"Pagi ini deras banget hujannya, malas deh berangkat sekolah..."
Lalu Colleen membuka jendela kamar dan mengambil segelas air putih.
"Gua berangkat sekolah ga ya? Mager banget sih... Tapi nanti ketinggalan pelajaran mana ulangan lagi hari ini" Ucap Colleen sambil kebingungan.
Dia menuju kebawah dan ya...
Sudah ada makanan di meja, seperti biasa mama nya sibuk banget dengan kerjaannya."Liya cepat makan, nanti telat sekolahnya"
"Iya kak..."
"Tunggu kakak mandi, nanti Kakak antar kamu ke sekolah"
"Jangan lama-lama mandinya..."
"Iya bawel"
Colleen pun segera mandi, dan Liya menghabiskan sarapannya.
Lalu Liya mengambil tas nya sambil menunggu kakak nya siap sekolah.
Colleen sudah selesai mandi dan segera memakai seragam lalu mengantar adik nya sekolah.
~
Colleen sudah mengantar adik nya ke sekolah, dan dia sudah sampai di sekolahnya.
Dan lalu menuju ke ruang kelas,
/BRAKK....
"Apaan dah, bisa liat ga? Ada orang disini, jalannya yang bener dong mas..."
Pria itu hanya menatap Colleen dengan sinis, dan lanjut lagi berjalan tanpa rasa bersalah.
"Eh Lo! Bukannya minta maaf apa gimana, kok langsung jalan gitu aja!" Colleen tak terima dan menghampiri pria itu.
Dia menarik lengan pria itu dan pria itu menoleh kearahnya,
"Eh, kita kenal deh... Kemarin ketemu kan? Hadeu mas kalau jalan liat liat dong"
"Ya terus mau lo apa? Maaf? Ya maaf." Ucap pria itu dengan dingin.
"Ish... Cuek banget deh Lo, eh kenalin gue Colleen anak IPA 1, nama Lo siapa?"
"Darren."
"Dih sombong banget Lo, gua tanya baik baik dijawab singkat." Ucap Colleen dengan kesal.
"Gua ada urusan, ini udah kan? Minggir!..." Ucap Darren sambil menepis bahu Colleen.
"LIATIN LO, MANUSIA DINGIN GAPUNYA HATI" Colleen kesal dengan dia hingga teriak di lorong sekolah.
Dan Darren tidak menggubris hal itu, karena itu hanya menyia-nyia kan waktu.
~
Dikelas, Colleen menggerutu dengan sikap Darren.
Lalu Clarabel atau yang sering dipanggil Abel menghampirinya dan heran dengan sikap Colleen hari ini,
"Lo kenapa? Ada masalah?"
"Ya! Gue kesel banget sama anak sok cool itu! Dia yang nabrak, tapi dia gamau minta maaf ke gue hadeu... Aneh!"
"Hah? Siapa?"
"Lo kenal ga si? Si Darren? Gue gatau dia anak kelas mana, intinya kita tetanggaan kelasnya..."
"Apasi Lo aneh... Sejak kapan sekolah kita ada yang namanya Darren? Anak pindahan kali" ucap Abel sambil menaikan satu alisnya.
"Yayaya gua gatau, tapi intinya dia freak banget"
Bel sekolah berbunyi dan seluruh siswa mengikuti pelajaran masing masing.
~
"Bel, Lo mau ke kantin ga? Gue mager banget jalan" ucap Colleen sembari meletakkan kepalanya di atas meja.
"Ya mau nya gitu, tapi males banget jalan nya"
"Yaudah ayok ke kantin bareng" ajak Colleen sambil menarik tangan Abel.
Mereka menuju ke kantin, dan bertemu dengan Darren,
"Bel... Liat deh! Itu si Darren yang nabrak gue tadi, sumpah ya bakal gue samperin kaya nya!"
