[ MTCH - BAGIAN 14 ]

31.8K 2.9K 652
                                    


.
.

Halo, Arnold Salsa Stand✨

SIAPA YANG KANGEN?👀

MASIH NUNGGU UP KAN?

.
.

SPAM ARNOLD HERE✨

SPAM SALSA HERE✨

Komen, Vote sekalian Follow juga kalau suka✨👀

Komen, Vote sekalian Follow juga kalau suka✨👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bantu koreksi typo ya✨✨👀

CHAPTER 14 - RUIN
SALSA POV

Terlalu hening, selain mendengar suara jarum jam yang berpindah aku bahkan bisa mendengar suara detak jantungku sendiri. Aku dan Arnold sudah duduk dengan posisi yang sama selama kurang lebih setengah jam di ruang keluarga. Aku tak kunjung membuka percakapan, begitu pula dengan Arnold yang hanya menyorotku.

“Aku udah bilang, jaga sikap,” ujar Arnold.

Aku tertawa sinis, “Jaga sikap yang gimana maksud, Mas?”

Setiap kata yang dilontarkan Arnold, seolah menjadi bahan bakar yang  membuat amarahku kian membesar. Aku tidak masalah diberi batasan, karena aku sadar diriku adalah pasangan Arnold. Hanya saja, apakah Arnold harus benar-benar mengekang ruang gerakku? Aku tak bisa menampik betapa cemasnya mengetahui bahwa ia memata-matai diriku.

“Aku bisa ngebuat kamu didepak dari dunia model. Jadi, jangan mancing aku bertindak sejauh itu, Salsa.”

“Mas, kamu sadar atas apa yang barusan kamu ucapin?”

“Perlu kuulangi?”

Wah, aku tidak tahu lagi harus menanggapi Arnold dengan ekspresi apa. Tanganku gatal ingin menamparnya, tetapi aku harus berkepala dingin. Salah sedikit, Arnold mungkin akan benar-benar membuatku kehilangan pekerjaan. Kenapa aku harus menikahi lelaki patriarki seperti sosok Arnold?

“Mas Arnold juga jangan lupa— aku bisa bisa ngebuat Mas berubah status jadi duda. Berhenti ngekang, hidup aku nggak berotasi di dunia Mas, doang.”

Arnold menatapku intens. Sejenak, aku terlarut pada obsidian hitam kelam itu. Aku menggeleng, memutus kontak antara diriku dan Arnold. Sejujurnya, pikiranku berkecamuk sekarang. Aku merasa telah kehilangan diriku sejak lama. Aku tak begitu mengerti akan apa yang kulalui. Rasanya ..., melelahkan.

Perang batin otak dan pikiranku yang tak sinkron sebab permasalahan Arnold sangat berdampak pada kondisi tubuhku. Kelopak mataku melotot kala mengingat sesuatu. Lantas, tanganku bergerak menyentuh permukaan perutku yang datar.

MELTING THE COOLEST HUSBAND [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang