Episode Spesial

264 42 4
                                    


Aku tidak pernah membayangkan bahwa hari ini akan terjadi. Dimana aku beserta dia memiliki sebuah keluarga kecil dan menjadi seorang manusia.

Aku hanya berharap suatu saat nanti putra putri ku tak akan mengalami hal yang sama dengan ku. Jatuh cinta pada orang yang tak akan bisa untuk dimiliki.

Aku jadi tahu bahwa memang benar di dunia ini semuanya memanglah mungkin. Walau pada akhirnya tetap harus ada yang yang dikorbankan.

Melihat anak-anak ku bermain di taman yang luas ini sangat menenangkan hatiku. Tapi kenapa rasanya agak menyedihkan?

"Rosè! Sedang apa kau disana? Ayo kemari!" Teriak Taehyung. "Ibu! Ayo main bersama kami!" Teriak seorang gadis kecil.

Aku hanya tersenyum dan kemudian berlari kearah mereka. Aku sedih karena suatu saat aku akan pergi. Menjadi manusia itu tidak bisa abadi bukan?

Mengenai pria itu. Pria yang bahkan saat aku menyentuhnya ia akan terbakar. Tapi sekarang kami bahkan bisa memeluk satu sama lain. Hal yang aneh,

Saat pertama kali disentuhnya itu terasa agak canggung. Aku tak pernah disentuh oleh laki-laki manapun.

Aku hanya seorang putri yang kesepian. Tidak ada yang benar-benar memahami ku sepenuhnya. Mereka hanya tahu bahwa aku bukanlah aku yang mereka tahu.

Hanya pria bernama Kim Taehyung itu yang bisa membuat diriku melepaskan topeng yang selama ini selalu ku kenakan.

Menipu semua orang dengan menjadi seorang putri yang ditakuti oleh semua rakyatnya. Yang kuinginkan hanyalah diperhatikan. Itu tidak salah kan?

"Ibu, aku mau bertanya kenapa kita harus tinggal terpisah dengan kakek? Kupikir tinggal bersama akan lebih menyenangkan." Ucap anak kecil itu.

"Ada sesuatu yang terjadi. Jika kalian sudah dewasa maka ibu akan menceritakannya." Ucapku tersenyum lebar.

"Aku ingin cepat besar! Aku ingin menjadi orang dewasa." Ujarnya. "Kau yakin? Hm, menurut ayah menjadi dewasa itu tidak menyenangkan." Balas Taehyung.

"Kenapa?" Tanyanya. "Kau akan mengerti setelah kau dewasa." Jawabnya. "Ah ayolah ayah! Beritahukan pada kami!" Rengek nya.

Setelah semua kejadian yang ku alami dalam hidupku sekarang semuanya terasa melegakan. Mungkin ini adalah sebuah permintaan maaf dari Tuhan untukku.

Aku memaafkannya. Walau terkadang ia suka sekali terlambat. Aku sekarang mengerti kenapa kata sabar selalu jawaban atas segalanya.

Aku selalu mengeluh bahwa aku lelah, ingin menyerah, dan aku sangat lemah. Aku selalu menangisi suatu hal yang kecil.

Aku pikir tuhan memberiku hidup karena ia ingin menghukum diriku. Aku pikir ia membenciku. Ya aku pernah memikirkannya.

Dia membuatku merasa bodoh sekarang. Aku ingin berterimakasih padanya. Aku memang tidak memiliki semua cinta di dunia ini.

Tapi rasanya memiliki pria itu dsn anak-anak ku saja itu sudah melengkapi hidupku. Kali ini aku ingin hidup abadi.

Menjalani hari-hari melelahkan itu bersama-sama. Berbagi cerita dan kemudian berjalan bersama ditepi sungai.

Itu seperti impianku. Memiliki orang yang akan selalu bersamaku, mencintaiku, dan memahami ku. Dan pria itulah jawabannya.

Pria yang sebenarnya tidak sempurna. Tapi terlihat sempurna dengan kekurangannya. Pria yang berbeda dan aneh. Itu dia.

Pria yang terkesan tak peduli tapi teks mengorbankan nyawanya hanya untuk menyelamatkan diri ku dari kematian.

Pria yang membuatku sadar betapa indahnya dunia jika dipandang dari sudut yang berbeda. Tapi mungkin bukan dunia yang berbeda.

In A Flower [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang