Kedelapan manusia itu kini tengah berjalan menuju kamar senja, siapa lagi kalau bukan langit dkk? Mereka memasuki kamar itu dengan perlahan, dan tampaklah senja yang terbaring lemah.
"yah tidur clarissa nya" gumam keytrin sesaat memasuki ruangan itu.
Mendengar itu sentak senja langsung membuka matanya perlahan. "eh" kaget alexa.
"duh sorry, kita jadi ganggu lo ris" ucap tania merasa bersalah.
"eh ada kalian" senja tersenyum, lalu sekarang ia berusaha untuk bangun dari tiduran nya dan beralih duduk ditempat.
Langit yang berada disamping nya kini membantu agar bisa terduduk "bisa nggak?" tanya langit.
Senja mengangguk "bisa". Setelah itu pandangan nya beralih ke arah 3cewek di sekitar nya itu. "kalian ngga ganggu kok, tadi aku cuma merem meremin mata aja, soal nya gabisa tidur" ucap Senja lalu mendapatkan anggukan dari ketiga nya.
"syukurlah, btw yang ngebuat lo jadi gini siapa ris? Trus lo di apain sama orang itu sampe kek gini?" tanya alexa yang pura pura tak tahu, padahal di sekolah tadi langit sudah menjelaskan nya.
"di kunci di gudang, hehe" jawab senja sambil tertawa kecil.
"wah keterlaluan banget sih tu orang! Brani brani nya" emosi tania.
"eh iyah gue bawa makanan mending kita pada makan dulu gimana?" keytrin menyondorkan 2bungkus mcd
ke pandangan mereka."ayuk!" jawab senja, dan teman teman nya kompak.
"permisi, saya mau mengantarkan makanan pasien" ucap salah satu suster yang tiba tiba masuk pintu, kebetulan semua nya kan ingin makan!.
"makasi sus, sini saya aja yang bawa" langit mengambil alih nampan yang di pegang suster itu.
"tugas saya sudah selesai, saya pamit" kata suster itu tadi sopan dan berlalu pergi, sedangkan semua nya hanya mengangguk.
"nah lengkap nih! Semua nya makan ayok!" ujar galang semangat, iyalah semangat orang gratis!.
"ye! Urusan makan aje lo nomor satu" cibir keytrin.
"udah udah, ayok ngampar aja dibawah" alexa mengambil alih makanan itu.
Ketujuh teman langit sudah menyantap makanan nya, sedangkan langit ia lebih memilih untuk menyuapini senja makan, karna cewek itu tak mau makan sedari tadi.
"ayok makan! Ntar mati lo" ujar langit yang menyondorkan satu suapan ke arah mulut senja, tapi masih saja mulut itu tertutup rapat.
"gamau pake itu, gaenak, aku gasuka" ucap senja.
"terus mau nya pake apa?"
"coklat!"
"coklat pake nasi gitu?"
"iya"
"emang enak?"
"kalo gaenak juga gabakal aku minta"
"yauda bentar, gue nyari dulu coklat nya"
"gausah nyari itu ada" senja menunjuk paper bag yang ada di atas nakas.
"dari siapa? Raka?"
"laura, mas"
"ok" balas langit singkat, mau tau kenapa langit jawab nya singkat?biasa nya sih kalo lagi salting gitu, iyalah salting orang tadi di panggil mas!.
Setelah dari itu akhir nya senja ingin makan, sekarang ia lebih memilih makan sendiri dibanding disuapin oleh langit, dan membiarkan langit makan bersama teman teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)
Roman pour AdolescentsJudul sebelumnya: Harta Tahta Beasiswa. _______ Nawasena dibuat untuk tempat membuka wawasan dan membuka jendela dunia. Masa depan yang cerah dengan harapan, itu adalah tujuan dari sang pencipta nya. Namun jika gadis yang bernama Senja Clarissa Hart...