"Cewek tercantik di kelurahan..." Shouri memainkan gitar sambil bernyanyi.
"Huohuo—" Takato menimpali.
"Kamu ketahuan... pacaran lagi... dengan—" sambung Bishin.
"Dengan caraku..." Hayate ikut bernyanyi.
Shouri mengernyit, "Ini kenapa jadi sambung lagu? Trus, tumben belum pada tidur jam segini."
Shouri memgambil ponsel, melihat layar yang menunjukkan pukul 11 malam.
Saat ini Bishin, Hayate, Shouri, dan Takato lesehan di balkon. Duduk melingkar. Tak lupa dengan camilan kuaci dan susu jahe instan hangat.
"Gue gabut." jawab Hayate.
"Tumben, nggak latihan jumpalitan?" tanya Bishin pada Hayate sambil membuka kuaci dengan susah payah.
"Udah tadi pagi."
"Lagi dong."
"Dih ngatur."
"Hahahaha." Bishin tergelak sambil mengunyah kuaci
Shouri kembali memainkan gitarnya, "Terpesona... aku terpesona memandang wajahmu yang—"
"Hujan turuuun lagi..." sambung Takato
"Di bawah payung hitam, kuberlindung." Bishin dan Hayate ikut bernyanyi
"Ketahuan banget angkatannya." Shouri berhenti memainkan gitarnya lekas ia letakkan di dekatnya.
"Lah, gak dimainin lagi?" tanya Bishin.
"G." Shouri mengambil kuaci.
"Uh... ngambek. Uhhh sayang..." Hayate lagi menggoda
"Jauh-jauh lo." Shouri mengibas tangannya.
"Ntar kalo aku kangen, gimana?" Hayate sok-sok manyun.
"Ih, geli sumpah! Makin malem makin gak bener."
"Tapi kalo malem, tuh, otak suka cepet jalan gitu." ujar Takato.
"Otak lo jalan ke mana? Kok gak ngajak-ngajak?" Bishin masih asyik mengunyah kuaci.
"Dikit lagi."
"Apanya?"
"Dikit lagi gua gaplok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Haisute: NEKOMA
FanfictionBerawal dari sebuah proyeksi drama panggung, kemudian memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu rumah. Bagaimana keseruannya? Cerita ini hanyalah fiktif belaka.