Di antara banyaknya kesukaan di dunia ini, apa pendapatmu tentang seorang logophile? Penyuka sekaligus pengagum kata-kata.
Mungkin, Jisoo adalah salah satu dari logophiles itu. Jisoo mengagumi kata-kata indah dan unik yang tidak banyak diketahui orang awam. Jisoo juga menyukai puisi karena di dalamnya banyak terdapat diksi indah yang membuai jiwa. Jisoo juga suka sekali melihat dan menyimpan kata-kata indah dari internet ke gawainya karena ia benar-benar mengagumi kumpulan kata yang membuatnya terbuai begitu membacanya.
Mengoleksi banyak kata-kata mutiara di gawainya bukan sekadar hobi biasa untuk kemudian hari diunggah sebagai status ke sebuah aplikasi pesan berbasis online. Sebegitu cintanya terhadap kata-kata indah, gawainya di penuhi foto kata-kata mutiara juga puisi-sama sekali tidak ada satu pun foto dirinya sendiri.
Begitu membaca koleksi yg ia kumpulkan itu, hati Jisoo bergetar karena ia benar-benar terbuai. Rasanya hanya dengan membaca satu kalimat, emosi Jisoo langsung teraduk-aduk. Dibandingkan melihat senyum tetangga depan rumahnya, Jisoo lebih berdebar saat membaca puisi.
Sayang sekali, kekagumannya terhadap kata-kata harus disembunyikan dari khalayak ramai. Dia tidak bisa mengaplikasikan kecintaannya-terhadap kata-kata indah yang unik-saat berbincang dengan orang lain. Itu karena mereka tidak akan mengerti dengan apa yang Jisoo bicarakan. Dan lagi, kata-kata indah menurut Jisoo kerap kali dipandang aneh oleh orang lain.
Pada akhirnya, Jisoo hanya bisa mengagumi kata ketika ia sedang sendiri. Jisoo yang sekarang sedang membeli nasi kuning untuk sarapan, berceloteh dalam hati ingin segera dilayani, lalu ia akan pergi. Dan begitu sampai rumah, ia akan mengoceh dengan kata-kata kecintaannya itu.
Terlalu fokus pada pemikirannya sendiri, Jisoo mengabaikan sekitar. Ketika antreannya makin menipis, Jisoo segera memesan.
Tidak lama, nasi kuningnya jadi dan diberikan padanya. "Makasih Bi, Jisoo pulang dulu." Dengan gembira, kantong plastik berisi sebungkus nasi kuning kesukaannya itu dijinjing dengan riang.
Bersenandung sembari berjalan menuju rumahnya, Jisoo menyadari keadaan sekitar yg sepi. Ia tersenyum sembari terkekeh kecil. Keinginannya melontarkan kata-kata indah pun mencuat memenuhi diri.
"Menyambut pagi arunika mengguncang sanubari. Binarnya begitu adiwarna menghantar asa." Tak hanya berujar, ekspresi dan gerakan tubuh Jisoo ikut ditonjolkan demi mendapatkan kesan menjiwai. Sembari berjalan, ia melanjutkan hal tadi. " Kukecup pagi dengan renjana menopang diri. Menghalau lindap dalam atma."
Tanpa Jisoo sadari, seseorang mendengar dan melihat kelakuannya. Berjalan pelan di belakangnya, Taeyong, si tetangga depan rumah sekaligus teman sekolahnya, mengekor diam-diam. Tidak juga sebenarnya. Taeyong juga habis membeli nasi kuning hendak pulang ke rumah. Ia melihat Jisoo yg sepertinya tidak menyadari eksistensinya, kemudian berjalan di belakangnya. Dia Tidak berniat menunjukkan keberadaannya karena ia akan mengganggu kegiatan gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papillon | Taesoo
FanfictionI feel butterfly when I'm with you ©2021 | taesoo-short story area.