Prolog

868 87 4
                                    

  

   Kim Eun Mi, seorang gadis kuliahan jurusan Musik. Saat ini berumur 20 th. Dia terkenal berbakat dan Aktif di vakultasnya. Eun Mi juga terbilang cantik. Mata dan rambutnya berwarna hitam, lalu kulitnya putih bersih seperti porselen antik. Hidungnya mancung mendekati kecantikan sempurna, ditampah proporsi tubuh yang sangat ideal. Namun Eun Mi cenderung tidak terlalu mempedulikan fashionnya. Walaupun keluarganya merupakan keluarga kaya, namun Eun Mi kuliah di vakultasnya yang sekarang karena jalur beasiswa. Hebat? Sayangnya tidak ada di real life.

   Saat ini tokoh utama kita berada disebuah cafe bersama teman-teman SMA-nya dulu. Mereka tampak begitu menikmati acara reunian kecil-kecilan ini. Tawa mereka pecah menyelingi obrolan mereka.

   "Lama tak berjumpa, tiba-tiba kau jadi tambah cantik ya, Eun Mi." Goda Yo Na kemudian menyantap pancake dihadapannya.

   Eun Mi tersenyum kecil. "Dan kau bertambah gemuk." Jawabnya membuat semua orang dimeja bundar itu tertawa renyah.

   Yo Na pun tampak kesal dan cemberut karena semua orang kini menertawakannya. "Begini-begini aku punya kekasih. Bagaimana dengan kalian?" Tanyanya membuat tawa mereka terhenti.

    "Kau sudah punya pacar?" Tanya Shun Ri melotot tak percaya. Eun Mi dan satu lagi temannya yang bernama Nari mengangguk setuju dengan pertanyaan Shun Ri.

   Yo Na mengangguk sombong. "Dia adalah Youtuber. Walaupun tidak terkenal, aku tetap mencintainya." Ujar Yo Na sok romantis lalu memamerkan foto pacarnya itu pada 3 temannya yang lain.

   Ketiga temannya itu malah terlihat jengkel. "Kenapa kau bisa dapat kekasih tampan sepertinya?" Ketus Shun Ri.

     Yo Na tertawa kecil. Lalu berlih menatap Nari, temannya yang paling pendiam. "Bagaimana dengan Jo Young?" Tanya Yo Na, membuat wajah Nari merona.

    Mereka kini menertawai Nari yang sudah tersipu malu. "Dia hanya t-teman..." jawab Nari gelagapan.

    "Tidak usah malu begitu Nari. Kita kan sudah lama berteman, jadi jika kau ingin mendekati Jo Young, kita bertiga bisa membantumu." Ujar Eun Mi tersenyum malaikat.

   Dengan ragu Nari mengangguk pelan. Mereka akhirnya melanjutkan menyantap makanan dimeja. Sampai Shun Ri memukul meja, membuat teman-teman lucnutnya terkejoed.

    "ASTAGA! KAGET GUE!" Umpat Yo Na yang suaranya paling keras, membuat pelayan cafe melotot padanya.

    "Yah, maaf..." Ucap Shun Ri merasa bersalah. (Ya emang salah) "Tapi ini serius keren loh!" Kata Shun Ri lalu menunjukkan sesuatu yang dilihatnya di ponsel pintarnya.

    Mereka tampak memperhatikannya, kemudian memperlihatkan wajah tidak mengerti, kecuali Eun Mi yang biasa saja.

    "Ketinggalan informasi." Celetuk Eun Mi. "Novel itu udah ada di web novel waktu semester pertama. Dan sekarang sudah diterbitkan." Jelasnya, membuat teman-temannya itu mengangguk mengerti.

     "Kau tau banyak ya? Apa sekarang kau sudah beralih hobi?" Tanya Yo Na yang memang kurang suka dengan Nerd.

   Eun Mi terkekeh geli melihat reaksi Yo Na. "Yo Na, kenapa tanggapanmu seperti ini?" Tanya Eun Mi. "Kau tidak suka?"

    Seketika aura dimeja itu berubah dingin.  Begitu suram dan mencekam. Tatapan Yo Na dingin menatap Eun Mi yang sangat suka menjahilinya.

    "HACHYM!"

     Ternyata kuman di hidung Yo Na tidak tahan akan suasana itu dan ingin keluar, alhasil Yo Na terpaksa bersin, mengganggu eksperesi kerennya tadi.

    Eun Mi berusaha sebisa mungkin untuk tidak tertawa dengan cara meminum jus jeruknya. Sementara Shun Ri dan Nari sidah cekikikan menyaksikan drama gagal tadi.

    Yo Na yang sebenarnya malu pura-pura biasa saja alias tidak merasa bersalah. Dia pun lanjut menatap Eun Mi dengan sengit. Eun Mi balas menatap Yo Na dengan mata terbuka lebar sampai debu masukpun dia tak berkedip.

     Shun Ri yang lelah melihat itu mencoba melerai. "Sudahlah. Kenapa hal seperti itu dipermasalahkan. Terserah Eun Mi lah. Kenapa kamu yang mengatur?" Ujar Shun Ri menatap Yo Na. "Dan kamu Eun Mi. Kenapa kamu suka sekali mengajak Yo Na berkelahi?" Shun Ri kini terlihat garang seperti guru SD. Yah, memang gadis ini bercita-cita menjadi guru.

   Mereka kemudian berbaikan.

End

Eit! Ini kan baru prolog.

    Jadi sepulang dari cafe Eun Mi pulang ke apartemennya sendirian. Ya lah, kan jomblo.

    Karna tak memperhatikan jalan, akhirnya Eun Mi berciuman mesra dengan tiang listrik(menabrak tiang listrik). Lalu  Eun Mi  hilang kesadaran, kemudian meninggal dunia.

   Beberapa orang yang melihat Eun Mi tertawa kecil, kemudian sadar bahwa wanita yang mereka lihat tak bangun-bangun. Akhirnya mereka beramai-ramai mengerumuni Eun Mi.

   ~

   Pesan: Selalu perhatikan Jalan

   
   

    

  

To Be Princess [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang