Sudah semalaman pesan dari orang itu ia tak balas, padahal itu adalah yang ia harapkan sebelum sebelum nya. Ah ntah lah bagaimana jalan pikir cewek satu itu saat ini.
Kali ini senja sedang menyusuri koridor sekolah, sesekali ia menengok ke arah kanan maupun kiri. Dan kali ini pula ia lagi lagi di suruh ke ruang kepala sekolah.
Sesaat senja ingin melangkah masuk, ia kembali mengurungkan niat nya karna saat ini ia seperti mendengar keributan di dalam ruang itu.
"papah pengen kamu tuh berubah! Lihat sana banyak anak orang yang ingin seperti kamu! Pengen apa aja di turuti mau mobil papah kasih, mau duit papah transfer sekarang papah mau kamu itu BERUBAH RAKA, BERUBAH!" omel arlan sang papah raka tak lain kepala yayasan.
"pah aku tuh udah berusaha berubah! Tapi papah nya aja yang selalu nyari masalah sama aku!" sama dengan nya raka yang kini tengah emosi.
"kamu bilang berubah? Berubah apaan! jelas jelas kemaren kamu lagi lagi ribut sama siswa lain, bahkan sampe ada korban disitu!"
"tadi papah udah panggil clarissa yang kemaren jadi korban, sekarang papah minta kamu minta maaf sama dia!" ucap arlan tegas lalu setelah itupun ia langsung keluar dari tempat itu, senja dengan cepat kini langsung ber sembunyi di balik pintu.
Setelah dirasa aman ia pun melangkah memasuki ruangan, disana terdapat raka yang tengah duduk sambil memejamkan mata nya. Terlihat sekali jika saat ini raka sedang meredam semua emosi nya, yah itu sangat tampak dari raut wajah raka.
"ngapain lo kesini?" tanya raka segera yang masih memejamkan matanya.
"di panggil pak arlan" jawab senja dengan raut wajah takut.
"sekarang lo pergi dari sini!" bentak raka yang kini membuat senja semakin takut.
"tapi---"
"kenapa? Kurang puas lo buat gue di omelin terus?" ucap raka sambil membangunkan badan nya.
"gue---"
"APA PERMINTAAN MAAF SEMALEM GUE KURANG? HAH?!?" lagi lagi raka mengeluarkan semua bentakan itu ke senja.
Perlahan senja yang tak sanggup menahan ketakutan itu membuatnya menjatuhkan air mata. "hiks...bukan itu maksud gue! kalo semisal itu masalah lo gue bisa buat bantu lo berubah! gue gaada niatan supaya lo di banding-bandingin terus sama gue!" jawab senja sesenggukan, air matanya semakin deras saat ini.
Dengan cepat cewek itupun menghapus air mata yang kini berlinang dengan telapak tangan nya. Setelah itu ia pun berlalu dari pandangan raka.
"gue janji, gue janji setelah ini akan manfaatin lo abis itu gue jatuhin lo sejatuh jatuh nya risa" gumam raka dengan senyum licik nya.
Lagi lagi senja kembali menyusuri koridor sekolah, saat ini ia memutuskan untuk menemui pak arlan ia akan memohon pria itu agar memaafkan raka lalu ia akan bilang bahwa ia akan berusaha membuat raka berubah.
"pak arlan!" teriak senja sesaat mendapati sosok itu, pria paruh baya itu menoleh sesaat namanya di sebut.
"eh risa yah? Ada apa nak?" tanya arlan.
"em pak, tadi raka udah minta maaf kok ke saya, jadi saya mohon bapak jangan marahi nya lagi yah pak" mohon senja.
"syukur lah jika raka sudah berminta maaf, bapa juga ikut minta maaf yah atas ulah anak bapak yang menimpa kamu"
"iyah pak gapapa kok" jawab senja meng'angguk angguk. "oiyah pak, jika bapa tidak masalah saya mau kok pak buat bantu raka supaya berubah, asal..." ujar senja kembali lalu memberhentikan nya di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)
Teen FictionJudul sebelumnya: Harta Tahta Beasiswa. _______ Nawasena dibuat untuk tempat membuka wawasan dan membuka jendela dunia. Masa depan yang cerah dengan harapan, itu adalah tujuan dari sang pencipta nya. Namun jika gadis yang bernama Senja Clarissa Hart...