вυηgѕυ ✓

🐸 Gramedia

Minju ketemuan sama Dokyeom hari ini.

Setelah makan siang, Minju berangkat pake ojol ke tempat janjian dia sama Dokyeom.

Pas Minju sampe, ternyata Dokyeom udah nungguin. Minju sedikit lari nyamperin Dokyeom yang lagi nunduk main hape.

"Kak," sapa Minju bikin Dokyeom sedikit kaget.

"Eh, baru mau di telfon," kata Dokyeom.

"Aku telat ya kak? Maaf."

"Engga kok, gak telat, akunya yang kecepetan."

Ngedenger kata aku yang diucapin Dokyeom, Minju rada aneh dikit soalnya pas waktu itu jalan bareng sama dua kakaknya Dokyeom manggil dirinya dengan kata gue.

Pecarian kado buat Minkyung pun dimulai.

Dokyeom mulai tanya-tanya Minju, kira-kira ngado apa yaaaa? Soalnya seumur-umur Dokyeom gak pernah ngado buat cewek, jadi bingung.

"Kamu rencananya mau ngado apa ke Minkyung, Nju?"

"Kayanya sama kaya tahun kemarin, rol rambut."

"Rol... rambut?"

"Iya," angguk Minju.

"Engga ngasih boneka atau apa... gitu yang gemes-gemes?"

"Aku pribadi kalau ngasih hadiah ke sesorang bukan tentang gemes atau keren sih kak, lebih ke yang berguna buat kehidupan sehari-hari," jelas Minju.

Dokyeom ngangguk-ngangguk, bener juga ya pemikirannya Minju. Daripada dia keluarin uang banyak tapi cuma berujung dipajang dan yaudah gitu, lebih baik yang dipakai kan?

"Lagian, kalau kakak mau beliin boneka buat kak Minky, cepat atau lambat boneka itu akan berakhir di gudang atau engga sama ibu dibagiin ke anak kecil yang main ke rumah. Soalnya boneka kak Minky banyak banget."

Ngebayangin boneka yang dia beli bakal berakhir di gudang aja Dokyeom udah merinding, apalagi kalau boneka pemberiannya dikasihin ke orang, tercabik-cabik ini hati Dokyeom.

Capek keliling-keliling tapi gak dapat apa-apa, Dokyeom sama Minju jadi ngadem sebentar di foodcourt sambil diskusi.

Awalnya, Dokyeom tuh ingin beli sesuatu yang berkesan buat Minkyung. Boneka, kalung, atau gantungan lucu gitu misalnya, biar kalau Minkyung liat itu barang jadi inget Dokyeom.

Tapi setelah diskusi sama Minju, kriterianya nambah jadi harus berguna. Apa coba yang berkesan sama berguna?

"Apa ngado kertas aja ya, Minkyung kan mau skripsian, pasti butuh kertas," canda Dokyeom saking peningnya mau ngado apa.

Tapi sama Minju candaan Dokyeom dianggap serius.

"Boleh juga tuh kak."

"Becanda kali, masa iya ngado kertas, aneh-aneh aja."

"Gak aneh kok kak, seriusan. Kak Minky kan emang lagi butuh banyak kertas."

Dokyeom natap Minju ragu, seolah nanya, beneran gak apa nih? Nanti kalau diketawain gimana?

Minju balik natap Dokyeom yakin, kalau ngado kertas adalah pilihan yang tepat.

Pada akhirnya Dokyeom sama Minju masuk ke gramedia buat beli kertas, gak lupa dibungkus kado gambar hati.

"Makan dulu yuk Nju sebelum pulang," ajak Dokyeom dengan tangan keberatan bawa dua rim kertas.

"Gak usah kak, aku langsung pulang aja."

"Ih gak enak dong aku, udah direpotin masa gak beliin apa-apa?"

Tadi aja pas di foodcourt Dokyeom nawarin Minju beli minuman ditolak.

"Gpp kok kak, udah sore soalnya, aku janji sama Ibu pulang sebelum magrib."

"Ah, gitu. Yaudah. Pulangnya gimana? Aku anterin ya?"

"Gausah kak, aku naik ojol aja."

"Padahal aku bisa loh nganterin."

"Kalau nanti ketahuan gimana kak?"

"Ah iya."

Minju sama Dokyeom lalu jalan menuju lobi mal, tempat di mana dia sama mamang ojol janjian.

"Berapa platnya tadi? Yang itu bukan tuh?" tunjuk Dokyeom ke salah satu pengendara motor berhelm hijau.

"Kayanya iya deh," kata Minju jadi nyamperin diikuti Dokyeom di belakang. "Iya kak bener ini."

Mamang ojol itu lalu kasih helmnya ke Minju, dengan Dokyeom yang sekarang lagi motoin plat kendaraan motor sama mamang ojolnya.

"Kalau udah sampai rumah kabarin ya Nju," kata Dokyeom sembari ngecek udah bener apa belum Minju pake helmnya.

"Iya kak," angguk Minju.

"Hati-hati ya bang, adik gue nih," kata Dokyeom ke mamang ojolnya.

Dari sini, udah bisa dipastikan Minju adalah #teamdokyeom kan?

°190820