Minju pengen pura-pura pingsan aja rasanya begitu Yena nanya siapa orang dengan kontak Mr. Lee emot love di hape Minju.
Tapi gimana mau pura-pura pingsan, Minju aja gak pernah ngerasain pingsan seumur hidupnya.
"Siapa Nju? Siapa?" Yena kembali bertanya, bikin Minju pusing mesti jawab gimana biar Yena diam dan nanya ke yang lain-lain.
Yena ini tipe manusia yang kalau udah kepo, maka seluruh tubuhnya bakal bersatu padu saling bekerja sama buat memenuhi rasa keingintahuannya.
"Siapa siapa? Ayodong kasih tahu." Yena masih berceloteh. Bikin Minju makin pusing. Mesti gimana nih biar Yena diem?
Mikir. Ayo berpikir wahai otak. Ayo. Ayo. Ayo. Sampai akhirnya...
"Eh gue kemarin beli gelang," kata Minju tiba-tiba teringat sama gelang yang tempo hari dia beli sama Nako dan Hitomi.
Karena udah mau pisah, jadinya mereka beli gelang persahabatan gitu.
"Nih buat lo," kata Minju ngasih satu gelang dari dua yang ditunjukin, yang sebenernya sih mau dia kasih kek kak Dokyeom, tapi demi mengalihkan topik pembahasan Yena, mau gak mau Minju merelakan gelang yang dia pilih selama setengah jam itu.
"Waaah, bener buat gue? Thanks loh," respon Yena dengan mata berbinar, jadi nyoba gelang yang dikasih Minju.
"Jadi siapa kontak dengan nama Mr. Lee emot love itu?" tanya Yena sembari pake gelangnya. "IH CANTIK!"
Minju melotot, kirain Yena jadi lupa sama pertanyaannya. Ternyata masih inget 😣
"Jangan coba-coba ngalihin pembicaraan ya Minju sayang," kata Yena senyum. Senyum yang bikin Minju kesel karena ih keponya kelewatan ini manusya!!!
"Ayolah Nju, kaya sama siapa aja," desak Yena sambil ngeguncangin badan Minju.
Justru karena lo Yena, Choi Yena, si mulut bebek makanya Minju gak bisa cerita. Karena kalau Yena udah tahu, satu dunia pasti tahu.
"Njuuu, ayo ceritaaaa."
"Janji gak akan ceritain siapa-siapa."
"Njuuuuuuuuuu, Minjuuuuuuu, Kim Minjuuuuuuu, Kim Minju cantiiiiiiiiiik."
Yena terus-terusan ngerayu dan Minju masih tutup mulut dan tutup kuping. Gamau terbuai bujuk rayu Yena.
"Kalau lo gak ngasih tau, gue bakal..."
tok tok tok, ceklek.
Belum selesai Yena ngomong, pintu kamar dibuka yang kemudian memperlihatkan Bomin.
"Kak Yen! Ayo pulang!" kata Bomin.
"Gak, gamau pulang sampe bang Seungcheol ganti poster gue," jawab Yena geleng-geleng kepala.
"Iya nanti diganti, sekarang pulang dulu," paksa Bomin jadi masuk ke dalam kamar dan ambil koper Yena.
"Ganti poster dulu baru gue pulang," kata Yena narik kopernya. Dan terjadilah aksi tarik menarik koper antara Yena sama Bomin.
Minju cuma bisa nonton aja gak buka suara, soalnya Minju bingung.
Di satu sisi pengen belain Yena biar jangan pulang dulu sebelum posternya diganti habisnya bang Seungcheol kan orangnya suka bohong kan ya, tapi di sisi lain Minju mendukung kalau Yena pulang aja dari pada Minju pusing Yena nanya-nanya mulu soal kontak bernama Mr. Lee emot love.
"Ayodong kak Yen plis pulang, kalau lo gak pulang gue yang diomeliiiin," kata Bomin yang sekarang jadi nangis.
"Gausah nangis segala kenapa seh!! Iya iya gue pulang!"
Pada akhirnya Yena luluh juga sama tangisan Bomin.
"Loh, mau kemana? Gak jadi nginepnya?" tanya Minkyung heran begitu Bomin, Yena, sama Minju keluar dari kamar Minju papasan sama Minkyung.
"Gak jadi, kapan-kapan aja," jawab Yena yang diangguki Minkyung tanpa banyak tanya, soalnya dari muka Bomin aja udah keliatan alasannya kenapa Yena gak jadi nginep.
"Yaudah hati-hati ya di jalannya, gausah ngebut," kata Minkyung nganter sampai depan rumah, sampai Bomin sama Yena niak motor.
"Iya," jawab Yena sama Bomin kompak.
"Kalau udah sampai rumah kabarin."
"Siaaap."
"Bentar-bentar!" kata Yena sewaktu motor mulai jalan, terus jadi teriak ke Minju. "NJU!"
Dipanggil begitu, Minju jadi melotot. Panik!
"I... ya?"
"Makasih ya gelangnya!"
"Aahh, iya," jawab Minju senyum, lega karena badai telah berlalu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
