2

6.5K 710 14
                                    

renjun terpaksa bermalam di rumah kaka tertua nya, kalau saja tidak pulang terlalut malam mungkin renjun sudah kabur dan pulang ke apartemen nya.

setelah pulang dari acara reuni ka ten, renjun justru duduk di meja dengan sketchbook nya bukan beristirahat.

tau ga sih badan renjun sudah sepenuhnya lelah, kalau saja tidak ada pesanan para client nya mungkin renjun sudah bermimpi keliling dunia.

sudah tidak awam jika bergadang pasti merasakan lapar tengah malam, seperti sekarang perut renjun berdemo dengan sangat berisik buat renjun tidak bisa fokus dengan kerjaannya dan memutuskan ke lantai bawah mengambil cemilan.

belum sampai bawah, baru sampai tangga renjun melihat kaka tertua nya di bawah akirnya mengurungkan diri. tidak ada yang salah, tapi kenapa mereka berbuat mesum di ruang tengah?entah tidak ingat atau di sengaja jika renjun sedang bermalam disini?

kaka sialan - renjun

.
.
.

"sarapan dulu renjun"

ujar ten yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini.

renjun mendengus tiba tiba saja mood nya jadi sangat buruk padahal masih pagi.

dia melihat noda di leher ten yang hampir penuh? itu membuat renjun semakin jengkel, suara kotor mereka jadi memenuhi telinga renjun dari semalam hingga renjun tidak bisa tertidur bahkan melanjutkan pekerjaan pun dirasa percuma.

"lo gaada niat buat adik jisung dalam waktu dekat kan? jujur aja lo punya anak satu aja ribet minta ampun, dan selalu repotin gue buat ngasuh"

ten mengerutkan kedua alis nya sampai bersatu, ah semalam.

tiba tiba ten bersemu dan malu? lihat ucapan renjun sangat tidak baik di saat dia duduk di meja makan dan masih sangat pagi untuk membahas hal kotor.

"dan tolong kondisikan, lupa atau sengaja sih ka kalau gue tidur disini"

ten hampir ketawa liat ekspresi renjun yang sudah sangat merah padam

"makanya nikah, tuh udah gue kasih liat caranya"

"anjing"

akirnya renjun mengumpat, jelas aja omongan kaka nya benar benar tidak ber akhlak.

sahut ten sambil ketawa ringan.

.
.
.

sudah hampir jam makan siang renjun tidak bisa fokus, padahal sudah di butik di ruang kerja nya yang hanya ada dia sendiri.

kopi yang sedari pagi di seduhnya pun sudah habis 2 gelas, bahkan renjun rela meninggalkan sarapan nya garagara terlalu kesal dengan ucapan ten.

"permisi"

"masuk aja ga aku kunci"

"ka renjun maaf nanti jadi ketemu client kan?"

"oiya aku hampir lupa, jam berapa deh?"

"jam 1 siang, 15mnt lagi dari sekarang"

"oke tolong siapin bahan aja sama print an scketch aku ya. aku siap siap dulu"

"ka renjun ga makan siang dulu?"

"nanti aja deh, sorry namanya client nya siapa aku lupa"

ningning asisten nya yang sedari tadi yang berbicara, menghela nafas.

bos nya ini masih sangat muda, tapi sudah sering lupa.

"jung krystal, kalau gitu saya permisi kak biar saya siapin barangnya dan bahannya"

renjun mengangguk dan segera bergegas merapihkan dirinya.

.
.
.

2 jam setengah renjun presentasi kan hasil nya kepada client nya itu, dan tidak ada hambatan sama sekali.

krystal justru merespon dengan sangat baik dan antusias dengan semuanya dari bahan kain yang akan membalut tubuhnya nanti, model baju nya nanti, bahkan renjun sampai memberitahu model rambut yang cocok dengan pakaian nya.

"oke jadi bisa selesai kapan?"

"paling lama 3hari setelahnya kalian bisa paskan ukuran, jadi kalau tidak ada halangan dan perubahan ukuran  bisa di ambil sebelum H-7 pernikahan kalian kan?"

krystal mengangguk senang, renjun benar benar melayani client nya dengan sangat baik

"kalau gitu aku tunggu hasilnya, ngomong ngomong muka mu pucat sekali renjun. kamu baik?"

'tidak uhhh rasanya usus usus gue kaya di potong potong dalam perut, ini benar benar sakit' - renjun

"ah aku baik, jika tidak ada lagi bisa aku pamit?"

"boleh aku antar? sepertinya kamu tidak terlihat baik baik saja"

'ayolah aku sudah tidak tahan mempertahankan wajah profesional ini, rasanya ingin menangis' - renjun

"ah tidak perlu aku baik, kalau begitu bisa aku pamit? maaf ya aku duluan, permisi"

baru saja bangkit, baru saja mengelak dan berkata 'tidak apa apa' tetapi renjun justru limbung tubuhnya bahkan menghantam keras lantai.

krystal bahkan panik bukan main liat renjun tbtb tidak sadarkan diri.

.
.
.

"bodoh cepatlah bantu aku, kau ini kan juga dokter"

"tapi aku dokter bedah, bukan dokter umum. jadi bawa saja ke rumah sakit"

"asal kau tau apartemen mu lebih dekat dari lokasi ku dari pada rumah sakit"

"ya lalu?"

"jung jaehyun sialan, bantu aku bodoh dia bisa mati lihat muka nya sudah sangat pucat"

"aku sudah tlp teman ku, santai saja sih panik banget"

krystal tidak menjawab dan memukul kepala sepupu nya kencang

"kau ini di bantu ngelunjak ya"

"suruh siapa malah mengajak berdebat, tinggal bilang dari awal sudah panggilkan dokter. bodoh"

jaehyun balas memukul lengan krystal

"berisik"

dan akirnya mereka pun balapan toyor menoyor kepala masing masing

TBC

Dr. Jung || JaeRen✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang