Bab Kedua (Love?)

240 53 4
                                    


Taehyung terduduk dibangku yang ada didepan rumahnya dengan memegang pot berisi bunga mawar yang indah itu.

Sebuah bukti bahwa sang Peri Rafflesia itu telah kembali pada dunianya. Rasanya berat. Taehyung bingung dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia mencintainya?

Ia harusnya tahu semua hal didunia ini itu punya aturan. Dan ia tak bisa bersatu dengan peri itu. Walaupun ia bisa bersatu akankah Peri Rafflesia mencintainya?

*The Lost Archipelago*

Sambutan meriah dan juga pesta sedang diadakan untuk kembalinya sang tuan putri disini. Walaupun Peri Rafflesia itu baru kembali karena mendapat hukuman.

Tapi tetap saja ia adalah satu-satunya putri dari negeri The Lost Archipelago. Dan tentunya Ratu Aine tak akan bisa jika tak menyambut kedatangan putrinya tersebut.

"Selamat datang nak,ibu sangat merindukanmu." Ucap Ibunda dari Peri Rafflesia,sembari mengelus rambut sang putri.

"Sudahlah,lepaskan." Balas Peri Rafflesia menghempaskan tangan ibunya. "Rafflesia apa yang kau lakukan?" Ujar Raja Helio marah. "Aku akan pergi." Ucapnya ketus.

Peri Rafflesia itu sangat membenci ibunya. Ia tahu ibunya lah yang telah melahirkan ia kedunia ini. Tapi bukankah tugas seorang ibu juga merawat dan menjaga anaknya?

Beberapa tahun yang lalu...

"Ibu! Lihat bukankah aku pintar? Aku bisa membuat mahkota bunga ini dari tanganku." Ujar Peri Rafflesia kecil.

"Nak, panggil aku Yang Mulia,aku adalah seorang ratu. Dan sekarang tolong jangan ganggu aku,aku sedang berias." Balas sang Ratu Aine pada putrinya.

Peri kecil itu kemudian pergi dengan rasa sedih dibenaknya. Tentu bersama pelayan pribadinya yaitu Peri Alexi Shimmersprout.

"Bibi Alexi,apakah ibu membenciku?" Tanya sang peri kecil. "Tidak,sayang. Ibumu hanya ingin merias dirinya saja. Ibumu itu kan Ratu,jadi ia harus selalu tampil cantik." Jawab Pelayan pribadinya.

"Tapi memangnya tak bisa luangkan sedikit waktu untukku? Aku hanya bermain dengan bibi. Sedangkan ibu selalu saja berias." Balas peri kecil itu sedih.

Tentu kalian tahu bagaimana perasaan anak kecil yang tak pernah mendapat kasih sayang dari ibunya. Ia pasti akan tumbuh menjadi anak yang mempunyai luka batin.

Dan mungkin itulah alasan atau sebab dari semua perilaku Peri Rafflesia saat ini. Sebenarnya ia hanya ingin seseorang bisa mengerti dirinya.

Tapi ibunya tak pernah tahu apa yang ia rasakan. Perlu kalian tahu walaupun begitu Ratu Aine juga sangat mencintai putrinya.

Hanya saja dulu ia sudah salah mementingkan penampilannya dibandingkan putrinya yang masih kecil.

****

"Tuan putri.." Ucap Pelayan Alexi dengan hormat menunduk didepan Peri Rafflesia. "Bibi,bagaimana kabarmu? Kau sehat? Aku ingin menceritakan pengalamanku saat ada dibumi. Sangat menyenangkan." Balas Peri Rafflesia yang begitu antusias.

Ia kemudian menarik salah satu tangan pelayan yang sudah berumur sekitar 50 tahun tersebut. Peri Rafflesia memang sangat menyayangi Alexi seperti ibunya.

Bahkan lebih ia sayang. Bukan tanpa alasan, ya kalian tahu Peri Rafflesia sudah diurus dengan pelayannya sedari kecil.

Tapi tentunya semua perilaku buruk yang sekarang ia tunjukkkan bukan berasal dari didikan Pelayan Alexi. Bahkan jika dengan Alexi ia sangat patuh dan hormat.

"Bibi,duduk disini." Ucap Peri Rafflesia membawa Alexi ke kamarnya. "Baik tuan putri," Ujar Alexi dengan penuh hormat.

"Jangan memanggilku seperti itu. Aku tetap Rosie kecilmu." Balas Peri Rafflesia yang tak nyaman dengan sebutan tuan putri.

Alexi hanya tersenyum lebar saat ia mendengar putri Rafflesia menyebutkan nama Rosie kembali. Sebutan Rosie juga berasal dari mulut sang pelayan Alexi.

