Pulsa!!!

616 54 13
                                    

Yaya itu gadis desa yang ketinggalan jaman, smartphone saja tidak punya. Begitu kata teman temannya. Yaya tidak mempermasalahkan tentang hal itu. Ngomong-ngomong Yaya masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Sore hari, Yaya sedang bercerita dengan bunga mawar, dia heran dengan teman temannya yang selalu asik dengan benda gepeng itu. Padahal, kalo Yaya lempar, benda itu sudah kurang fungsinya.

"Oi Ya!"

Yaya menengok. Ternyata itu kakaknya, panggil saja Gopal.

"Apa sih kak? Ganggu Yaya aja, Yaya masih main sama bunga,"ketus Yaya. Gadis itu kembali sibuk dengan bunga mawar di depannya.

Begitulah, kakak itu seenaknya saja menyuruh-nyuruh adiknya.

"Beliin gue pulsa 10ribu, ntar kembalinya buat,Lo."Gopal memberikan uang sebesar 15ribu pada adiknya. Yaya menerima dengan kesal.

"Dimana beli Si Pulsa itu?"tanya Yaya dengan wajah yang sulit dijelaskan.

"Warungnya Gempa, tinggal bilang aja, pulsa buat Bang Gopal, gitu,"ucap Gopal. Dia mengelus puncak kepala adiknya itu lalu pergi meninggalkannya.

"Dasar kakak nggak ada akhlak, enak aja main suruh suruh. Emangnya, seenak apa sih rasa pulsa?"

Yaya masuk ke rumah, dan, keluar membawa sebuah mangkuk. Dia berjalan ke warungnya Gempa.

"BANG GEMPA!!!"gadis kecil itu berteriak. Tidak sadarkah jika suaranya itu bisa merusak telinga?

"Ealah buset!!! Ngapain Lo? Teriak teriak gak jelas,"tegur Taufan. Dia sedang menyapu.

"Dih kepo,"balas Yaya.

Taufan mengangkat bahu tak acuh, memang dia selalu bersikap ketus padanya, dia masuk ke rumah.

Tak lama kemudian, Halilintar keluar.

"Bang Hali!"

"Hm."

"Bang GemGem mana?"

"Pergi,mau apa?"

"Beli pulsa buat Bang Gopal, 10 ribu, nih duitnya."  Yaya memberikan uang berjumlah 15 ribu itu.

"Hm." Halilintar menerima uang itu, kemudian dia memberikan kembali uang pada Yaya sebesar dua ribu lima ratus.

Halilintar meninggalkan Yaya.

****

Setengah jam kemudian

Taufan kembali keluar, dia akan pergi untuk COD.

"Lah Bocah?!Ngapa Lo masih disini??"tanya Taufan heran.

"Lah bang,kan udah ku bilang, ku mau beli pulsa,"jawab Yaya geram. Udah gede,tapi pelupa.

"Iya,gue tau.Ya terus ngapain masih disini,"tanya Taufan lagi.

"Ya nunggu pulsanya lah, masa mau nungguin Lo sih bang,"ketus Yaya. Dia melipat tangannya di depan dada. Wajahnya terlihat sangat malas sekali.

"Pffttt- BWAHAHAHAHA!!!" Taufan tertawa terbahak-bahak. Apa-apaan dengan jawaban adiknya Gopal ini?

"Pal..hahaha,,a-adik Lo,hahaha!!kocak banget,hahahaha!!"

Yaya menatap sengit Taufan.

"Diem,sana ambilin pulsanya, ini ku bawa mangkuk sendiri," Yaya menyodorkan sebuah mangkok pada Taufan. Namun,Taufan kembali terbahak-bahak.

Setelah beberapa menit, tawa Taufan sudah tidak seperti semula.

"Weh... Lain kali, tanya dulu kek. Pulsanya udah sampai rumah kali, pffttt...."

"E... Laaa... Siapa yang nganterin??Kan aku nunggu dari tadi,"Yaya bertanya dengan polos dan keheranannya.

Taufan berusaha tidak tertawa.

"Mending, Lo balik makan nih permen,"

Taufan melempar permen kis*.

Yaya mengangguk keherannan.Dia pun pulang.

"Eh..pulsa itu kayak apa sih?? Aku kira jajanan, terus kenapa dia udah sampai di bang Gopal?? Pulsa meresahkan."

****

Tamat!!

Jadi.. sebenernya,mau buat cerita lucu...

Ini emang beneran terjadi loh,ngakak banget aku pas denger cerita ini dari Ibu ku😭

Dan,kalo kalian nggak tertawa,berarti aku kurang bisa melawak ya😂🤧

ONESHOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang