[Bab 3] Halaman 2

193 42 2
                                    

"Bagaimanapun rasa sakitnya  bagiku tidak ada yang lebih menyakitkan selain Rosé yang terluka dan aku tak bisa melakukan apa-apa." Ucapnya dalam hati.

Flinch ingin mengejar Pangeran Flint dan juga Putri Rafflesia tapi ia kemudian dihentikan oleh Pangeran Ice Storm.

Sebagai seorang kakak tentunya Ice Storm tidak suka jika Flinch selalu saja lebih memikirkan gadis itu dibanding adiknya. Walau Ice Storm memang tahu pernikahan mereka itu tak ada rasa cinta sedikitpun.

"Flinch,jangan pernah mendekati gadis itu lagi! Atau jika tidak dia akan mati!" Cegah Ice Storm mengancam Flinch.

"Kau bodoh hah? Jika kau ingin membunuhnya juga,bagaimana caramu agar pergi ke Negeri Putih? Kau gila? Cih." Balas Flinch tak peduli.

"Jangan bodoh Flinch! Aku bisa melakukan apapun jika itu demi adikku! Pergilah,tapi ingat aku tak akan tinggal diam." Ujar Ice Strom meninggalkan Flinch. "Ah,sial."

Flinch mengumpat bersamaan dengan ia yang kemudian menatap Negeri Putih yang memang seindah surga. Walaupun ia tidak bisa menyusul Rafflesia tapi ia tetap berharap bahwa Rafflesia baik-baik saja.

*The Lost Archipelago*

Taehyung sudah sampai disini. Ah,tubuhnya terasa sangat panas. Tapi bagaimanapun juga ia tak bisa membiarkan Rosé terluka. Ia harus menyelamatkannya.

"Permisi! Dia tiba-tiba pingsan!" Ucap Taehyung pada salah satu pengawal istana. "Tuan Putri!" Ujarnya yang kemudian memanggil beberapa pelayan wanita.

Taehyung menunggu dibawah pohon besar yang berada didekat sana. Ia harus menghindar dari sinar matahari,ya walau hanya mengurangi sedikit rasa panasnya tapi itu lebih baik.

Salah satu prajurit dan juga Raja Helio datang menghampiri Taehyung. Taehyung langsung membungkuk seraya memberi hormat pada sang Raja.

"Hei,nak. Siapa namamu?" Tanya Raja Helio ramah. "Aku Taehyung. Kim Taehyung." Jawabnya yang kemudian tersenyum. "Taehyung? Namamu,bukankah sedikit aneh?" Ucap Raja Helio terkekeh kecil.

"Ah,hahha." Ujar Taehyung mengikuti tawanya yang ia rasa ini aneh. "Bagaimana keadaan Rosé?" Tanya Taehyung. "Rosé? Siapa itu?" Jawab Raja Helio bingung.

Taehyung kau ini bagaimana? Tak ada yang mengenal Rosé disini. Bahkan nama Taehyung saja sudah sangat aneh jika dia adalah Peri. Ah,ia lupa dimana ia sekarang.

"Maksudku,Peri Rafflesia." Balas Taehyung tertawa canggung. "Ah,begitu. Dia baik-baik saja berkatmu. Terimakasih,apa yang harus kulakukan untuk membalas budiku?" Tanya Raja Helio memberikan penawaran.

"Aku ingin meminta satu permintaan." Jawab Taehyung ragu-ragu. "Apa itu?" Tanyanya lagi. "Ada,tapi aku akan memintanya nanti. Sekarang aku harus kembali." Jawab Taehyung menunduk.

Raja Helio tersenyum dan kemudian menyuruh salah satu pengawal untuk mengantar Taehyung kembali kerumahnya. Tapi tentu Taehyung menolak.

Bagaimana bisa ia menerima tawaran itu? Ia harus kembali ke negeri hitam dan ia tak mungkin diantar oleh pengawal negeri Putih bukan? Benar,itu tidak akan terjadi.

"Hm,Taehyung. Tunggu,kenapa tubuhmu melepuh?" Tanya Raja Helio heran. "Ah,ini tidak apa-apa. Mungkin karena hari ini terlalu panas." Jawab Taehyung mengelak.

"Flint!" Teriak Flinch dan juga Ondina datang bersama-sama dengan memakai jubah panjang yang menutupi seluruh tubuhnya. "Flint?" Gumam Raja Helio.

Taehyung mengumpat dalam hatinya. Ah,kenapa Flinch harus datang disaat ia sudah akan pergi? Jika begini ia pasti akan dihukum oleh Raja Helio.

In A Flower [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang