Hari sudah berlalu begitu cepat, hubungan langit dan senja masih sama sama baik. Kedua nya juga memutuskan untuk saling terbuka, tetapi jika di sekolah senja lebih suka tertutup dengan langit karna ia tak mau jika harus dirinya menjadi bahan gosip disekolah lagi.
"woi lingga! Tungguin gue!" seru galang di koridor sekolah.
"buruan makanya!"
Dengan cepat kini galang menghampiri langit. "mau kemana si lo? Semangat amat perasaan"
"mau ke kelas senja"
"mau ngapain ke kelas bidadari gue?!?"
"ngepet lang"
"wah gaberes lo...em ikut!"
"lang..lang bapak lo liat lang"
"heh anjir, kan lo yang ngajak!" sewot galang dan langit kini hanya cengengesan.
Sesampainya di kelas senja, tanpa rasa malu pun kedua nya menerobos masuk dan menghampiri senja. Semua kaum hawa kini sudah di buat gugup atas kehadiran langit, ada beberapa juga yang cari perhatian kepada nya.
Sedangkan senja sendiri ia hanya menghiraukan keberadaan kedua nya dan masih fokus kepada sang buku. Langit yang merasa di abaikan kini menangkup wajah nya di hadapan senja sambil menatap nya dengan lekat, cewek itu masih mengabaikan nya sedangkan galang yang menyaksikan itu hanya cengengesan.
"serius amat!" tegur langit akhirnya sambil merampas buku yang sedari tadi senja baca.
"balikin nggak!"
"nggak... Mau!"
"bisa ga sih gausah ganggu, sekali...aja" ujar senja yang berbicara nya dengan menekankan gigi nya, geram.
"bisa ga sih hargain, sekali...aja" ujar langit yang sama sama geram. Kini kedua nya sedang menjadi pusat perhatian.
"yauda sekarang gue tanya, ngapain lo kesini?" tanya senja berusaha meredam emosi nya sambil tersenyum manis.
"nah gitu dong, kan enak" ujar langit sama tersenyum. "nih dari bunda, di makan" tanpa basa basi senja pun menerima nya, ia tak mau jika harus berurusan dengan cowok itu lebih lama lagi, yang ia mau cowok itu cepat pergi dari sini.
"makas---"
"oyah jangan di ilangin tuh tupperware, bisa bisa ntar gue di coret dari kk lagi" potong langit.
"iya bawel, udah sonoh syuh pergi" usir senja.
"dih ngusir lagi!" kesal langit.
"dadah bidadari aa" ujar galang yang di senyumi balik oleh senja.
***
"kita ngapain sih disini?" tanya rega di atas pohon mangga, bisa bisa nya ia terjebak ulah langit lagi.
"bolos ga bolos" jawab galang.
"trus kenapa harus di pohon mangga? Kenapa ga ke kantin aja?" reyhan angkat bicara, lalu di angguki farhan.
"nih dia!" teman teman nya kini dibuat terkejut sesaat langit yang mengeluarkan piso lipat dari saku nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)
Teen FictionJudul sebelumnya: Harta Tahta Beasiswa. _______ Nawasena dibuat untuk tempat membuka wawasan dan membuka jendela dunia. Masa depan yang cerah dengan harapan, itu adalah tujuan dari sang pencipta nya. Namun jika gadis yang bernama Senja Clarissa Hart...