6. Buruk

443 41 1
                                        

Halo semuanya!
Akhirnya update setelah lama nggak update. Habisnya aku sibuk belajar dan ujian, aku nggak mau wattpad mempengaruhi belajarku. Aku harap kalian memaklumiT^T
Maap ya~

<><><>

Elisa membuka jendela, membiarkan angin malam memasuki kamarnya. Rambut kemerahan Elisa berkibar cantik menuatu dengan cahaya rembulan.

Gadis yang sebenarnya sudah remaja itu kini terjebak didalam tubuh anak kecil berumur 5 tahun. Memiliki lingkungan kejam yang penuh dengan rencana licik, serta memiliki takdir yang kelam.

"Aku tidak tahu nama asli dari penulis novel ini. Tapi kalau tidak salah, dia memiliki nama samaran Go Yangi..." gumam Elisa menatap keluar.

"Aaaah! Aku tidak bisa tidur! Keparat! Aku pasti akan membunuhmu Go Yangi!" Teriak Elisa, tak berfikir akan membangunkan orang yang sedang tertidur.

"Aku akan ke desa paling berbahaya di kerajaan ini. Aku sudah berlatih dan juga memiliki banyak persediaan senjata cadangan." Gumam Elisa. "Lalu apa yang membuatku merasa begitu khawatir? Seolah-olah hati kecilku melarangku pergi besok karna akan ada sesuatu yang buruk terjadi."

     Pagi pagi sekali, dengan seorang pria dewasa, Elisa berangkat menuju desa Virette.  Siapa lagi kalau bukan Light, walaupun akan pergi ke desa kumuh, pria itu masih tampil norak dan cukup-mempesona.

     Selama perjalanan Light hanya membahas hal tak perlu dan membuat Elisa kesal. Ngomong-ngomong mereka pergi kesana menggunakan tekhnik teleportasi, tubuh mereka hilang muncul dari pohon menuju belasan pohon berikutnya. Light berusaha menyesuaikan kecepatannya dengan Elisa.

    "Mau bagaimana lagi, aku kan masih kecil, Karna itu teleportasiku sedikit lambat!"

    Baiklah, sekitar 20 menit lagi mereka akan tiba di desa Virette. Elisa menatap Light sejenak.

    "Hey." Ucap Elisa.

     Light menyerngit. "Ya malaikat kecil?" Light menoleh saat menapak di salah satu pohon.

    "Adikmu, Remora, apakah keadaannya sudah sangat parah?" Tanya Elisa ragu. Mata Elisa mendelik, melihat raut wajah Light.

    Tatapan Light datar. "Sejujurnya, akan sangat parah jika tidak segera diatasi." Jawab Light. Elisa tampak turut sedih. "Kamu aneh." Ujar Light tiba-tiba.

     "Aku?" Tanya Elisa.

     "Ya." Jawab Light. "Kalian berdua sama-sama tidak normal." Ucap Light.

    Elisa tambah bingung. "Kalian berdua? Aku dengan siapa?" Tanya Elisa.

     "Putri bangsawan, Charlotte. Kalian terlihat berbeda dari anak lainnya. " ucap Light.

     Elisa menyadarinya. Light itu sudah dewasa dan dia adalah orang hebat, tidak mungkin ia tak merasa aneh. Atau mungkin saja dia sudah menyelidiki lebih lanjut tentang ini tanpa seoengetahuan Elisa.

    "Aneh bagaimana?" Elisa tertawa kaku. "Aku hanya berusaha bangun dari mimpi buruk."  

     "Elisa, kamu baru 5 tahun, perawakan dan cara berfikirmu tidak normal. Kau terlalu dewasa dan penuh perhitungan. Aku juga memiliki adik perempuan yang sudah 11 tahun, dia tak sebijak dirimu. Kau itu aneh." Ucap Light.

    "Aku hanya terpegaruh orang sekeliling tuan Light. Bukankah memang seharusnya putri bangsawan berfikir pintar seperti kami."

    "Lihatlah. Aku seperti berbicara dengan orang sebaya." Light terkekeh.

      ...

    Elisa dan Light berhenti saat tiba didepan gerbang desa Virette. Sekeliling desa disegel oleh sihir hitam pekat. Seketika kami sadar akan menuju sebuah desa kematian. Hembusan angin dingin membuat kami menggigil.

To Be Princess [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang