Malam ini cewek yang bernama senja clarissa itu kini tengah melajukan motor ninja nya yang sudah lama tak ia gunakan, terakhir ia gunakan adalah sesaat balapan malam itu.
Sekarang cewek itu kembali menggunakan nya dan malam ini ia hanya ingin berkeliling-liling santai tanpa ada niatan untuk balapan lagi. Seperti biasa, ketika cewek itu merasa bosan ataupun stres dengan pelajaran ia pun selalu melampiaskan nya dengan mengelilingi jalanan bersama motor kesayangan nya itu.
Hingga pada akhirnya cewek itu memutuskan untuk singgah sebentar ke kafe yang tak jauh dari pandangan nya. Ia memasuki kafe itu dan memesan coklat panas yang tersedia di buku menu tak lupa dengan kentang goreng kesukaan nya.
Sesekali senja memperhatikan alunan musik band yang berada disana. Dan pada akhirnya senja memiliki rasa ingin bernyanyi sekaligus memainkan gitar yang ada disana, dengan rasa berani pun ia meminta rekan yang berada disana untuk mengijin kan nya bernyanyi. Dan pada akhirnya ia mengalun nyanyian dengan gitar yang ia gunakan.
Tak luput dari itu pula, ada seseorang yang memperhatikan nya dengan rasa kagum. Rega. Cowok itu kebetulan sedang berada disana juga.
"bener dugaan gue" gumam rega sambil menghisap minuman yang ia pesan.
Setelah acara nyanyi dan makan nya itu kelar, senja memutuskan untuk pulang karna sudah larut malam ia takut jika alex mencarinya, ia langsung menggunakan kembali kacamata dan juga helm yang ia gunakan tadi. Sesaat ia ingin menaiki motor tersebut ada seseorang yang menghalang nya.
Rega. Cowok itu yang menghalang nya, senja yang terkejut sontak langsung menepis nya, sesaat ia membalik badan ia mendapatkan satu orang yang sedang menatapnya.
"kak rega?" gumam senja. Rega mengangguk. Sedetik kemudian ia melepas kembali helm yang ia gunakan.
"Lo clarissa yang adik kelas tadi kan?" tanya rega pelan pelan.
"hm iyah kak" jawab nya sopan.
"dan, lo..." rega menggantungkan ucapan nya.
"dan apa kak?" tanya senja penasaran.
"dan lo yang ikut balapan di jakarta itu kan? Yang asma nya kambuh di pertengahan bapalan?"
Deg.
Bagaimana ia tau kalau itu adalah senja? Sedangkan ia sendiri saja baru bertemu?
"ah bukan kak, kakak salah orang kali" jawab senja bohong, cewek itu berusaha setenang mungkin agar dirinya tak di curigai.
"gausah bohong, itu buktinya stiker motor lo LUS ?" ujar rega sambil menaikkan satu alis nya.
Deg.
Sial. Kenapa dia detail banget sih liatnya.
Cewek itu menunduk "i-iyah kak itu aku" ucap nya pelan. Ia pun langsung mendongak dan menatap rega "tapi aku mohon jangan kasih tau siapa siapa yah kak, plisss" mohon senja.
Rega tertawa.
"lah kok kakak malah ketawa si?" tanya senja dengan muka polos nya itu, sambil memiringkan sedikit leher nya.
"muka lo lucu kalo lagi panik kek gitu" ujar nya yang masih cengengesan. Sedangkan sang empu kini hanya tersipu malu.
"em, boleh minta nomor hp lo?" tanya rega dengan muka dingin nya kembali.
"buat apa?"
"buat nge lonte" jawab rega kembali cengengesan.
"dih kakak ternyata jago ngelawak yah!" seru senja sambil mencubit pelan lengan cowok itu, sedangkan sang empu hanya mengaduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)
Teen FictionJudul sebelumnya: Harta Tahta Beasiswa. _______ Nawasena dibuat untuk tempat membuka wawasan dan membuka jendela dunia. Masa depan yang cerah dengan harapan, itu adalah tujuan dari sang pencipta nya. Namun jika gadis yang bernama Senja Clarissa Hart...