Colleen pun menghampiri Darren dan duduk di depan meja Darren,
"Eh lo bocah freak! Traktirin gue makan dong, lo tadi dah nabrak gue sampai duit gue hilang" Ucap Colleen sambil menaikan satu sudut bibir nya.
"Aneh banget lo, kan gue dah minta maaf... Masih kurang? Mau nya apa si lo? Ganggu banget"
Darren memukul meja dengan tangannya dan lalu pergi.
Semua anak yang dikantin kaget dengan gertakan meja tadi.
"Freak banget deh!" Gerutu si Colleen.
Abel pun menghampiri Colleen dan menanyakan apa yang terjadi, karena ia asik ngobrol bareng teman yang lain.
"Len, lo kenapa?"
"Gatau tuh bocah freak, anterin gue ke kamar mandi yuk, ga selera makan"
Abel dan Colleen pun menuju kamar mandi dan melewati lorong, tapi...
Di lorong tersebut Colleen melihat Darren memasuki ruangan musik, dan Colleen pun tertarik untuk mengintipnya dari pintu,
"Bel kayanya gue mau ke situ sebentar, kalau mau ke kelas, duluan aja... Nanti gue nyusul" ucap Colleen sambil mendorong pelan punggung Abel.
"Apasi, lo aneh banget deh" dengan wajah yang kebingungan, Abel pun langsung menuju ke kelas dan meninggalkan Colleen.
Colleen tertarik dan menuju ke ruangan musik, disana dia melihat Darren sedang bermain biola.
"Ternyata bocah freak pinter juga ya main biola nya..." Bisik Colleen.
Dan dari arah jauh ada segerombolan anak nakal yang sedang berkelahi, akhirnya Colleen tersenggol bahu anak tadi dan jatuh masuk ke dalam ruangan musik itu.
"ADUH!!! APANSI INI, PAKE ACARA KESENGGOL SEGALA, KETAUAN KAN! AH GIMANA SIH..." Ucap Colleen jengkel.
Darren pun kaget dan melotot ke Colleen, lalu ia menghampirinya,
"Lo ngapain ikutin gue mulu? Ga capek lo mata-matain gue?" Ucap Darren sambil membuang muka.
"Hah? Apan dih geer banget, jelas kan tadi gua ke senggol sama anak nakal tuh! Jadi lo jangan ke pedean deh"
Lalu Colleen balik badan dan lari ke luar ruangan itu, tetapi...
/BRAKK
"Aduh... Ni tembok napa ada di sini sih! Jidat gue kan jadi sakit!"
Darren pun tertawa kecil...
"Ga usah ketawa lo! Orang cuek kaya lo Napa bisa ketawa? Aneh!" Ujar Colleen sambil memegang dahi nya yang kesakitan.
"Oh ya, gue Darren anak IPS 3" Darren pun kaget mengapa dia berani kenalan dengan siswa disini, bahkan dia tidak bisa mengenalkan dirinya pada siswa lain.
"Terus gue suruh ngapain? Bodoamat lah!"
Dan mereka meninggalkan ruangan tersebut.
~
"Bel, nanti pulang sekolah lo mau kemana?"
"Kayanya ada janji nemenin nyokap belanja..."
"Hm, okay"
"Sorry ya gabisa main dulu hari ini"
"Gapapa kok, lain waktu aja nanti"
"Ok bay, gue pulang duluan"
Abel pun meninggalkannya dan melambaikan tangan pada Colleen, lalu Colleen membalasnya.
"Enak banget si, nyokap nya ada waktu" ucap Colleen sambil membersihkan meja nya
Lalu ia pulang dan segera menemui adiknya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Colleen
Genç KurguHai... eumm aku diciptakan sebagai gadis kecil yang penuh kedamaian, tapi mengapa aku tidak mendapatkan itu? Sekali saja aku ingin mendapatkan perhatian, aku ingin mendapatkan apa yang aku mau. Masa lalu yang aku lalui terlalu berat, tapi aku bangg...