Ia rasa memang benar Putri Rafflesia itu sangat cantik seperti bunga mawar. Tapi keluarga kerajaan tak mau jika nama putri nya itu diganti begitu saja.

"Bi,dibumi itu sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan daripada dikurung di neraka seperti ini. Aku lebih baik tinggal disana." Ujar Peri Rafflesia.

"Bukan neraka sayang,bahkan banyak yang bilang negeri ini seperti surga." Balas sang pelayan membenarkan.

Peri Rafflesia mengerucutkan bibirnya merajuk. Ya,baginya itu seperti neraka. Bahkan ia lebih suka tinggal dinegeri hitam. Seperti itulah.

Alexi hanya tersenyum menanggapi peri kecilnya yang bercerita tanpa henti itu. Ia senang peri itu sudah tumbuh besar sekarang. Dan rasanya begitu cepat.

****

"Halo,paman.. Bagaimana keadaan kebun sekarang? Maaf aku jadi jarang datang." Ucap Taehyung pergi ke tempat kerjanya.

Taehyung memang sudah lama sekali sejak kedatangan Peri Rafflesia ke rumahnya,ia jadi mengambil cuti karena tak bisa meninggalkan peri Rafflesia sendirian.

"Mereka hampa tanpamu." Gurau sang pemilik kebun. "Ahaha,kau bercanda." Balas Taehyung ikut tertawa kecil.

Taehyung sangat bosan semenjak Peri itu kembali ke negeri nya. Ia tidak tahu harus melakukan apa dan merasa hampa.

Tidak seperti dirinya yang dulu. Ia biasa-biasa saja sebelum peri Rafflesia datang padanya. Ia hidup layaknya manusia saja.

Memang benar. Kita tak boleh menggantungkan hidup pada orang lain. Karena semuanya akan berakhir dengan buruk. Seperti Taehyung saat ini.

*The Glass Forest*

Pesta juga sedang dirayakan disini. Pesta pernikahan tentunya. Ya,Putri Ondina dan juga Yang Mulia Raja Flinch sudah menikah saat ini. Baru saja selesai.

Tapi tidak dengan hati mereka. Walaupun menikah adalah suatu ikatan,tapi dalam diri mereka tak ada ikatan apapun yang bisa membuat mereka terikat.

Ternyata mencoba tersenyum dan melupakan semuanya itu sulit. Mereka sudah sepakat tidak akan berhubungan layaknya seorang suami dan istri.

"Tuan putri,bisakah anda menari bersamaku?" Ujar Flinch menyodorkan tangannya. "Tentu saja,Yang Mulia.." Balas Putri Ondina mencoba tetap ramah.

Sementara itu peri Rafflesia sedang kabur lagi dari Istananya. Ia ingin menuju negeri The Glass Forest untuk bertemu dengan Yang mulia Raja Flinch Diamondblossom.

"Yang Mulia,kudengar Tuan Putri Rafflesia Cloudhorn Brialfalls telah kembali." Bisik sang pengawal pribadi Raja Flinch.

Flinch sontak langsung menghentikan tariannya dan berlari meninggalkan acara pernikahannya. Tentunya untuk bertemu sang Putri kerajaan negeri putih itu.

"Tunggu Yang Mulia! Anda ingin pergi kemana!" Teriak Sang Raja Strom dengan tegasnya. "Ayah biar aku mengejarnya." Balas sang putra pangeran Ice Storm.

Semua berlari mengejar Yang Mulia Raja Flinch yang tengah berlari menuju perbatasan tersebut. Bahkan Ondina pun mengikutinya.

"Flinch!" Teriak Peri Rafflesia senang. "Aku sangat merindukanmu putri!" Balas Raja Flinch dengan teriakan kembali.

Iya,mereka telah berada ditengah-tengah perbatasan antara negeri putih dan hitam. Ah,mereka pasti sangat merindukan satu sama lain bukan?

"Berhenti disana!" Teriak Pangeran Ice Storm dengan busurnya. Dia merenggangkan busurnya tersebut menarik satu anak panah untuk dilemparkan.

***

"Akh.." Lirih Taehyung terkena duri dari bunga mawar yang sedang ia sentuh.

"Rosé kau sama sepertinya. Indah tapi akan menyakitkan jika aku tak berhati-hati."
----------------------------------------------------------------

Hello! Thanks ya temen-temen online ku semua.. Oh iya maap telat update nya..

Jangan lupa untuk vote dan juga comment! Saranghae❤

Salam,
Author.

In A Flower [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang