.
"wahh, mantep nih ntar kenalin ke gue juga ya" ujar laura.
"dih apaan si gajelas lo" ucap senja setengah tertawa.
"yeee" cibir laura lalu melanjut kan aksi baca nya lagi.
"eh senja demi apasih nih kalimat nya bagus banget!" seru laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)
Teen FictionJudul sebelumnya: Harta Tahta Beasiswa. _______ Nawasena dibuat untuk tempat membuka wawasan dan membuka jendela dunia. Masa depan yang cerah dengan harapan, itu adalah tujuan dari sang pencipta nya. Namun jika gadis yang bernama Senja Clarissa Hart...