Jisoo, seorang gadis yang baru saja memulai aktivitasnya seperti biasa. Jadi begini, pada beberapa hari yang lalu Jisoo mengurung diri di dalam apartemennya. Dia sama sekali tidak datang ke sekolah. Semua teman-temannya mencarinya namun tak dipusingkan sama sekali, karena dia hanya ingin sendiri pada saat itu.
Hari ini Jisoo memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya. Dia kembali datang ke sekolah dan itu berhasil membuat gempar para teman-temannya. Mereka kaget dengan munculnya Jisoo yang tiba-tiba. Tak lupa juga mereka menanyakan keadaan Jisoo selama dia menghilang. Dengan malas Jisoo menjawab, dia merasa berdosa juga jika tidak mau menjawab pertanyaan temannya.
Sekarang ini Jisoo, Nayeon dan Jennie berada di Kantin. Mereka terus melontarkan pertanyaan dan Jisoo setia menjawab. Mereka seperti sedang melakukan interogasi kepada tersangka Kim Jisoo.
Teman-temannya itu dapat melihat mata sembab Jisoo, juga kantung mata yang besar serta berwarna hitam. Pasti ada sesuatu.
"Lo kenapa?" tanya Jennie setelah Nayeon selesai memberi Jisoo pertanyaan. Jisoo reflek menoleh pada Jennie yang duduk disebelahnya.
"Gue gak apa-apa," jawab Jisoo.
"Lo gak mungkin gak apa-apa. Gue tau lo lagi ada masalah kan? Jangan sembunyiin dari kita dong. Siapa tau kita bisa bantu. Ayolah, Jis. Kita temen," kata Nayeon dengan nada yang sedikit kesal.
Jisoo menghela nafas. Baru saja dia akan menjawab, tiba-tiba lewat seorang lelaki didepan mejanya. Hal itu membuat Jisoo tersedak ludahnya sendiri. Hatinya kembali sesak setelah melihat laki-laki itu. Jisoo memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.
Matanya terus melihat ke arah laki-laki itu yang sempat meliriknya sekilas.
"Jis, lo kenapa?" Jennie dan Nayeon panik dengan Jisoo yang tiba-tiba begini.
"G-gak. Gue gak apa-apa. Tenang aja." Jisoo tersenyum paksa.
"Ck, gue tau sekarang. Lo berantem sama Taeyong, kan?" Ujar Jennie yang berhasil membuat Jisoo terdiam. Bisa-bisanya gadis itu tau tanpa Jisoo kasih tau.
"Ha?! Emang iya, Jis? Kenapa emang?" tanya Nayeon yang memang tidak tau apa-apa. Nayeon berbalik melihat ke meja yang tak jauh dari mereka. Disana ada Taeyong dan kawan-kawannya yang sedang tertawa ria.
"Lo kenapa, Jis? Cerita dong!" Pekikan Nayeon membuat semua orang yang ada disana memperhatikan mereka. Adapun seorang lelaki beranjak dari duduknya dan mendekati tiga primadona sekolah itu.
Jisoo, Nayeon, dan Jennie tak menyadari itu. Lantaran mereka sedang fokus karna Jisoo mau menjelaskan apa yang terjadi. Tentu mereka tak mau melewatkan, mengingat bagaimana tertutupnya gadis itu.
"Hei."
Taeyong, laki-laki itu menepuk pelan pundak gadis berambut hitam legam itu sedangkan Jisoo yang ditepuk bahunya itu terkaget dan menoleh.
"Ck, jangan deket-deket." Jisoo mendorong Taeyong agar menjauh.
"Jahat, banget. Ayo ikut gue, kita ngomong bentar." Jennie dan Nayeon hanya bisa menontoni kedua pemuda itu.
"Udah, ya. Cukup kemaren-kemaren gue galau. Sekarang gak lagi," kata Jisoo dengan malas. Dia gak mau lagi galau berhari-hari.
Taeyong terkekeh. Rupanya pacar cantiknya ini tidak tau dengan rencana gilanya. Taeyong langsung saja mendekat pada Jisoo yang duduk membelakanginya. Menunduk dan mendekati mulutnya pada telinga Jisoo.
"Happy Anniversary, sayang. Selamat, kamu ketipu. hahahaha."
Taeyong hanya bisa tertawa saat Jisoo menatapnya tajam. Beberapa hari yang lalu Jisoo memergoki Taeyong berselingkuh dengan gadis lain. Jisoo yang emang tukang emosi langsung mengamuk dan pergi tanpa berkata apapun.
Akan tetapi, ternyata itu adalah bagian dari plan yang Taeyong buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papillon | Taesoo
FanfictionI feel butterfly when I'm with you ©2021 | taesoo-short story area.