"Bisa nggak sih ya kalau gue suka sama Doy tuh Doynya juga suka sama gue. Biar nggak ribet."
Seperti biasa. Jennie Kim. atau Jennie. Lagi duduk di salah satu kursi yang ada di taman koleksi deket fakultas Komunikasi.
Nggak sendiri, ada Changkyun yang selalu bareng Joy, dan terakhir ada Soobin juga.
"Emang kenapa sih, Jen? Lo kok kayaknya ngebet banget mau punya pacar?" tanya Soobin.
Changkyun lagi sibuk foto-fotoin Joy. Diminta sama Joy, buat dimasukin ke instagram nanti.
Pacar yang berbakti.
"Ya nggak kenapa-napa, buat mengisi waktu luang aja. Biar kalau nggak ada kerjaan, bisa pacaran gitu."
"Aneh juga motivasi lo gua lihat-lihat."
Bukan Soobin, yang barusan itu Changkyun yang nyeletuk.
"Becanda elah, kalau gitu mah setiap ada cowok yang deketin gue, gue terima dong. Tapi kan ini engga? Gue cuma maunya Doy aja."
"Idihhhh bucin!!" ledek Joy yang sempet-sempetnya ngeledek Jennie, sambil pose-pose cantik.
"Butuh kaca, buk???" bales Jennie nggak terima. Yang dibales sama Joy dengan cengiran doang.
Plis deh, Joy, Soobin sama dia tuh sebelas duabelas. Sama-sama bucin, tapi ke beda orang.
"Lo mah bilang suka suka doang tapi nembak nggak mau!" omel Soobin.
"Ya nggak bisa dong, harus Doy yang nembak gue. Pokoknya mah bagian gue tuh mancing aja."
"Mancing, lo kira lele apa dipancing?"
"Kenapa harus lele??? Ibarat ikan, Doy itu piranha, rawrrrr!" timpal Jennie sambil ngepalin dua tangannya seolah-olah dia mau mengaum.
Nggak nyambung.
"Mana ada ikan nge-rawr kayak gitu???"
"Hadeh protes aja lo!"
"Lo udah pernah ajak jalan dia belum, Jen?" tanya Changkyun lagi.
Jennie yang tadinya lelah tak bersemangat, langsung seger lagi. Dia tuh emang selalu ngeflirt ke Doyoung tapi nggak pernah namanya inisiatif ngajakin Doyoung jalan.
"Ajak jalan?" katanya sambil senyum lebar banget. "Emang dia bakal mau kalau gue ajak jalan, Chang?"
"Coba aja."
"Doy tuh kayaknya tipe nggak enakan nggak sih, yang?" tanya Joy ke Changkyun. Changkyun anggukin kepalanya. Dia kan udah kenal lumayan lama sama Doyoung. Dan sedikit banyak dia tahu lah gimana sifat Doyoung. "Nah coba Jen ajakin jalan Jen!" sambung Joy lagi.
"Aduh," Jennie langsung salting. Kayak gugup gitu. "Gimana cara ngajakinnya?"
Padahal biasanya Jennie tuh akalnya banyak. Sekarang perkara cara ngajak jalan aja bingung.
"Ya gimana kek, ajakin ngopi coba ngopi!" usul Soobin. Setahu Soobin cowok tuh suka ngopi. Kayak Seungyoun tuh, kalau kemana-mana pasti ngajakin Soobin mampir bentar buat beli Iced Americano. "Hai ngopi yuk!" kata Soobin lagi. Kasih contoh.
"Terus nanti pas udah di sana, lo tawarin gini Jen, 'kamu pilih kopi sianida, teh peptisida atau aku yang selalu ada' gi- awww ayang kok dijitak???" protes Joy ke Changkyun.
Nggak heran kenapa Joy sama Jennie tuh bisa sahabatan lama. Wong humornya aja sejalur.
"Kamu jangan kasih ide yang enggak-enggak, yang," kata Changkyun sambil ngusap-usap jidat Joy yang dia jitak tadi.
"Tapi kalau misal nanti dia nggak mau, gimana?" tanya Jennie pesimis duluan.
Nggak tahu kenapa ya, Jennie yang selama ini selalu percaya diri tuh suka tiba-tiba turun pedenya kalau udah berhubungan sama hal-hal yang berkaitan sama Doyoung.
