MELTING THE COOLEST HUSBAND
[ 03 - DARK SIDE ]SALSA POV
Dasi yang dikenakan Arnold untuk melengkapi penampilannya kini terikat di pergelangan tanganku. Simpul rapih yang kuat, membuatku tak dapat melonggarkan kain tersebut meski hanya sedikit.
Otakku runyam memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi, termasuk tingkah Arnold. Tolong, jangan bilang bahwa Arnold ternyata seseorang yang mengidap kelainan sex yang menyimpang seperti bdsm.
Arnold menuntun tanganku kebelakang kepala. Wajahnya datar, menatapku dengan iris mata yang tajam bak elang. Aura mengintimasinya tak pernah luntur, aku menelan saliva.
Bibirnya yang menyeringai semakin menambah kesan kejantanan yang tak terbantah dari Arnold. Aku menahan nafas, saat wajahnya mendekat, mempersempit jarak antara kami.
Spontan, aku menoleh menghindari bibirnya yang ingin menjangkau bibirku. Aku tak terbiasa atas kehadirannya, aku bahkan tak pernah berinteraksi dengan intens, bagaimana mungkin aku sanggup melakukan adegan intim?
Tawa remeh Arnold menyurutkan nyaliku, seolah ia melihatku sebagai mangsa yang menantangnya.
"I'm Arnold William Leonardo, bukan loser kayak Xeinold. I get what I want, thats all the rule." Aku menggigit bibir dalam.
Kalimatnya selalu bertugas memantrai otakku. Sialan, aku bukan wanita lemah. Hanya saja, ada sesuatu yang menekanku hingga tak mampu berkutik menghadapi Arnold.
Ia menyentuh daguku, pergerakannya pelan tak memaksa, meraup bibirku dengan permukaan bibirnya yang terasa kasar. Lambat, kemudian terburu, menghisap bibir atas, menjilat bibir bawah.
Gelayar aneh menjalar di setiap aliran darahku. Semuanya terasa panas, membakar adrenalin ku. Persetan, aku mengerti apa yang terjadi. Aku tidak sepolos itu yang tak memahami bahwa aku terbawa suasana dalam pangutan kami.
Aku berjuang keras tak mengeluarkan suara desahan, aku akan membenci diriku jika melakukannya. Aku yakin Arnold menyadari hal tersebut. Tangannya mulai menyingkap piyama yang ku kenakan.
Aku ingin menjelaskan posisi kami yang sangat tidak menyenangkan, Arnold menunduk sedang aku terbaring pasrah. Ia meremas, menggoda kulit perutku.
Jika bukan karena ikatan tanganku, aku mungkin sudah menampar pipi Arnold. Ia mengetuk belahan bibirku, meminta akses agar dapat mengeksplor area rongga mulutku. Tak mau menunggu lebih lama, Arnold menggigit bibir bawahku, hingga aku membuka mulut.
Ia tak menyia-nyiakan kesempatan, lidahnya bermain mengabsen gigiku satu-persatu. Geli, aku tak dapat mengelak sensasi yang sialnya --nikmat-- tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELTING THE COOLEST HUSBAND [LENGKAP]
Romantik#POSESIF_SERIES. [ 🚫 PLEASE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA 🚫 ] Satu minggu sebelum pernikahan dengan sang kekasih, Salsa menghadapi kenyataan yang membuat dirinya harus terjebak menikahi saudara dari kekasihnya karena sebuah kejadian naas. Dia belajar b...