Entah dari soal penampilan, ataupun kemampuan. Makanya ya Jennie mati-matian jaga penampilannya di depan Doyoung. Padahal Doyoung juga nggak pernah komentarin yang macem-macem ke Jennie.
"Ancem aja, Jen!" usul Joy asal. "Nyawa atau jalan sama gue!" sambungnya lagi.
"Lo dulu pasti gitu ke Changkyun ya, Joy?" sahut Jennie nimpalin usul Joy yang menurutnya bagus juga.
Tapi, masa iya dia ancem Doyoung begitu. Mau dikemanain jiwa princessnya???
"Sembarangan!" sungut Joy bikin Changkyun ketawa.
"Tapi... kenapa lo bisa mikir dia bakal nggak mau?" tanya Changkyun penasaran.
"Nggak tahu gue juga, feeling aja. Feeling gue biasanya kuat. Mungkin gue satu garis keturunan sama Om Hau di Kisah Tanah Jawa!" jawab Jennie ngawur. Bikin Changkyun nggak habis pikir.
Capek banget ngobrol sama cewek-cewek di sini.
"Eh tapi lo pernah ngobrol sama dia nggak sih Jen? Maksudnya ngobrol lewat chat gitu?" timpal Soobin.
Jennie gelengin kepalanya.
"Lah serius???? Lo selama ini suka godain di tiap ketemu, tapi nggak pernah chattingan?"
Jennie gelengin kepalanya lagi.
"Nggak berani anjir, gue malu!"
"Orang mah berani di chat, cupu pas ketemu lah elo mah malah kebalikannya???"
"Ya abis kalau di kampus kan masih ada lo lo pada nih, kalau di chat??? Berdua doang ya ampun, yang ketiganya pasti setan!"
"Ya masa lo mau chatting sama dia di group chat???"
Soobin kesel sendiri.
"Group chat pun gue nggak mau! Bayangin kalau misal gue udah ngetik panjang-panjang eh tahu-tahunya nggak dibaca sama dia, tapi dianya online dan buka groupnya. Ihhhh amit-amit."
"Suujon lu!" ucap Soobin lagi.
"Kesimpulannya, lo berani nggak ngajak dia jalan?" tanya Changkyun lagi.
"Ya berani! Tapi secara langsung, nggak mau lewat chat."
"Nah kebetulan, tuh orangnya mau ke sini," kata Changkyun sambil nunjuk belakang Jennie pake ujung dagu.
Jennie langsung nengok ke belakang.
Dan bener aja, ada Doyoung yang lagi jalan menuju tempat mereka nongkrong sedari tadi.
Pas Jennie noleh, refleks mata mereka ketemu. Doyoung senyum ke Jennie sambil anggukin kepalanya.
"Mampus gue!" kata Jennie yang langsung balik muka, tiba-tiba lututnya jadi lemes karena disenyumin Doyoung barusan.
Dasar lemah.
Bukan apa-apa, baru disenyumin aja udah lemes. Gimana mau ngajakin jalan coba???
Jennie jadi takut sendiri
Perkara ngajak jalan aja bikin takutnya udah kayak ngajak jadian.
"Kenapa Chang?" tanya Doyoung begitu sampe di depan mereka berempat.
Selama ngobrol tadi, diem-diem Changkyun sengaja ngechat Doyoung. Nyuruh Doyoung yang lagi ada di parkiran 4 buat nyamperin dia yang ada di Taman Koleksi.
"Kaki lo kenapa, Doy?" tanya Joy yang coba ambil alih.
Kasian Jennie nervous soalnya. Makanya diem mulu. Makanya Joy inisiatif bantuin. That's what a friend for!
"Hah? Kenapa?" tanya Doyoung balik sambil ngelihatin kakinya sendiri. Takut ada yang aneh dan dia nggak sadar. "Nggak kenapa-napa kok."
"Kalau nggak kenapa-napa.... bisa dong ya buat jalan?"
Doyoung heran. Tapi dia tetep ngangguk sebagai jawaban, "b-bisa,"
"Tuh Jen, Doynya bisa diajak jalan!" lempar Joy ke Jennie bikin muka Jennie langsung merah kayak kepiting rebus.
"Eh?"
Nggak cuma Jennie, muka Doyoung jadi ikutan merah karena ucapan Joy barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
96Pride; 96line
Fanficsekedar cerita keseharian tentang mereka yang lahir di tahun 1996